SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Thursday, July 9, 2009

Indonesia : Dua Puluh Empat Tambahan Kasus Baru Positif Influenza A H1N1


Print E-mail
09 Jul 2009
Sampai hari ini, 9/7/2009, Indonesia telah mencatat 52 kasus positif Influenza A H1N1, terdiri 35 orang laki-laki, 16 orang perempuan dan 1 orang tanpa keterangan. Tambahan kasus sebanyak 24 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 9 orang perempuan.

Hal itu disampaikan Menkes, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) kepada para wartawan di kantor Depkes Jakarta, (9/7). Menkes yang didampingi Dirjen P2PL Depkes Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P. (K), Kepala Badan Litbangkes Depkes, Prof. dr. Agus Purwadianto, SH, dan dipandu Kepala Pusat Komunikasi Publik dr. Lily S. Sulistyowati itu menyatakan, mereka adalah 3 warga negara asing dan 21 WNI. Dari jumlah itu, 14 orang diantaranya mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeri yaitu Malaysia, Australia, Amerika, Thailand, China dan Singapura, 10 orang lainnya tertular di Indonesia.

Menurut Menkes, tren atau kecenderungan penyakit flu babi seperti flu pada umumnya yaitu dapat sembuh sendiri. Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita.

Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan senantiasa membiasakan pola hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci tangan dengan sabun. Melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila sakit dengan gejala Influenza supaya mengenakan masker dan tidak beraktifitas dan pergi ke dokter apabila sakit flunya tidak membaik, ujar dr. Siti Fadilah Supari.

Menkes menambahkan, untuk mencegah penyebaran flu babi di Indonesia upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations.

Menkes menyatakan tambahan kasus baru adalah : Bb (L, 44 th), dan De (P, 32 th), RS Hasan Sadikin Bandung, MC (L, 25 th), RS Sanglah, Denpasar, ada riwayat ke Australia, AA (L, 14 th), RS PI SS, ada riwayat ke Malaysia, TS (P, 32 th), GI (L, 11 th), Ke (L, 12 th), Sa (P, 8 th), RS PI SS, SR (L, 19 th) , RS PI SS, ada riwayat ke Australia, BC (P, 17 th), RS PI SS, ada riwayat ke Amerika, AR (P, 19 th), RS PI SS, ada riwayat ke Malaysia, LM (P, 26, th) RS PI SS , ada riwayat ke Malaysia, So (P, 34 th), RSPAD Gatot Subroto, AR(L, 25 th) dan DB (P, 26, th), RS Siloam, Kebun Jeruk, Vi (L, 21 th), RS PI SS, ada riwayat ke Thailand, , DS (L, 13 th) , RS PI SS, ada riwayat ke ShangHai, He (L, 31 th) , RS PI SS, Transit Qatar, SingaporeFG (L, 41 th), RS Kanujoso Djati, Balikpapan , Ro (L, 26 th) , RS Kanujoso Djati Balikpapan, transit Singapura, El (P, 7 th), Ar (L, 14 th), dan DA (L, 7 th), ketiganya dirawat di RS H. Adam Malik, ada riwayat ke Malaysia, TP (L, 18 th), RSPAD Gatot Subroto, dari Amerika.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Sumber : http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3475

WHO Nyatakan Virus H1N1 Tak Bisa Dihentikan

Kamis, 09 July 2009 14:37 WIB

Jakarta, (tvOne)

Menteri Kesehatan, Siti Fadillah Supari mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) menyatakan penyebaran virus H1N1 tidak dapat dihentikan.

"Untuk itu, WHO meminta negara-negara menghentikan upaya pencegahan," kata Siti Fadillah, seperti dilansir dari VIVAnews.com, Kamis (8/7/2009).

Pencegahan yang dihentikan menurut WHO, kata Siti, seperti pemasangan thermal scanner di bandara dan pelabuhan. "Australia sudah melakukan ini," kata Siti. Meski demikian, Thailand, Cina dan Indonesia masih memberlakukan hal ini.

"Langkah pencegahan masih terus dilakukan," kata dia. Termasuk isolasi dan penggunaan thermal scanner. Pernyataan WHO tersebut terkait dengan kasus resistensi Oseltamivir atau tummy flu dalam pengobatan flu babi yang ditemukan di Amerika Serikat dan Jepang.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menambahkan Indonesia masih tetap menggunakan Oseltamivir sebagai pengobatan. Tren penyakit ini, kata dia, "Seperti pada umumnya dapat sembuh sendiri." Kasus yang terjadi di Indonesia pun, Tjandra melanjutkan sangat ringan.

Mengenai resistensi, Tjandra tidak khawatir. "Itu terjadi tergantung daerahnya" kata dia. "Bisa saja di Jepang resisten di Indonesia tidak." Penyebabnya, lanjut dia, terkait dengan Jepang sudah lama menggunakan tummy flu sebagai obat flu. "Indonesia kan baru-baru ini saja," kata Tjandra.

Hingga saat ini, Indonesia mencatat ada 24 kasus baru. "Sampai dengan 9 Juli ada 52 kasus," lanjut Siti. Kasus baru terdiri dari BB (L 44 tahun), De (P 32 th) dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung. AA (L, 14 tahun), TS (P 32 tahun, SR (L, 19 th), BC (P 17 th), AR (P 19 th), LM (P, 26 th), Vi (L, 21 th), Sa (P 8 th), DS (L 13 th), Ke (L 12 tahun), He (l 31 tahun), GI (L 11 tahun), dirawat di RS Suslianti Saroso. Sementara sisanya dirawat di RS Kanujoso Djati, Balikpapan, RS Adam Malik, RS Siloam Kebun Jeruk dan RSPAD Gatot Subroto. (VIVAnews.com) ed

Sumber : http://www.tvone.co.id/berita/view/17797/2009/07/09/who_nyatakan_virus_h1n1_tak_bisa_dihentikan

Tuesday, July 7, 2009

Indonesia : Pasien H1N1 Tambah Delapan Kasus

Monday, July 6, 2009

Pandemic (H1N1) 2009 - update 58

Laboratory-confirmed cases of pandemic (H1N1) 2009 as officially reported to WHO by States Parties to the International Health Regulations (2005)


6 July 2009 09:00 GMT

The breakdown of the number of laboratory-confirmed cases is given in the following table and map.

Country, territory and area Cumulative total Newly confirmed since the last reporting period
Cases Deaths Cases Deaths
Algeria 5 0 0 0
Antigua and Barbuda 2 0 0 0
Argentina 2485 60 898 34
Australia 5298 10 730 1
Austria 19 0 4 0
Bahamas 7 0 1 0
Bahrain 15 0 0 0
Bangladesh 18 0 6 0
Barbados 12 0 0 0
Belgium 54 0 5 0
Bermuda, UKOT 1 0 0 0
Bolivia 416 0 133 0
Bosnia and Hezegovina 1 0 0 0
Brazil 737 1 0 0
British Virgin Islands, UKOT 2 0 0 0
Brunei Darussalam 124 0 39 0
Bulgaria 10 0 0 0
Cambodia 7 0 0 0
Canada 7983 25 0 0
Cap Verde 3 0 0 0
Cayman Islands, UKOT 14 0 0 0
Chile 7376 14 0 0
China 2040 0 226 0
Colombia 118 2 17 0
Cook Island 1 0 1 0
Costa Rica 277 3 50 1
Cote d'Ivoire 2 0 0 0
Croatia 1 0 1 0
Cuba 85 0 12 0
Cyprus 109 0 39 0
Czech Republic 15 0 0 0
Denmark 66 0 3 0
Dominica 1 0 0 0
Dominican Republic 108 2 0 0
Ecuador 204 0 41 0
Egypt 78 0 11 0
El Salvador 319 0 66 0
Estonia 13 0 0 0
Ethiopia 3 0 0 0
Fiji 2 0 0 0
Finland 47 0 4 0
France 310 0 10 0
French Polynesia, FOC 4 0 2 0
Guadaloupe, FOC 2 0 2 0
Martinique, FOC 3 0 1 0
New Caledonia, FOC 12 0 6 0
Saint Martin, FOC 1 0 1 0
Germany 505 0 35 0
Greece 151 0 42 0
Guatemala 286 2 32 0
Guyana 2 0 2 0
Honduras 123 1 0 0
Hungary 11 0 0 0
Iceland 4 0 0 0
India 129 0 25 0
Indonesia 20 0 12 0
Iran, Islamic Republic 1 0 0 0
Iraq 12 0 1 0
Ireland 74 0 23 0
Israel 681 0 104 0
Italy 146 0 16 0
Jamaica 32 0 0 0
Japan 1790 0 344 0
Jordan 23 0 1 0
Kenya 15 0 3 0
Korea, Republic of 202 0 0 0
Kuwait 35 0 0 0
Laos 5 0 2 0
Latvia 1 0 0 0
Lebanon 49 0 2 0
Libya 1 0 1 0
Lithuania 3 0 0 0
Luxembourg 6 0 2 0
Macedonia 2 0 2 0
Malaysia 112 0 0 0
Malta 24 0 22 0
Mauritius 1 0 0 0
Mexico 10262 119 0 0
Montenegro 10 0 1 0
Morocco 17 0 0 0
Myanmar 1 0 0 0
Nepal 5 0 0 0
Netherlands 135 0 1 0
Netherlands, Aruba 5 0 0 0
Netherlands Antilles, Curaçao 8 0 0 0
Netherlands Antilles, Sint Maarten 7 0 0 0
New Zealand 1059 3 147 3
Nicaragua 321 0 13 0
Norway 41 0 0 0
Oman 4 0 1 0
Palau 1 0 0 0
Panama 417 0 0 0
Papua New Guinea 1 0 0 0
Paraguay 106 1 3 1
Peru 916 0 378 0
Philippines 1709 1 0 0
Poland 25 0 6 0
Portugal 42 0 15 0
Qatar 23 0 13 0
Romania 41 0 5 0
Russia 3 0 0 0
Saint Lucia 1 0 0 0
Samoa 1 0 0 0
Saudi Arabia 114 0 25 0
Serbia 15 0 0 0
Singapore 1055 0 177 0
Slovakia 18 0 0 0
Slovenia 14 0 9 0
South Africa 18 0 6 0
Spain 776 1 16 0
Sri Lanka 19 0 2 0
Suriname 11 0 0 0
Sweden 84 0 10 0
Switzerland 76 0 4 0
Syria 1 0 1 0
Thailand 2076 7 662 4
Trinidad and Tobago 65 0 12 0
Tunisia 5 0 2 0
Turkey 40 0 0 0
Uganda 1 0 0 0
Ukraine 1 0 0 0
United Arab Emirates 8 0 0 0
United Kingdom 7447 3 0 0
Guernsey, Crown Dependency 5 0 0 0
Isle of Man, Crown Dependency 1 0 0 0
Jersey, Crown Dependency 11 0 0 0
United States of America 33902 170 0 0
Puerto Rico 18 0 18 0
Virgin Islands 1 0 1 0
Uruguay 195 4 0 3
Vanuatu 2 0 0 0
Venezuela 206 0 2 0
Viet Nam 181 0 50 0
West Bank and Gaza Strip 60 0 30 0
Yemen 8 0 1 0
Grand Total 94512 429 4591 47

Chinese Taipei has reported 61 confirmed cases of pandemic (H1N1) 2009 with 0 deaths. Cases from Chinese Taipei are included in the cumulative totals provided in the table above. Cumulative and new figures are subject to revision Abbreviations

UKOT: United Kingdom Overseas Territory
FOC: French Overseas Collectivity

Netherlands Antilles, Curaçao : 3 confirmed cases: The three confirmed cases are crew members of a cruise ship. They did not leave the boat during their illness nor during the 24 hours preceding the onset of symptoms.

Norway: 7 confirmed cases are crew members and passengers of a cruise ship. They did not leave the boat during their illness nor during the 24 hours preceding the onset of symptoms.

Source : http://www.who.int/csr/don/2009_07_06/en/index.html

Virus H1N1: Ketatnya Pemeriksaan bagi Pendatang di Beijing

Irwan Nugroho - detikNews

Beijing - China adalah salah satu negara yang melaporkan adanya kasus suspect flu H1N1 (flu babi). Kasus pertama terjadi pada 9 Mei lalu pada pria bernama Bao, yang baru saja tiba di Chengdu dari Amerika Serikat (AS) via Tokyo. Kini pemeriksaan terhadap setiap pendatang ke negara itu pun masih terus dilakukan.

Seperti tampak di Beijing Capital International Airport pada Minggu, 5/7/2009). Pemeriksaan tersebut dilakukan bahkan secara berlapis. Contohnya kepada penumpang pesawat Singapore Airlines SQ 810, yang tiba di bandara tersebut pukul 23.00 waktu setempat.

Namun, pada saat hendak naik ke pesawat itu pun, penumpang telah diberi form pernyataan bebas dari virus H1N1. Di form tersebut penumpang antara lain diminta mengisi identitas dan nomor penerbangan. Kemudian ada pertanyaan mengenai dimana tempat bermukim dalam seminggu sebelumnya.


Yang lebih penting tentu saja pertanyaan apakah sebelumnya pernah menjalin kontak dengan penderita virus H1N1. Penumpang juga diminta menuliskan penyakit-penyakit ringan yang mungkin sedang diderita, misalnya sakit kepala.

Pihak Singapore Airlines rute penerbangan Singapura-Beijing itu juga membagikan brosur sederhana berisi pemberitahuan bahwa setibanya di Beijing, para penumpang akan dicek secara fisik. Penumpang yang mempunyai suhu tubuh di atas 37 deracat celcius akan dikarantina selama 7 hari.

Begitu pesawat telah mendarat, para penumpang tidak dapat langsung turun, melainkan tetap duduk di seat masing-masing. Kemudian, sejumlah petugas masuk ke dalam pesawat dan memeriksa suhu tubuh penumpang menggunakan alat mungil mirip senter yang disorotkan ke dahi.

Lolos dari pemeriksaan di dalam pesawat tersebut, para penumpang akan melalui alat pemantau suhu tubuh yang terpasang di pintu kedatangan (departure). Form yang sebelumnya diisi juga akan dicek oleh petugas bandara, yang kompak memakai masker. Setelah semuanya dinyatakan clear, penumpang baru bisa keluar dari bandara.

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2009/07/06/012625/1159416/10/ketatnya-pemeriksaan-bagi-pendatang-di-beijing

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN