SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, July 25, 2008

Ucapan Selamat Atas Pelantikan

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan beserta Seluruh Staf Mengucapkan Selamat atas Pelantikan :

  1. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan, Dr. H. Syahril Aritonang, MHA
  2. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, Dr. H. Azimal, M.Kes
  3. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Jakarta, Dr. Firdaus Yusuf Rusdhy, MPH
  4. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Denpasar, Dr. Nyoman Murtiyasa, M.Kes
  5. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, Dr. Femmy Bawole Kawangun, MM
  6. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, Dr. H. Taufik Tjahjadi, Sp.S
  7. Kepala BBTKL & PPM Surabaya, Bambang Wahyudi SKM., MM

Semoga Sukses Selalu dalam mengemban Tugas sehari-hari.

Pelantikan Pejabat Eselon II Departemen Kesehatan


Medan, 25 Jul 2008

Menteri Kesehatan, DR. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) melantik sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Departemen Kesehatan pada Kamis, 24 Juli 2008. Sebanyak 49 pejabat eselon II yang dilantik, diantaranya Pejabat Lingkungan Depkes yang bekerja di Provinsi Sumatera Utara.

  1. Dr. H. Syahril Aritonang, MHA sebagai Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan
  2. Dr. Djamaluddin Sambas sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
  3. Dr. Azwan Hakmi Lubis, Sp.A., M.Kes sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
  4. Dr. M. Nur Rasyid Lubis, Sp.B sebagai Direktur SDM dan Pendidikan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
  5. Drs. Bastian, MM sebagai Direktur Keuangan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan
  6. Drg. Tinon Resphati, M.Kes sebagai Dirtektur Umum dan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan

Sementara, Mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan Drg. Arman P. Daulay, M.Kes dilantik sebagai Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik pada Direktorat Bina Pelayanan Medik Depkes RI di Jakarta.

Berikut ini Link informasi selengkapnya mengenai 49 pejabat yang dilantik


16 anak di Sumatera Utara terjangkit HIV/AIDS

MEDAN - Sebanyak 16 anak berusia 0-9 tahun di Sumatera Utara (Sumut) dinyatakan telah terjangkit HIV/AIDS. Namun, jumlah tersebut diperkirakan jauh lebih kecil dari fakta yang sesungguhnya. "Anak-anak yang terjangkit HIV/AIDS tersebut berasal dari Medan, Deli Serdang, Karo dan Langkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG kepada wartawan, Kamis (24/7), di Medan.

Menurut Candra, kasus ke 16 anak yang terjangkit HIV/AIDS tersebut berdasarkan laporan dari rumah sakit rujukan, dalam hal ini RSUP H Adam Malik periode 2005 - tahun 2008.

"Anak-anak yang terjangkit HIV/AIDS tersebut terdiri dari usia 0-1 tahun 3 HIV dan 1 AIDS, usia 1-4 tahun 5 HIV dan 2 AIDS serta usia 5-9 tahun 5 HIV," katanya.

Jumlah yang dilaporkan tersebut hanya sebagian kecil dari estimasi kasus HIV/AIDS di Sumatera Utara. "Saat ini, diperkirakan ada sekitar 11.000 pengidap HIV/AIDS di Sumut termasuk kelompok anak-anak. Namun yang terdata hanya sekitar 1.238 orang," ujar Candra.

30% ketularan dari ibu hamil

Ibu hamil yang mengidap HIV positif bisa menularkan virusnya 15-30 persen kepada anak lewat persalinan normal. Untuk mengurangi tingkat penularan itu, Dinkes Sumut memiliki program Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT).

Menurut Andi, Manager Program Global Fund di Medan, ada empat sasaran dari program ini, yakni mencegah penularan HIV kepada perempuan usia reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif, mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya serta memberikan dukungan psikologis, sosial dan perawatan lanjutan bagi ibu dan bayi serta keluarganya. Lebih lanjut dijelaskan, bagi seorang ibu hamil yang diketahui mengidap HIV positif akan terus dipantau perkembangannya melalui program PMTCT.

Di saat usia kehamilan lebih tujuh bulan, ibu diberikan profilaksis (pencegahan) anti retroviral (ARV). Tujuannya, untuk menekan virus yang ada di tubuh ibu. Sehingga, saat persalinan virus tersebut berkurang.

Selain itu, proses persalinannya tidak dilakukan secara normal melainkan dengan operasi caesar. "Sehingga, bayi semakin kecil persentase kemungkinan tertular virus dari ibunya," kata Andi.

Setelah lahir lanjutnya, masih dalam program PMTCT, maka bayi diberikan bantuan pengganti air susu ibu (PASI). Karena, walaupun tidak virus tidak menular melalui ASI, tapi dikhawatirkan saat bayi tumbuh gigi akan melukai puting susu ibunya.Sehingga, proses penularan lewat cairan darah dari ibu bisa terjadi.

Sedangkan untuk menunjang kesehatan ibu bayi, diberikan bantuan perbaikan gizi serta susu dan suplemen. "Disini, kita harapkan bantuan sumber dana dari pihak yang peduli untuk membantu khususnya bagi orang dalam HIV-AIDS (Odha)," ujarnya.

Setelah itu, proses tumbuh kembang bayi pun dipantau pertumbuhannya hingga usia minimal 18 bulan untuk pemeriksaan darah. "Saat itu akan ketahuan apakah bayi tersebut HIV positif atau tidak. Kalau positif, akan kita masukkan dalam program pendampingan," ungkapnya.

Dalam program pendampingan, para pasien HIV-AIDS positif akan dibantu berbagai layanan hukum, sosial dan psikologisnya. "Kita hanya berusaha membantu bukan menyelesaikan masalah mereka," jelas Andi.

Sejauh ini tambahnya, program PMTCT belum ada data pasti bayi yang tertular HIV positif dari ibunya. Karena, 12 orang bayi yang sudah lahir maupun masih dalam kandungan ibunya yang HIV positif masih belum diketahui tertular atau tidak.

"Karena, program PMTCT ini sendiri baru aktif akhir 2007. Jadi, belum ada bayi yang masuk dalam program ini," ungkapnya.

Begitupun, dari 12 ibu hamil yang mengidap HIV positif yang ditemukan di Sumut itu, sebagian di antaranya tidak mengikuti program PMTCT. "Mereka diketahui positif HIV, setelah ada persoalan saat kehamilannya. Ketika diperiksa ternyata positif HIV. Tapi, sebagian besar lagi sudah diketahui lewat program VCT yang sudah ada," ucap Andi.

Ditanya tentang prevalansi bayi tertular HIV di Sumut, Andi sendiri mengaku masih belum memiliki data resmi. Namun, lewat survei secara nasional paling tidak ada 5000 kelahiran pada 2010 nanti sudah tertular HIV.
(j01/ini/mt)

Sumber : WASPADA ONLINE

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN