SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Tuesday, November 6, 2007

SISTEM REGISTRASI KAPAL DALAM RANGKA SURVEILANS

Dalam rangka peningkatan Survelans Epidemiologi terhadap Alat Angkut Laut, terhitung sejak Agustus 2007 Seksi Karantina & SE KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MEDAN telah menggunakan software Sitem Registrasi berbasis Data Base MS Acces terhadap kedatangan dan keberangkatan Kapal di Pelabuhan Laut Belawan.

Bagi teman-teman KKP dimana saja berada, mohon masukan tentang software ini. Jika berminat silahkan sampaikan kepada kami Tim IT Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Medan. Software ini berbasis MS Acces yang dikembangkan dan dibangun oleh seorang Mahasiswi FKM USU yang melaksanakan PKL tahun lalu.





Penderita Flu Burung Ke-113 Dari Riau



Penderita Flu Burung Ke-113 Dari Riau
Jakarta (Depkes OL), 12 Nov 2007
Kasus Flu Burung bertambah lagi setelah MN (L, 31 th) warga Simpang Garoga, Kecamatan Duri, Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau setelah hasil pemeriksaan Laboratorium Badan Litbangkes Depkes dan laboratorium Lembaga Biologi Molekuler Eijkman membuktikan Mn positif terjangkit H5N1. Dari Riau, kini telah terdapat 6 kasus positif Flu Burung, 5 orang diantaranya meninggal dunia. Total kasus Flu Burung di Indonesia mencapai 113 orang, 91 orang diantaranya meninggal dunia. Angka kematiannya (Case Fatality Rate = CFR ) sebesar 79,46%.
Demikian data dari Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI. MN mulai sakit 31 Oktober 2007 dan dirawat di RS Permatahati Duri, 3 November 2007. Karena kondisinya terus memburuk, tanggal 6 November dirujuk ke RS Arifin Achmad tetapi meninggal hari itu juga. Jenazah dimakamkan di Deli Serdang Sumatera Utara. Kemungkinan kontak dengan unggas masih dalam penyelidikan.
Sumber penularan Flu Burung umumnya masih berasal dari unggas. Karena itu masyarakat diimbau tidak memelihara unggas atau memisahkan unggasnya dari pemukiman.

Sumber :
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2905

ES, Kasus Flu Burung Asal Tangerang, Meninggal Dunia
Jakarta (Depkes OL), 07 Nov 2007

ES (P, 30 th) warga Jl. Rasuna Said RT 04/06 Cipete, Kec. Pinang, Kab. Tangerang, Propinsi Banten yang dinyatakan telah positif Flu Burung (H5N1), meninggal Sabtu, 3 November 2007 pukul 13.30 WIB, di RS Persahabatan.
Dengan demikian, di Propinsi Banten terdapat 18 kasus positif flu burung, 15 orang diantaranya meninggal dunia. Secara kumulatif kasus Flu Burung di Indonesia mencapai 112 orang, 90 orang diantaranya meninggal dunia. Angka kematiannya (Case Fatality Rate = CFR ) 80,35%.
Demikian data terbaru yang diperoleh Pusat Komunikasi Publik dari Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI, 3 November 2007.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=2892

Saudi Gunakan Kamera Pengintai Pantau Kesehatan Jamaah Haji

Kamis, 08 November 2007 09:32 WIB
* Yang Berpenyakit Kuning Harus Bawa Sertifikat
Arab Saudi, WASPADA Online.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi segera membuat hubungan komputer antara rumah sakit-rumah sakit dan farmasi di kota-kota suci Makkah dan Madinah selama musim haji mendatang guna membantu para dokter mendapatkan dengan segera obatan yang diperlukannya dari farmasi, demikian menurut pengumuman kementerian itu."Jaringan kerja semacam itu akan membantu rumah sakit berkoordinasi derngan farmasi untuk mengetahui kesiapan obat-obatan supaya para dokter dapat mengeluarkan resepnya tanpa kesulitan, kata Dr. Ridah M. Khaleel, konsultan Kementerian Kesehatan dan kepala Komite Haji Kementerian Kesehatan dalam pernyataannya kepada Arab News Selasa (6/11). Dia menambahkan kerjasama seperti itu perlu untuk menjamin para jamaah diberikan pelayanan kesehatan yang tepat selama mereka berada di Kerajaan Arab Saudi. Kementerian itu tahun ini juga mengerahkan lebih banyak lagi petugas kesehatan di Terminal Haji di Bandara Internasional King Abdul Aziz untuk memperhatikan kondisi kesehatan para jamaah."Para petugas akan dikerahkan di enam pintu kedatangan guna memantau kondisi kesehatan para jamaah melalui kamera pengintai yang dipasang di bandara. Mereka juga akan menemui dan membantu para jamaah yang menghadapi problem kesehatan," kata Khaleel. Kementerian Kesehatan telah membeli tiga ambulan baru untuk menambah armada yang telah ada di bandara. "Kendaraan itu akan digunakan untuk mengangkut para jamaah yang sakit , jika ada, ke rumah sakit terdekat dari bandaram," katanya menambahkan. Visa hanya untuk jamaah.
Sementara itu, misi diplomatik Arab Saudi di luar negeri telah diinstruksikan untuk mengeluarkan visa hanya untuk jamaah haji yang telah memiliki sertifikat vansinasi penyakit meningitis atau tergantung pada negara yang rawan penyakit lain seperti penyakit kuning. Para jamaah yang datang dari negara di mana penyakit kuning menjadi wabah maka mereka harus membawa serta sertifikat yang menunjukkan bahwa mereka telah menjalani vaksinasi terhadap penyakit tersebut, kata seorang pejabat.
Pesawat, kapal laut dan angkutan lainnya yang datang dari negara tertentu harus juga membawa sertifikat yang membuktikan mereka telah menjalani perawatan anti-hama penyakit sebelum memasuki wilayah Arab Saudi.
Para jamaah harus mendapatkan vaksinasi terhadap meningitis sekurang-kurangnya 10 hari sebelum tiba di Arab Saudi.Para jamaah domestik, penduduk Makkah dan Madinah serta para pekerja yang ditugaskan ikut menangani haji juga harus mendapatkan vaksinasi anti-meningitis. Suntikan anti-meningitis berlaku selama tiga tahun.
Kementerian kesehatan juga menasehatkan para jamaah, terutama yang berusia lanjut dan yang memiliki penyakit sesak nafas, diabetes dan ginjal serta keluhan jantung, harus mendapatkan vaksinasi melawan influenza. Para jamaah yang mengalami penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi dan prolem jantung dianjutkan untuk berkonsultasi dengan dokter keluarga sebelum berangkat menunaikan ibadah haji dan juga dianjurkan membawa obat-obatan secukupnya serta laporan medis mengenai kondisi kesehatan mereka dalam hal terjadi keadaan darurat. Sebagai bagian dari program pendidikan kesehatan, kementerian kesehatan akan membagi-bagikan 1,7 juta selebaran dalam 10 bahasa jamaah. Selebaran itu dicetak dalam beberapa bahasa, termasuk Inggris, Arab, Perancis, Urdu, Bahasa Melayu, Persia, Rusia, Turki, Mandarin dan Benggali.Bandara King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah telah disiapkan untuk menyambut kedatangan calon jamaah haji pertama sekitar 11 November.
Para jamaah akan terus berdatangan di kedua bandara itu sampai 14 Desember. Hari terakhir pemulangan para jamaah ditetapkan 24 Januari. (arabnews/m07)

Sumber : http://www.waspada.co.id/Berita/Luar-Negeri/Saudi-Gunakan-Kamera-Pengintai-Pantau-Kesehatan-Jamaah-Haji.html

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN