SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Wednesday, October 26, 2011

Orang Gemuk Tak Mempan Divaksin Flu

Jakarta, Orang-orang yang memiliki berat badan berlebih membutuhkan perlindungan ekstra dari penyakit influenza. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa obesitas dapat membuat vaksin flu menjadi kurang efektif.

Temuan ini memberikan bukti yang menjelaskan sebuah fenomena yang baru disadari pertama kali pada wabah flu H1N1 2009, yaitu obesitas berhubungan dengan terganggunya respon kekebalan tubuh terhadap vaksinasi influenza pada manusia.

Para peneliti mempelajari pasien yang telah diberi vaksinasi influenza yang dilemahkan pada akhir 2009 di sebuah klinik University of North Carolina. Vaksin yang diberikan adalah vaksin untuk flu musim gugur dan musim dingin biasa.

Meskipun semua pasien mengembangkan antibodi terhadap virus flu sejak bulan pertama setelah vaksinasi, tingkat antibodi dalam darah menurun lebih cepat pada orang obesitas dari waktu ke waktu.

Sekitar 50 persen peserta penelitian dengan obesitas mengalami penurunan kadar antibodi empat kali lipat selama 12 bulan sejak sebulan pertama vaksinasi. Sedangkan peserta dengan berat badan sehat jumlahnya tidak sampai 25 persen.

"Hasil ini menunjukkan bahwa orang yang mengalami obesitas akan lebih mungkin mengalami penyakit flu setelah terpapar virus flu dibandingkan orang dengan berat badan sehat," kata Melinda Beck, Ph.D., profesor dan ketua asosiasi gizi di University of North Carolina Gillings School of Global Public Health.

"Kajian sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan obesitas dapat mengganggu kemampuan tubuh melawan virus flu. Penemuan baru ini tampaknya memberikan alasan mengapa orang obesitas lebih rentan terhadap penyakit influenza selama pandemi virus flu H1N1 dibandingkan orang dengan berat badan yang sehat," kata Beck.

Kajian yang dirilis di situs resmi University of North Carolina School of Medicine, Rabu (26/10/2011) ini melaporkan bahwa kadar antibodi vaksin influenza menurun secara signifikan pada orang obesitas dibandingkan pada individu dengan berat badan yang sehat.

Terlebih lagi, respon sel darah putih yang paling penting dalam sistem kekebalan tubuh atau dikenal dengan sebutan sel T + CD8 mengalami kerusakan pada orang yang obesitas.

"Ketika vaksinasi gagal mencegah infeksi flu, maka pasien harus bergantung pada sel T + CD8 nya untuk membatasi penyebaran dan keparahan infeksi. Jika kadar antibodi tidak dipertahankan dari waktu ke waktu dan fungsi sel T + CD8 terganggu, orang-orang dengan obesitas akan memiliki risiko lebih besar jatuh sakit karena influenza," kata Patricia Sheridan, PhD, asisten profesor gizi University of North Carolina School of Medicine.

Pada tahun 2005 lalu, Beck dan rekan-rekannya melaporkan bahwa obesitas pada tikus mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi virus dan meningkatkan resiko kematian dibandingkan dengan tikus ramping dengan infeksi yang sama. Tingkat kematian pada tikus obesitas lebih tinggi, yaitu sebesar 25%. Sedangkan pada tikus ramping, tidak ada yang mati.

Pada tahun 2010, Beck dan timnya menunjukkan bahwa obesitas tampaknya membatasi kemampuan tikus mengembangkan kekebalan terhadap influenza. Dia menyarankan bahwa vaksinasi agaknya tidak efektif untuk orang obesitas dan kelebihan berat badan.

Sumber : detikhealth.com

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN