SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Saturday, July 25, 2009

Kasus Baru Positif Influenza A H1N1 Tambah 21 Orang



Print E-mail
Depkes OL : 24 Jul 2009
Hari ini (24/07/09) kasus positif influenza A H1N1 21 kasus (17 laki-laki dan 4 perempuan). Mereka berasal dari 4 provinsi yaitu DKI Jakarta (8 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim, (6 kasus) dan Kalimantan Selatan (5 Kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 3 orang yaitu Malaysia dan Singapura.

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 24 Juli 2009.

Dengan demikian, sampai tanggal 24 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 343 orang terdiri dari 193 laki-laki dan 150 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus) dan 23 Juli 2009 (83 Kasus). Dari 21 kasus tersebut di atas, seorang anak perempuan usia 6 tahun dirujuk dari salah satu RS Swasta di Jakarta ke salah satu RS Pemerintah di Jakarta pada tanggal 19 Juli 2009 dengan keluhan demam,batuk, sesak napas dan badan lemah. Dalam perawatan di rumah sakit keadaan pasien terus memburuk dan akhirnya meninggal pada tanggal 22 Juli 2009 jam 21.00. Anak ini sejak beberapa tahun yang lalu mengalami gangguan kesehatan dan delayed development. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengobatan, gambaran rontgen dan laboratorium maka pasien ini menderita pneumonia berat dan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukkan positif Influenza A H1N1", ujar Prof Tjandra. Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya di seluruh dunia sangat rendah yakni 0,4%. Untuk itu masyarakat diminta tetap waspada menghadapi pandemi Influenza A H1N1. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar yaitu menutup hidung dan mulut dengan sapu tangan/tisu. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra. Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Friday, July 24, 2009

Indonesia : Pasien H1N1 Tambah 83 Kasus

Tambahan Kasus Positif Influenza A H1N1 Print E-mail
23 Jul 2009

Hari ini (23/07/09) tambahan kasus positif influenza A H1N1 83 kasus (44 laki-laki dan 39 perempuan). Mereka berasal dari 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (17 kasus), Jabar (14 kasus), Banten (45 kasus), Jatim, (4 kasus), dan masing-masing 1 kasus dari Kepri, DIY, dan Bali. Dari jumlah itu 4 diantaranya adalah WNA dan 79 WNI. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 9 orang yaitu Thailand, Australia, Qatar, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Hongkong.


Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 23 Juli 2009.

Dengan demikian, sampai tanggal 23 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 322 orang terdiri dari 176 laki-laki dan 146 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), dan tanggal 22 Juli (67 kasus).

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya di seluruh dunia sangat rendah yakni 0,4%. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi Influenza A H1N1. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber : Depkes OL


Thursday, July 23, 2009

Masyarakat Diminta Tetap Waspada Hadapi Pandemi Influenza A H1N1


Print E-mail
22 Jul 2009
Masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi Influenza A H1N1. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4%.

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 22 Juli 2009. Hari ini (22/07/09) kasus positif influenza A H1N1 bertambah lagi 67 kasus (46 laki-laki dan 21 perempuan). Mereka berasal dari RS/Dinkes DKI Jakarta 27 orang (18 orang laki-laki dan 9 perempuan), RS/Dinkes Provinsi Banten 18 orang (15 orang laki-laki dan 3 perempuan), RS/Dinkes Provinsi Jawa Timur 1 orang laki-laki, dari RS/Dinkes Provinsi Bali 9 orang (6 orang laki-laki dan 3 perempuan), dari RS/Dinkes Jawa Barat 9 orang (5 orang laki-laki dan 4 perempuan), dari Propinsi Jawa Tengah 2 orang perempuan dan dari Propinsi Kepulauan Riau 1 orang laki-laki. Enam belas di antara mereka memiliki riwayat pergi ke luar negeri yaitu ke Amerika Serikat (1 orang), Australia (4 orang), Canada (1 orang), Malaysia (2 orang), Hongkong (1 orang), Korea Selatan (2 orang), Thailand (1 orang) dan Singapura (3 orang), kata Prof. Tjandra. Dengan demikian, sampai tanggal 22 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 239 orang terdiri dari 132 laki-laki dan 107 perempuan. Data kasus balerdasarkan tangg pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), dan tanggal 20 Juli (15 kasus) . Untuk mencegah penyebarannya di Indonesia, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.
Sumber : Depkes OL

Wednesday, July 22, 2009

300 Santri di Tangerang Suspect Flu Babi

Selasa, 21 Juli 2009 | 19:49 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Dalam waktu lima hari, sejak Jumat (17/7) hingga Selasa (21/7), 300 santri Pondok Pesantren Dar-Qolam, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi suspect penderita influenza A-H1N1 atau flu babi. "Kini penyebarannya makin meluas dan sampai hari ini sudah 300 santri yang diduga suspect flu babi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Hani Heryanto di Tangerang, Selasa.

Dia menjelaskan, peningkatan jumlah suspect flu babi di kompleks pesantren begitu cepat. Dari 4.000 santri penghuni pesantren yang diisolasi, di satu ruang asrama yang ditempati 400 santri terdapat sekitar 300 santri yang jadi suspect. "Sulit bagi kami untuk mematahkan penyebaran penyakit ini, dalam sehari bisa lima hingga sepuluh santri yang tertular," kata Hani.

Hani mengakui, cepatnya penambahan jumlah penderita suspect flu babi di kompleks pesantren tersebut karena para santri yang mengalami demam tetap berada dalam satu ruang dengan santri yang bukan suspect flu babi. "Setelah mereka diberikan obat tamiflu, santri, baik penderita suspect flu babi maupun yang tidak, tidur bersama dalam satu ruang asrama. Hal inilah yang menjadi sebab begitu cepat meluasnya penyebaran penyakit itu ke beberapa santri lainnya," kata Hani.

Ia mengatakan, tidak hanya para santri yang terserang suspect flu babi, sejumlah pendidik pondok pesantren Dar-Qolam juga mengalami hal serupa. "Puluhan guru juga mengalami panas demam dalam beberapa hari terakhir ini karena melakukan kontak dengan para santri yang sebelumnya jadi suspect flu babi. Perhatian lebih para guru itu kepada ribuan santrinya yang berada di kompleks pesantren membuat mereka juga tertular," ungkap Hani.


EGP
Sumber : Ant

Virus A-H1N1 Merenggut 700 Nyawa

Rabu, 22 Juli 2009 | 04:45 WIB
JENEWA, KOMPAS.com-Virus A-H1N1 atau juga biasa disebut flu babi telah menewaskan lebih dari 700 orang sejak muncul April 2009. Dua pekan lalu, korban tewas baru mencapai 429 orang.

Demikian ditegaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (21/7) dan menyatakan negara-negara dapat mempertimbangkan penutupan sekolah untuk memperlambat penyebaran virus itu.

WHO mengatakan terserah pada pihak berwenang kesehatan nasional untuk memutuskan langkah yang akan mereka lakukan guna memperlambat meluasnya virus baru itu.

Tulisan para peneliti Inggris dalam jurnal Lancet Infectious Disease mengatakan, Senin, bahwa pemerintah-pemerintah perlu merancang rencana kapan dan bagaimana menutup sekolah jika pandemi flu babi itu memburuk. "Penutupan sekolah merupakan salah satu langkah peringanan yang dapat dipertimbangkan oleh negara-negara," kata juru bicara WHO Alphaluck Bhatiasevi seperti dilansir Reuters.

"Seperti yang WHO katakan, negara-negara yang berbeda akan menghadapi pandemi pada tingkat yang berbeda pada waktu yang berbeda. Jadi benar-benar terserah pada negara-negara untuk mempertimbangkan apa tindakan peringanan yang sesuai dengan mereka dengan memperhatikan situasi negara-negara itu sendiri."

Badan PBB itu, yang mengumumkan pandemi flu H1N1 pada 11 Juni, mengatakan pekan lalu, H1N1 dalah pandemi yang paling cepat bergerak dan sekarang tidak ada artinya untuk menghitung setiap kasus. Ia telah memberitahu negara-negara untuk berhenti melaporkan kasus perseorangan dan memusatkan perhatian pada tindakan peringanan serta mendeteksi pola penyakit yang luar biasa.

Sekitar 125.000 kasus yang telah dikonfirmasikan laboratorium telah dilaporkan di seluruh dunia sampai hari Selasa, Bhatiasevi mengatakan pada Reuters. Satu jaringan pakar independen sedang melakukan studi untuk memproyeksikan macam apa biaya yang efektif dan tindakan mitigasi yang bermanfaat yang negara-negara dapat laksanakan. WHO sedang mengkoordinasikan kelompok itu, yang terdiri atas para ahli matematika, epidemiologi dan virologi.

Virus flu baru itu dapat diobati dengan antiviral seperti Tamiflu-nya Roche Holding atau Relenza buatan GlaxoSmithKline, tapi banyak pasien sembuh tanpa perawatan medis. Beberapa pakar mengatakan sedikitnya 1 juta orang telah tertular virus flu babi di AS saja.

ONO
Sumber : Ant

Tuesday, July 21, 2009

MALAYSIA : Three New Influenza A (h1n1) Cases Reported

KUALA LUMPUR, July 19 (Bernama) -- Three new Influenza A (H1N1) cases were reported over the past 24 hours, bringing the total to 874. Of the number, 89 per cent or 775 patients have fully recovered.

Health Director-General Tan Sri Dr Mohd Ismail Merican said the three new cases comprised two imported, and a locally transmitted involving an eight-year-old child who was treated at the Sultanah Fatimah Specialist Hospital in Muar, Johor.

"The child, who is a contact to a case in Johor, is currently in stable condition," he said in a statement here Sunday.

Meanwhile, he said the imported cases involved a Malaysian who returned from Italy on July 11, and a housewife who returned from a holiday in Bandung and Jakarta, the following day.

On Saturday, the duo, who are asthmatic, were tested positive for H1N1, also known as swine flu. They are currently receiving treatment at the Tuanku Jaafar Hospital in Seremban, Negeri Sembilan and Serdang Hospital in Selangor, respectively.

Dr Mohd Ismail said the health ministry was currently in the mitigation phase to control the pandemic where the infection surveillance was focused on the number of patients admitted to hospitals and the influenza-like illness (ILI) cluster infection in the community.

He said, according to the World Health Organisation, 133,635 confirmed cases and 760 deaths due to H1N1 were reported in 153 countries, as at 8am today.

This indicated an increase of 7,331 cases and 69 deaths as compared to yesterday, he said.

Among countries which reported an increase in the number of cases were the United States (2,877 cases), Mexico (1,680), Chile (435), Spain (275) and Hong Kong (196).

-- BERNAMA

Masyarakat Dapat Mencegah Penularan Influenza A H1N1


Print E-mail
20 Jul 2009
Masyarakat mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1, yaitu dengan perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4%.

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 20 Juli 2009. Untuk mencegah penyebarannya di Indonesia, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu : penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra. Hari ini (20/07/09) kasus positif influenza A H1N1 bertambah lagi 15 kasus (5 laki-laki dan 10 perempuan). Mereka berasal dari RS/Dinkes Jakarta 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Banten 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Jawa Timur 1 orang, dari RS/Dinkes Provinsi Jawa Tengah 1 orang, dan dari RS/Dinkes Sumatera Utara 1 orang. Lima di antara mereka memiliki riwayat pergi ke luar negeri yaitu ke Malaysia (1 orang), Amerika (2 orang), dan Singapura (2 orang), kata Prof. Tjandra. Dengan demikian, sampai tanggal 20 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 172 orang terdiri dari 86 laki-laki dan 86 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), dan tanggal 16 Juli (15 kasus). Tambahan kasus baru positif berasal dari RS/Dinkes Jakarta yaitu : JR (Pr, 42 th), DN (Pr, 27 th), IM (Pr), KK (Pr, 7 th), Sa (Pr, 32 th), dan FF (Pr, 22 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Banten yaitu FH (Lk, 13), AH (Lk), SP (Lk, 17 th), MF (Lk, 17 th), MF (Lk, 14 th), dan YF (Pr, 16 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Sumut yaitu Ju (Pr, 31 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jateng yaitu RH (Pr, 18 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jatim yaitu EF (Pr, 18 th). Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.
Sumber : Depkes OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN