SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, August 28, 2009

Flu Babi Sudah Tulari Unggas

Jumat, 28 Agustus 2009 | 14:47 WIB

LONDON, KOMPAS.com -

Bukan main flu H1N1 alias flu babi ini! Soalnya, seturut temuan di Cile, flu babi bahkan sudah menulari unggas. Seturut catatan BBC pada Jumat (28/8), kekhawatiran makin merebak pasca kejadian itu. Soalnya, diduga, virus yang sudah menulari unggas tersebut malah makin berbahaya. Sebelumnya virus menular dari manusia ke babi. Meski demikian, flu babi tetap lebih berbahaya dari flu biasa.

Aman dimakan

Pemerintah Cile pertama kali melaporkan insiden penularan ini minggu lalu. Dua daerah peternakan unggas jenis kalkun tertular dekat kota pelabuhan Valparaiso.

Juan Lubroth, pejabat kepala kehewanan pada lembaga PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO), mengatakan, "Sekali unggas yang sakit pulih, produksi dan proses pengolahan unggas bisa dilanjutkan. Ini tidak mengancam penyediaan pasokan makanan."

Pemerintah Cile memberlakukan karantina sementara dan memutuskan membiarkan unggas yang terinfeksi pulih dengan sendirinya tapi tidak dimusnahkan. Muncul pendapat insiden ini menunjukkan adanya "tularan" dari pekerja peternakan yang sakit pada ayam kalkun tersebut.

Kanada, Argentina, dan Australia sebelumnya melaporkan meluasnya penyebaran virus H1N1 dari pekerja peternakan terhadap ternak babinya.

Jenis berbahaya

Munculnya situasi darurat akibat adanya jenis virus baru yang berbahaya sampai kini masih bersifat teoritis. Jenis virus yang berbeda bisa bercampur dalam sebuah proses yang disebut pemilahan atau rekombinasi genetis. Sejauh ini tidak ada kasus flu burung H5N1 pada unggas di Cile.

Meski demikian Lubroth mengatakan,"Di Asia Tenggara ada banyak jenis virus (H5N1) yang berada di sekeliling peternakan. Munculnya virus jenis H1N1 pada peternakan semacam ini akan menimbulkan kekhawatiran lebih dalam."

Colin Butter dari Institute Kesehatan Hewan Inggris berpendapat serupa. "Harapan kita, ini hanya merupakan kasus langka dan kita harus terus memonitor apa yang terjadi berikutnya."

Sumber :Kompas OL

Tambahan 28 Kasus Baru Positif Influenza A H1N1

25 Aug 2009

Hari ini ( 25/08/09 ) Badan Litbangkes Depkes melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 28 orang, 1 orang diantaranya meninggal dunia. Ia adalah seorang anak dari Jawa Timur meninggal dengan faktor risiko pneumonia dan hasil laboratorium menunjukkan H1N1 positif. Dengan demikian secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 berjumlah 1.033 orang, 6 orang diantaranya meninggal tersebar di 24 provinsi kata Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, Dirjen P2PL Depkes.

Prof. Tjandra menjelaskan, penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah. Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar yakni makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik/berolahraga, istirahat yang cukup dan mencuci tangan pakai sabun. Selain itu, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.
Sumber : Depkes OL

Tuesday, August 25, 2009

Flu Babi : Pasien Meninggal Mahasiswa Kedokteran Hewan Unair

Surabaya - Pasien positif flu babi berinisial IN (20) meninggal di RSU Soetomo Surabaya pagi tadi merupakan mahasiswa kedokteran hewan Universitas Airlangga angkatan 2007.

" Dia sedang KKL (Kuliah Kerja Lapangan) 1 bulan lalu di Bondowoso dan sempat dirawat di RS Tuban," kata Wakil Dekan I Bidang Akademik FKH Unair Anwar Makruf kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (25/8/2009).

IN masuk ke RSU dr Soetomo 21 Agustus 2009 setelah mendapat rujukan dari RS di Tuban.

Sementara Wakil Direktur Pelayanan Medik RSU dr Soetomo Surabaya, dr Urip Murtedjo SpB-KL bahwa pasien datang dalam kondisi peneumonia bilateral berat atau dua paru-parunya sudah memutih.

"Sebenarnya angka kematian A-H1N1 rendah, hanya 0,4%. Tapi jika datang dalam kondisi berat, ya sulit diobati," tambahnya.

Penyakit ini tidak akan menjadi berat bila tidak memiliki penyakit lain yang diidap. Seperti kanker, diabetes, stroke, hipertensi, darah tinggi dan jantung.

(fat/fat) Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya

Monday, August 24, 2009

Pasien Positif Influenza A H1N1 Tambah 57 Kasus

24 Aug 2009

Badan Litbangkes Depkes tanggal 23 Agustus 2009 melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 57 orang, 1 orang diantaranya meninggal dunia. Ia adalah seorang pria 21 tahun dari Jawa Barat meninggal dengan gangguan pernapasan berat dan hasil laboratorium menunjukkan H1N1 positif. Dengan demikian secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 berjumlah 1.005 orang tersebar di 24 provinsi kata Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, Dirjen P2PL Depkes.

Prof. Tjandra menjelaskan, penyakit influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat namun dapat dicegah.

Cara yang efektif untuk mencegah yaitu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar yakni makan dengan gizi seimbang, beraktivitas fisik/berolahraga, istirahat yang cukup dan mencuci tangan pakai sabun. Selain itu, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.
Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu dirawat di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra
Sumber : Depkes OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN