SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Wednesday, October 21, 2009

Kasus Babi Terkena Flu H1N1 Ditemukan di AS

(ANTARA/Ahmad Subaidi) Washington (ANTARA News) -

Menteri Pertanian AS Tom Vilsack, Senin, mengumumkan National Veterinary Services Laboratories di U.S. Department of Agriculture (USDA) telah mengkonfirmasi keberadaan virus wabah influenza H1N1 pada sampel babi yang dikumpulkan di Minnesota State Fair dan diajukan oleh University of Minnesota.
"Kami sepenuhnya melibatkan mitra dagang kami guna mengingatkan mereka bahwa beberapa organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, telah menyatakan tak ada dasar ilmiah untuk membatasi perdagangan daging babi dan produk babi," kata Vilsack dalam satu pernyataan. "Orang tak dapat terinfeksi flu ini karena makan daging babi atau produk daging babi. Daging babi aman dimakan.
"Hasil sequens mengenai "hemagglutinin", "neuraminidase" dan "gen matriks" dari pengucilan virus tersebut cocok dengan wabah yang dilaporkan 2009 sequens virus flu babi H1N1.
Sampel yang dikumpulkan di Minnesota State Fair 2009 adalah bagian dari kesepakatan proyek penelitian kerja sama University of Iowa dan University of Minnesota, yang didanai oleh U.S. Centers for Disease Control and Prevention yang mendokumentasikan virus influenza di tempat manusia dan babi berinteraksi seperti pasar.
Infeksi babi di pasar tak menunjukkan infeksi ternak komersial karena tayangan memperlihatkan babi berada di bagian terpisah dari industri babi yang tak secara khusus menjadi tempat interaksi manusia atau hewan ternak.
USDA terus mengingatkan produsen babi di AS mengenai perlunya kesehatan yang baik, keamanan biologi dan tindakan lain yang akan menegah penularan dan penyebaran virus influenza pada ternak mereka serta mendorong mereka agar ikut dalam program pengawasan virus influenza babi oleh USDA.
Sumber : Antara OL

Monday, October 19, 2009

Penderita TB di Indonesia Peringkat Ketiga Dunia

Makassar 19/10/2009 (ANTARA News) -

Jumlah penderita Tuberculosis (TB) di Indonesia masih berada pada urutan tertinggi ketiga di dunia, yang pada umumnya disebabkan kurang diperhatikannya faktor kebersihan.

"Indonesia urutan ketiga setelah India dan China yang terbanyak angka penderita TB-nya. Penyebab utama tingginya penderita TB di Indonesia karena kebersihan kurang terjaga," kata Head of Corporate Research Novartis, Paul Herrling di Makassar, Minggu.

Menurut dia, dari hasil penelitian yang dilakukan mitra kerja Novartis di Indonesia diketahui, faktor kebersihan menjadi penyebab utama seseorang terjangkit bakteri penyebab TB.

"Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan, sempit, jorok dan kurang pencahayaan akan menjadi pemicu bakteri TB berkembang dan menjangkiti orang yang lemah kekebalan tubuhnya," katanya.

Selain faktor kebersihan yang dapat menyebabkan seseorang menderita TB, lanjutnya, gaya hidup juga dapat menjadi pemicu penyakit menular ini.

Sebagai gambaran, penderita TB juga banyak di Rusia, karena mayoritas penduduknya gemar meminum vodka, sehingga mempengaruhi berat badan dan pada akhirnya menjadi pemicu orang menderita TB.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjutnya, pihaknya memilih Indonesia sebagai lokasi lembaga penelitian TB yang dilaksanakan Novartis-Eijkman-Hasanuddin Clinical Research Initiative (NEHCRI) di Makassar.

"NEHCRI resmi beroperasi di Makassar pada 2007 lalu, karena sebelumnya kami sudah menimbang bahwa lokasi ini sangat representatif," ujar Herrling.

Alasannya, dalam Kawasan Tamalarena Makassar, selain terdapat kampus Universitas Hasanuddin, juga terdapat Rumah Sakit Regional Wahidin, sehingga sangat tepat jika di tengah kawasan itu dibangun lembaga penelitian yang dilengkapi dengan laboratorium yang canggih.

Sumber : ANTARA OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN