SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Wednesday, July 22, 2009

Virus A-H1N1 Merenggut 700 Nyawa

Rabu, 22 Juli 2009 | 04:45 WIB
JENEWA, KOMPAS.com-Virus A-H1N1 atau juga biasa disebut flu babi telah menewaskan lebih dari 700 orang sejak muncul April 2009. Dua pekan lalu, korban tewas baru mencapai 429 orang.

Demikian ditegaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (21/7) dan menyatakan negara-negara dapat mempertimbangkan penutupan sekolah untuk memperlambat penyebaran virus itu.

WHO mengatakan terserah pada pihak berwenang kesehatan nasional untuk memutuskan langkah yang akan mereka lakukan guna memperlambat meluasnya virus baru itu.

Tulisan para peneliti Inggris dalam jurnal Lancet Infectious Disease mengatakan, Senin, bahwa pemerintah-pemerintah perlu merancang rencana kapan dan bagaimana menutup sekolah jika pandemi flu babi itu memburuk. "Penutupan sekolah merupakan salah satu langkah peringanan yang dapat dipertimbangkan oleh negara-negara," kata juru bicara WHO Alphaluck Bhatiasevi seperti dilansir Reuters.

"Seperti yang WHO katakan, negara-negara yang berbeda akan menghadapi pandemi pada tingkat yang berbeda pada waktu yang berbeda. Jadi benar-benar terserah pada negara-negara untuk mempertimbangkan apa tindakan peringanan yang sesuai dengan mereka dengan memperhatikan situasi negara-negara itu sendiri."

Badan PBB itu, yang mengumumkan pandemi flu H1N1 pada 11 Juni, mengatakan pekan lalu, H1N1 dalah pandemi yang paling cepat bergerak dan sekarang tidak ada artinya untuk menghitung setiap kasus. Ia telah memberitahu negara-negara untuk berhenti melaporkan kasus perseorangan dan memusatkan perhatian pada tindakan peringanan serta mendeteksi pola penyakit yang luar biasa.

Sekitar 125.000 kasus yang telah dikonfirmasikan laboratorium telah dilaporkan di seluruh dunia sampai hari Selasa, Bhatiasevi mengatakan pada Reuters. Satu jaringan pakar independen sedang melakukan studi untuk memproyeksikan macam apa biaya yang efektif dan tindakan mitigasi yang bermanfaat yang negara-negara dapat laksanakan. WHO sedang mengkoordinasikan kelompok itu, yang terdiri atas para ahli matematika, epidemiologi dan virologi.

Virus flu baru itu dapat diobati dengan antiviral seperti Tamiflu-nya Roche Holding atau Relenza buatan GlaxoSmithKline, tapi banyak pasien sembuh tanpa perawatan medis. Beberapa pakar mengatakan sedikitnya 1 juta orang telah tertular virus flu babi di AS saja.

ONO
Sumber : Ant

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN