SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Saturday, June 13, 2009

Medan siaga 1 virus H1N1



Cetak E-mail
Saturday, 13 June 2009 05:46 WIB
ABDULLAH DADEH
HARIAN WASPADA

MEDAN - Bandara Polonia Medan tetap dalam siaga 1 terhadap virus babi atau swine flu H1N1, namun tetap aman bagi kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah ini. Siaga 1 berkaitan 13 penerbangan dari Malaysia dan Singapura mendarat di Medan setiap hari. Kedua negara tetangga terjangkit virus mematikan, sangat dekat dengan Medan.

Demikian penegasan Syahril Aritonang, kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan Medan, ketika dikonfirmasi di Bandara itu, tadi malam.

Kata dia, tugas tersebut memberikan rasa aman bagi penumpang maupun wisatawan manca negara yang berkunjung ke Sumut.

Jajaran Karantina Kesehatan Medan membentuk empat shif para pekerja, tiga shif untuk Bandara Polonia Medan dan satu shif untuk petugas di Pelabuan Belawan karena hanya tiga kali kapal asal luar negeri singgah di sana.

Menurut Aritonang, siaga 1 setelah Menteri Kesehatan (Menkes) Dr Fadillah Supari di Jakarta menyatakan demikian kemarin. "Jadi, Bandara Polonia Medan berdekatan dengan pintu gerbang Singapura dan Malaysia, siap siaga setiap saat mengantisipasi flu H1N1," ujarnya.

Bagi orang-orang terdeteksi flu babi terpantau melalui peralatan body clean disinfection saat mendarat di Bandara dirujuk disejumlah rumah sakit di Medan dan daerah Tk-II di Sumut, antara lain RS. Adam Malik, RS. Elizabeth, Pirngadi Medan, RS. Tarutung, Siantar dan Tanjung Balai.

Sementara itu Ferdinand, staf Karantina Kesehatan Medan ketika dikonfirmasi di Bandara itu juga membenarkan, sejak diintensifkan pemeriksaan 18 Mei hingga 12 Juni 2009, belum ditemukan virus yang sudah mewabah masyarakat dunia sebagai mana laporan dari WHO.

Setiap penumpang yang mendarat dari luar negeri di Bandara Polonia Medan harus masuk ruang body clean disinfection, disemprot alkohol 70 persen agar tetap steril kuman-kuman berbahaya. Penumpang khususnya kalangan wisatawan juga diberikan semacam kartu kewaspadaan (allert card) lengkap tercantum nomor HP, nomor paspor, alamat tinggal dan lainnya.

"Jika mereka selama berada di Medan ada gejala tidak diinginkan akan segera dikontak petugas kesehatan," ujar Ferdinand, hingga tiga minggu berlangsung pemantauan di Bandara masih aman dari virus tersebut.
(dat04/wsp)
Sumber: http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=95108&Itemid=27

Six New Confirmed Cases of Influenza A (H1N1-2009)


Singapore has confirmed six more cases of Influenza A (H1N1-2009), bringing the total number of confirmed cases to 27. To date, two more patients (8th and 16th cases) have been discharged, bringing the total number of discharged patients to 15. The remaining 12 patients (15th, 17th – 27th cases) are still in the hospital and their conditions remain stable.

The 22nd and 23rd Confirmed Cases
2. The 22nd case, a 6-year-old Australian male, and the 23rd case, a 7-year-old Australian female, are siblings in a family of five. They came to Singapore from Melbourne together with their family for holidays on Qantas Airways QF9 at 2115 hours on 11 June. Both were seated at row 53. The boy developed symptoms on 9 June while he was in Melbourne, while the girl developed symptoms while on the plane. As they were febrile upon arrival, both were detected by thermal scanner at the airport. They were sent to KKH via a 993 ambulance on 12 June. Laboratory results confirmed their infection at 1830 hours on 12 June.

The 24th Confirmed Case
3. The 24th case is a 12-year-old Singaporean male who is studying in Melbourne. He arrived in Singapore from Melbourne via Perth on Tiger Airways TR717 at 0200 hours on 8 June. He was seated at row 8. He took a taxi home from the airport. He developed symptoms on the evening of 10 June. On 11 June afternoon, he sought medical attention at a GP clinic and a 993 ambulance was called to send him to KKH. Laboratory results confirmed his infection at 1830 hours on 12 June.

The 25th Confirmed Case
4. The 25th case is a 15-year-old Singaporean male who is studying in USA. He returned to Singapore from San Francisco via Tokyo on Japan Airlines JL711 at 0030 hours on 11 June. He was seated at row 32. He took a taxi to his relative's residence from the airport. On 11 June night, he developed symptoms, and a 993 ambulance was called to send him to KKH. Laboratory results confirmed his infection at 1830 hours on 12 June.

The 26th and 27th Confirmed Cases
5. The 26th case, a 39-year-old Singaporean female, and the 27th case, a 3-year-old Singaporean male, are mother and son who went to Melbourne for holidays on 3 June. They returned to Singapore on SQ228 at 2140 hours on 9 June. They were seated at row 33 and the mother developed symptoms while on the plane. She was not picked up by the thermal scanner as she did not have fever then. Their relatives fetched them home from the airport. On 11 June morning, the son developed symptoms and the mother brought him to seek medical attention at another GP clinic by taxi. They were both referred to KKH. Laboratory results confirmed their infection at 1830 hours on 12 June.

Contact Tracing
6. Contact tracing has been initiated for the six new confirmed cases. Passengers seated within the following rows who have not been contacted by MOH yet should call the MOH hotline at 1800-333 9999 to enable us to check on their health condition expeditiously:

o 51 to 55 on Qantas Airways QF9 at 2115 hours on 11 June
o 30 to 34 on Japan Airlines JL711 at 0030 hours on 11 June
o 31 to 35 on Singapore Airlines SQ228 at 2140 hours on 9 June

All close contacts identified will be quarantined and provided with antiviral prophylaxis.

Update on 19th – 21st Cases
7. Contact tracing for the 19th, 20th and 21st confirmed cases have all been accounted for.

8. For the 19th confirmed case involving a 21-year-old female Singapore Permanent Resident who returned to Singapore from Melbourne on 9 June 09, MOH has identified 38 close contacts on the flight, of whom seven had entry records into Singapore. All seven passengers comprising 5 Singaporeans and 2 foreigner have been placed under HQOs, which ends on 16 June 09. Two household contacts of the case have also been placed under HQOs. Their period of quarantine ends on 17 June 09. We have informed our IHR counterparts of 31 passengers who were out of Singapore.

9. For the 20th confirmed case involving a 17-year-old Singaporean male who returned to Singapore from Los Angeles via Hong Kong on 7 June 09, five household contacts and one social contact of the case have been served with HQOs. The five household contacts will end their quarantine on 17 June while the social contact will end quarantine on 16 June. There is no contact tracing for close contacts on the flight as the case’s onset of symptoms was more than 24 hrs after disembarkation.

10. For the 21st confirmed case involving a 21-year-old male Indonesian who returned to Singapore from Melbourne on 9 June 09, MOH has identified two close contacts on the flight of which one is a foreign passenger with entry record into Singapore. He has been placed on HQO and it will end on 17 June 09. We will inform WHO and our IHR counterparts of the other foreign passenger who is out of Singapore. Two household contacts of the case were identified and they have been placed under quarantine, which will end on 18 June 09.

11. MOH is monitoring the situation closely and will keep the public informed on any new developments. MOH wishes to remind those who have returned from overseas travel to seek prompt medical attention, when they develop flu-like symptoms. This will reduce the likelihood of their transmitting any infection to their family members, friends and the community. For more information on Influenza A (H1N1-2009), please access MOH’s website at www.moh.gov.sg, call our hotline at 1800-333 9999, or visit www.flu.gov.sg.


MINISTRY OF HEALTH
12 June 09


Source : http://www.moh.gov.sg/mohcorp/pressreleases.aspx?id=22156

Indonesia Siapkan Tiga Juta Tamiflu

13 Juni 2009 05:30 WIB

JAKARTA--MI: Untuk mengantisipasi penyebaran virus flu babi (swine influenza) atau virus influenza A (H1N1) di Indonesia, pemerintah menyediakan sekitar tiga juta tablet tamiflu.

"Ada dua langkah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi masuknya penyakit flu babi, pertama menyediakan obat tamiflu dan memasang alat deteksi di bandara-bandara," kata Teuku Faizasyah, juru bicara Menteri Luar Negeri, di Jakarta, Jumat (12/6).

Faizasyah mengatakan saat ini flu babi telah menyebar ke 73 negara, sehingga pejabat Organisasi Kesehatan Dunia ((WHO) meningkatkan kewaspadaan tertinggi tingkat enam. Namun, lanjut ia, Indonesia masih dianggap aman.

Menurutnya, saat ini masyarakat Indonesia sudah sangat sadar terhadap bahaya yang mengancam, apalagi mereka melihat di suatu negara terjangkit penyakit berbahaya. "Dengan sendirinya mereka tidak pergi ke negara tersebut, karena mereka sudah ada pemahaman yang lebih baik," katanya.

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/06/06/79678/71/14/Indonesia-Siapkan-Tiga-Juta-Tamiflu

Indonesia Siaga Hadapi Pandemi

Kematian H1N1 Sekitar 0,5 Persen
Sabtu, 13 Juni 2009 | 04:26 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia siaga menghadapi fase enam pandemi influenza A-H1N1 yang diumumkan Organisasi Kesehatan Dunia. Selain meningkatkan pemeriksaan di semua pintu masuk, terutama bandara dan pelabuhan, pemerintah mengintensifkan surveilans dan deteksi kasus di tingkat pelayanan dasar sampai rujukan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan fase kedaruratan setingkat lebih tinggi dari sebelumnya, fase 5 menjadi fase 6, karena telah terjadi peningkatan kasus sebanyak 2.441 orang dalam dua hari sejak Selasa (9/6). Selain itu juga dilaporkan 74 negara serta lebih dari 27.000 kasus terkonfirmasi kasus H1N1 2009.

Sebelumnya, influenza A- H1N1 pada fase 5

ditandai dengan penularan antarmanusia yang menyebar setidaknya di dua negara di dalam satu kawasan WHO. Pada fase 6, itu berarti sedang terjadi pandemi di mana ada kejadian luar biasa influenza di negara lain di luar kawasan WHO di fase 5. WHO menekankan, peningkatan status pandemi itu tidak berarti virus H1N1 jadi lebih mematikan dan tidak berarti manusia lebih mudah menular.

Meski belum ada kasus terkonfirmasi H1N1 di Indonesia, Ketua Pelaksana Harian Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI) Bayu Krisnamurthi, Jumat (12/6), dalam siaran persnya menyatakan Indonesia siap menghadang.

Sesuai pedoman kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza, Indonesia meningkatkan proses pemeriksaan di seluruh pintu masuk, khususnya bandara atau pelabuhan yang tinggi tingkat kunjungan wisatanya dari negara tertular.

Koordinasi

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menyatakan, tingkat kematian H1N1 adalah 0,5 persen. Sebagai perbandingan, angka kematian demam berdarah adalah 0,8 persen dan angka kematian karena flu burung mencapai 80 persen.

Meski tingkat kematian rendah, kesiagaan menghadapi pandemi influenza H1N1 akan ditingkatkan. Pihaknya akan memeriksa ulang sejauh mana kesiapan menghadapi pandemi, termasuk kesiapan logistik, sumber daya manusia, fasilitas, dan kerja sama lintas sektor maupun lintas program. ”Kami sedang menghitung kebutuhan dengan beberapa skenario pandemi apakah ringan, sedang, atau berat,” ujarnya.

Pemerintah akan menambah persediaan obat oseltamivir, alat pendeteksi suhu badan di bandara udara dan pelabuhan, serta bahan penunjang diagnostik. Selain koordinasi dengan jajaran dinas kesehatan, Depkes juga menyiapkan surveilans dan deteksi kasus mulai dari tingkat dasar sampai rujukan, tata laksana kasus di rumah sakit, dan sosialisasi pencegahan penularan influenza A-H1N1.

Banyak informasi

Sesuai aturan internasional, Dirjen P2PL Depkes selaku Nasional Focal Point International Health Regulation (IHR) Indonesia juga makin banyak menerima informasi dari direktur jenderal CDC negara tetangga. ”Negara yang sudah memberikan informasi antara lain Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Selandia Baru,” ujar Tjandra.

Mereka biasanya melaporkan adanya penumpang pesawat terbang yang berada dalam satu pesawat dengan kasus terkonfirmasi flu baru H1N1. Penumpang yang duduk tiga baris di depan, belakang, dan samping pasien influenza A-H1N1 akan dipantau ketat. Jika dalam kelompok itu ada penumpang yang meneruskan perjalanan ke Indonesia, hal tersebut akan diinformasikan Nasional Focal Point IHR negara tetangga ke Indonesia.

Jumlah penumpang yang masuk di Indonesia dan dipantau kondisi kesehatannya berdasarkan informasi dari dirjen pengendalian penyakit sejumlah negara yang diterima Indonesia mencapai 71 orang. Informasi itu lalu ditindaklanjuti kantor kesehatan pelabuhan, dinas kesehatan provinsi, dan dinas kesehatan kabupaten atau kota dengan melacak di mana orang itu menginap karena sebagian adalah turis asing. (EVY)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/13/0426534/indonesia.siagahadapi.pandemi

PANDEMI : Novartis Temukan Vaksin Flu Meksiko

Sabtu, 13 Juni 2009 | 03:05 WIB

Basel, Jumat - Satu hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan terjadinya pandemi, perusahaan farmasi Swiss, Novartis AG, menyatakan telah memproduksi vaksin eksperimen pertama khusus untuk flu Meksiko (virus A-H1N1), Jumat (12/6). Namun, vaksin itu belum diuji coba dan belum bisa digunakan untuk manusia. Vaksin eksperimen itu dibuat di dalam sel dan tidak tumbuh di dalam telur seperti yang biasa terjadi dengan vaksin.

WHO menyebutkan, perusahaan-perusahaan farmasi diperkirakan akan memiliki vaksin untuk melawan virus A-H1N1 yang sudah siap jual setelah September mendatang. Juru bicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan, Novartis akan menggunakan 10 liter vaksin eksperimen untuk keperluan uji coba di laboratorium. Kemungkinan vaksin itu juga akan diujicobakan ke manusia.

Novartis menyatakan sampai saat ini sudah ada 30 negara yang meminta jatah persediaan vaksin, termasuk Departemen Kesehatan Amerika Serikat yang telah memberikan uang muka sebesar 289 juta dollar AS sejak Mei lalu.

Belum ada vaksin

Meskipun di Indonesia belum ada vaksin untuk memerangi influenza A-H1N1, masyarakat Indonesia diminta jangan panik. Influenza A-H1N1 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, sementara vaksin A-H1N1 belum tersedia di Indonesia.

Hal itu dinyatakan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam sebuah konferensi pers, Jumat di ruang VIP Bandar Udara Juanda, Surabaya.

Sebelumnya, Fadilah bertemu dengan kepala dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk menyosialisasikan peningkatan status A-H1N1 menjadi waspada.

”Masyarakat agar tidak panik walau status dinaikkan menjadi waspada. Sampai hari ini belum ada kasus influenza A-H1N1 di Indonesia. Namun, saya minta masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga perilaku bersih dan sehat,” ujar Fadilah yang didampingi Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama.

Menurut Fadilah, Indonesia belum memiliki vaksin influenza A-H1N1. Ia mengatakan, penyediaan vaksin influenza A-H1N1 sepenuhnya menjadi tanggung jawab WHO. Hanya beberapa negara maju yang memiliki vaksin tersebut.

”Walau di Indonesia belum tersedia vaksin influenza A-H1N1, kita relatif lebih siap menghadapi pandemi influenza ini karena memiliki pengalaman mengantisipasi virus flu burung. Untuk sementara, kita hanya menyediakan tamiflu,” kata Fadilah.

Virus influenza A-H1N1, ujarnya, dapat menyebar melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Fadilah menganjurkan masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan tangan dengan sabun serta tidak bersin atau batuk di depan banyak orang. Bila ada yang menderita influenza, dianjurkan mengenakan masker.

Tjandra menambahkan, influenza A-H1N1 sudah menginfeksi 74 negara di dunia. Tercatat delapan negara yang memiliki kasus influenza A-H1N1 terbesar, yakni Amerika Serikat, Cile, Meksiko, Kanada, Spanyol, Inggris, Jepang, dan Australia. Adapun negara tetangga Indonesia yang terinfeksi influenza A-H1N1 adalah Singapura, Malaysia, dan Thailand.

”Kami tidak mengeluarkan travel warning terhadap negara tertentu. Namun, kami menyarankan, yang tengah sakit influenza sebaiknya menunda bepergian ke luar negeri, terutama ke negara-negara yang terinfeksi influenza A-H1N1,” ungkap Tjandra. (AP/LUK/APO)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/13/03054181/novartis.temukan..vaksin.flu.meksiko

Friday, June 12, 2009

WHO Ingatkan Pandemi Bisa Berlangsung 2 Tahun

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan pandemi flu H1N1 (flu babi). WHO mengingatkan pandemi itu bisa berlangsung hingga dua tahun.

Selama kurun waktu satu hingga dua tahun, virus H1N1 akan menyebar di dunia. "Kita harus fleksibel mengenai bagaimana kita merespons itu," kata Wakil Dirjen WHO Keiji Fukuda dalam konferensi pers di Jenewa, seperti dilansir kantor berita AFP , Jumat (12/6/2009).

Pengumuman pandemi ini dikeluarkan PBB di tengah fakta bahwa virus yang asalnya dari Meksiko, saat ini ditularkan secara luas antarmanusia di Asia, Eropa juga Amerika.

Dirjen WHO Margaret Chan menegaskan, pengumuman pandemi ini hendaknya tidak menimbulkan kepanikan. Pandemi juga tidak lantas berarti bahwa korban jiwa akibat virus H1N1 akan meningkat tajam.

"Masuk ke level enam fase pandemi tidak berarti kita akan melihat peningkatan dalam jumlah kematian atau kasus yang sangat parah," kata Dr Chan. "Sebaliknya, banyak orang yang menderita kasus ringan akan sembuh tanpa obat-obatan dalam beberapa kasus," imbuhnya.

Data terakhir WHO menunjukkan, jumlah kasus flu H1N1 telah mencapai 29.669 kasus di 74 negara, termasuk 145 kematian.

Ini merupakan pandemi flu pertama dalam kurun waktu 41 tahun. Pandemi flu terakhir terjadi pada tahun 1968-1969 saat virus H3N2 mewabah.

Virus itu berasal dari Hong Kong sehingga lebih dikenal sebagai flu Hong Kong dan telah menewaskan hingga dua juta orang. detikcom - Jumat, Juni 12

Sumber : http://id.news.yahoo.com/dtik/20090612/twl-who-ingatkan-pandemi-bisa-berlangsun-601e3a9.html

Waspada! Flu Babi Pandemi Global

12/06/2009 - 17:26

Vina Ramitha

(Istimewa)

INILAH.COM, Jenewa - Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menaikkan status flu A subtipe H1N1 alias flu babi ke level tertinggi. Keputusan itu terkait penyebarannya ke seluruh dunia yang makin meluas.

Deklarasi pandemi itu disampaikan WHO usai mengadakan pertemuan darurat terkaitnya melonjaknya kasus H1N1 di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Amerika Selatan. WHO menaikkan status kewaspadaan dari level lima menjadi level enam yang berarti pandemi global.

"Berdasarkan bukti-bukti yang telah kami kumpulkan, kriteria H1N1 sudah sesuai dengan ciri-ciri pandemi. Saya memutuskan untuk menaikkan statusnya, dunia saat ini berada di pandemi flu 2009. Kita masih di tahap awal pandemi, namun penyebaran virus kami awasi dengan ketat," demikian pernyataan tertulis Sekjen WHO Dr Margaret Chan, dilansir dari situs resmi WHO, Jumat (12/6).

Penetapan di level enam dilakukan saat ada penyebaran yang cepat dan signifikan di lebih dari dua kawasan di dunia. Saat ini, virus H1N1 yang bermula di Meksiko itu sudah menyebar ke 74 negara dengan 141 kematian. WHO telah mengkonfirmasikan 30 ribu orang terinfeksi virus itu.

WHO beralasan menaikkan level itu bukan karena angka kematiannnya, melainkan penyebaran virusnya. Selain itu, mereka khawatir karena tak tahu bagaimana perilaku virus itu di negara berkembang.

Pandemi dunia yang terakhir, flu Hong Kong pada 1968, diperkirakan menewaskan sejuta orang di seluruh dunia. WHO menyatakan dunia medis kini telah lebih siap dalam menghadapi pandemi. Terutama gelombang serangan virus kedua yang diperkirakan akan terjadi.

Meski demikian, WHO memprediksikan tak akan ada lonjakan angka penularan dan infeksi yang fatal. H1N1 sejauh ini banyak menginfeksi anak muda, mayoritas kasus terjadi pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun. Perempuan hamil juga beresiko terkena virus ini.

"Meski demikian, WHO tidak merekomendasikan penutupan batas-batas negara maupun mengeluarkan larangan bepergian," pungkas Chan. Hingga kini, virus yang memiliki rangkaian virus flu manusia dan flu burung itu masih belum bisa dihentikan. [vin/nuz]

Sumber : http://www.inilah.com/berita/politik/2009/06/12/115031/waspada-flu-babi-pandemi-global/

Influenza A(H1N1) - update 48


12 June 2009 -- As of 07:00 GMT, 12 June 2009, 74 countries have officially reported 29,669 cases of influenza A(H1N1) infection, including 145 deaths.

The breakdown of the number of laboratory-confirmed cases by country is given in the following table and map.

Laboratory-confirmed cases of new influenza A(H1N1) as officially reported to WHO by States Parties to the International Health Regulations (2005)


Country Cumulative total
Newly confirmed since the last reporting period

Cases Deaths Cases Deaths
Argentina 343 0 87 0
Australia 1307 0 0 0
Austria 7 0 0 0
Bahamas 1 0 0 0
Bahrain 1 0 0 0
Barbados 3 0 0 0
Belgium 14 0 0 0
Bolivia 5 0 0 0
Brazil 52 0 12 0
Bulgaria 2 0 0 0
Canada 2978 4 532 0
Cayman Islands, UKOT 2 0 0 0
Chile 1694 2 0 0
China 188 0 14 0
Colombia 35 1 0 0
Costa Rica 104 1 0 0
Cuba 6 0 1 0
Cyprus 1 0 0 0
Czech Republic 4 0 0 0
Denmark 11 0 1 0
Dominica 1 0 0 0
Dominican Republic 91 1 0 0
Ecuador 67 0 0 0
Egypt 10 0 0 0
El Salvador 69 0 0 0
Estonia 4 0 0 0
Finland 4 0 0 0
France 73 0 0 0
Germany 95 0 0 0
Greece 7 0 0 0
Guatemala 74 1 14 1
Honduras 89 0 0 0
Hungary 4 0 0 0
Iceland 4 0 1 0
India 9 0 0 0
Ireland 12 0 0 0
Israel 68 0 0 0
Italy 56 0 2 0
Jamaica 11 0 1 0
Japan 549 0 31 0
Korea, Republic of 53 0 0 0
Kuwait 18 0 0 0
Lebanon 8 0 0 0
Luxembourg 1 0 0 0
Malaysia 5 0 0 0
Mexico 6241 108 0 0
Netherlands 35 0 5 0
New Zealand 27 0 4 0
Nicaragua 56 0 11 0
Norway 13 0 0 0
Panama 221 0 0 0
Paraguay 25 0 0 0
Peru 79 0 15 0
Philippines 77 0 0 0
Poland 7 0 0 0
Portugal 2 0 0 0
Romania 11 0 0 0
Russia 3 0 0 0
Saudi Arabia 1 0 0 0
Singapore 18 0 0 0
Slovakia 3 0 0 0
Spain 488 0 131 0
Sweden 19 0 0 0
Switzerland 20 0 0 0
Thailand 8 0 0 0
Trinidad and Tobago 4 0 2 0
Turkey 10 0 0 0
Ukraine 1 0 0 0
United Arab Emirates 1 0 0 0
United Kingdom 822 0 0 0
United States of America 13217 27 0 0
Uruguay 36 0 12 0
Venezuela 25 0 12 0
Viet Nam 23 0 7 0
Grand Total 29669 145 895 1

Chinese Taipei has reported 36 confirmed cases of influenza A (H1N1) with 0 deaths. Cases from Chinese Taipei are included in the cumulative totals provided in the table above. Cumulative and new figures are subject to revisio

Source : http://www.who.int/csr/don/2009_06_12/en/index.html

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN