SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, April 25, 2008

Simulasi Penularan Flu Burung Antar Manusia Digelar di Bali

25/04/2008 08:15 WIB

Departemen Kesehatan menggelar simulasi penanggulangan penularan virus flu burung (H5N1) di Bali. Skenario simulasi ini menggambarkan penanggulangan penyebaran virus yang terjadi dari unggas kepada manusia yang kemudian berkembang antar manusia, atau yang disebut episenter pandemi influenza.

"Dalam simulasi ini akan dilakukan beberapa kegiatan selama dilakukannya penanggulangan episenter, seperti surveilans untuk deteksi dini dan pelacakan kontak, rujukan ke rumah sakit, tata laksana kasus di Puskesmas dan RS, karantina rumah dan wilayah, rofilaksis masal, komunikasi risiko, pengamanan perimeter," kata Direktur P2ML Departemen Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (25/4/2008).

Menurut Yoga, simulasi ini akan digelar 25-27 April 2008 di Kabupaten Jembrana, yang menurut skenario, menjadi tempat penularan antar manusia. Selain itu di Desa Dangin Tukadaya, Rumah Sakit Negara, di Kabupaten Jembrana, Rumah Sakit Tabanan, Rumah Sakit Sanglah, dan Bandara Internasional Ngurah Rai.

Simulasi ini dibagi dalam 3 hari. Simulasi pertama yang menggambarkan adanya dugaan penularan antar manusia/adanya sinyal epidemiologi yang kemudian bupati dan sektor terkait melakukan penanggulangan seperlunya.

Selanjutnya hasil virologis menunjukkan mutasi virus H5N1 menjadi virus yang menular antar manusia. Setelah WHO berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia, diputuskan perubahan fase pandemi dunia dari fase 3 menjadi fase 4 (di Indonesia fase 4/5B karena episenter terjadi di Indonesia).

Pemerintah melakukan penanggulangan dan menetapkan karantina wilayah sampai dengan tidak ditemukan lagi kasus baru dalam waktu 2 minggu sejak kasus terakhir yang dalam simulasi ini terjadi.

Pelabuhan (darat, laut dan udara) melakukan kegiatan pengawasan lalu lintas orang an barang yang akan keluar dari daerah penanggulangan, dan kemudian akan dapat ditutup sesuai kebijakan pemerintah. ( mly / nrl )

Sumber : Melly Febrida - detikcom

Thursday, April 24, 2008

Severe Acute Watery Diarrhoea with V. cholerae positive cases in Viet Nam

22 April 2008 -- Between 5 March and 22 April the Ministry of Health of Viet Nam reported 2490 cases of severe acute watery diarrhoea including 377 that were positive for Vibrio cholerae , the bacterium causing cholera. The serotype has been identified as 01 Ogawa. No deaths have been reported, a fact that indicates that good case management is in place.

selengkapnya

Wednesday, April 23, 2008

KEGIATAN PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN

A. PEMASANGAN PERANGKAP TIKUS

Salah satu penyakit karantina yang pernah menjadi wabah di berbagai negara dan sampai saat ini dicegah masuk/keluar dari suatu negara penyakit pest. Penyakit pest adalah penyakit yang ditularkan oleh pinjal tikus dan masa inkubasi penyakit pest adalah enam hari.

Untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masuk/keluarnya penyakit pest dari pelabuhan Belawan maka Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) KKP Kelas II Medan secara rutin setiap bulan mengadakan pengawasan terhadap keberadaan tikus di gudang-gudang Pelabuhan Belawan dengan cara pemasangan perangkap tikus. Namun sejak enam bulan terakhir pemasangan perangkap tikus kurang mendapatkan hasil karena setiap kali dilakukan pemasangan perangkap tikus sampai keesokan hari ketika perangkap diambil, perangkap masih tetap terbuka dan umpan yang biasa digunakan yaitu ikan asin masih tetap utuh.

Pada minggu pertama dan kedua April 2008 Seksi PRL Kantor Kesehatan Pelabuhan Medan di Belawan melaksanakan uji umpan yang paling disenangi tikus. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui umpan apakah yang paling disukai, umpan yang digunakan dalam kegiatan kali ini terdiri dari :
- ikan asin
- kelapa
- jagung
- apel

Dari empat macam umpan yang digunakan dalam pemasangan perangkap tikus ini ternyata perangkap yang berisi umpan kelapa yang dimasuki tikus.
Tikus yang tertangkap dibawa ke Laboratorium PRL, diberi formalin lalu dilakukan identifikasi.

Setelah melakukan pengukuran dan penimbangan tikus serta melihat tanda-tanda pada tubuh tikus maka hasil identifikasi ternyata jenis tikus adalah Rattus-rattus diardii, jenis kelamin betina. Dari penyisiran terhadap tubuh tikus tidak ditemukan pinjal.
Untuk rencana selanjutnya maka kegiatan pemasangan perangkap tikus di Pelabuhan Belawan ini akan menggunakan berbagai jenis umpan akan dilakukan kajian yang lebih komprehensif sehingga dapat diketahui apakah tikus Rattus-rattus diardii lebih menyukai umpan kelapa atau tikus jenis Norway lebih menyukai umpan yang jenis lain.
Disamping pemasangan perangkap dilakukan juga peracunan tikus agar populasinya dapat diturunkan seminimal mungkin sehinnga dapat memutus mata rantai penularan pest di Pelabuhan Belawan.


B. PENGAWASAN AIR BERSIH DIPELABUHAN/BANDARA

Seksi Pengendalaian Risiko Lingkungan (PRL) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Medan pada tanggal 11 April 2008 melaksanakan pengawasan terhadap sumber air bersih dan pipa distribusi penyaluran air untuk kebutuhan kapal dan pekantoran di Pelabuhan Belawan.

Pengawasan Air Bersih (PAB) di Pelabuhan merupakan kegiatan rutin Seksi PRL disamping kegiatan lain seperti pengendalian vector, pengawasan limbah, sanitasi rumah makan dsb.

Tujuan pengawasan terhadap sumber air bersih dan pipa distribusi penyaluran air adalah pengendalian terhadap risiko kemungklinan masuknya kontaminan zat kimia/biologi maupun pencemaran lainnya yang dapat menimbulkan water borne disease.

Dengan pengawasan rutin ini diharapkan terjadi pemutusan mata rantai penularan penyakit yang ditularkan melalui air bersih

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN