SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, May 2, 2008

Permasalahan Kewenangan Pengawasan OMKA di Pintu Masuk

Setelah lepas dari instansi Induknya DEPKES, badan POM bagaikan seorang anak “durhaka”, sehingga MOU tentang Pengawasan Impor dan Ekspor Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Produk Komplemen/ Suplemen Makanan, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dan Makanan yang dibuat bersama Dirjen Bea & Cukai pun tidak dilaporkan ke Menkes.

Yang lebih ironisnya, Badan POM melalui surat Sekretaris Utama Badan POM nomor HK.04.232.1094 tanggal 20 Juli 2004, disebut bahwa “tidak ada lagi unit di bawah departemen kesehatan dengan tugas pokok dan fungsi pengawasan makanan” sehingga Dirjen Bea & Cukai mengeluarkan Surat Edaran bernada sama bernomor S-1153/BC.2/2004 tentang Pengawasan Import Obat dan Makanan. Mereka melupakan PP nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang memberikan hak pada Menkes untuk melakukan pengawasan terhadap komoditas yang mereka sebut dalam MOU tersebut.

Dengan kondisi diatas maka pengawasan Kelauar Masuknya OMKA (Obat Makanan, Kosmetika dan Alat Kesehatan) melalui Pintu Masuk Pelabuhan Laut dan Bandar Udara menjadi lemah. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap merebaknya produk - produk OMKA illegal di Kota-kota besar di Indonesia. Kantor Kesehatan Pelabuhan yang diberi wewenang oleh Menteri Kesehatan untuk mengawasi OMKA di pintu Masuk melalui Kepmenkes 265 tahun 2004 nyaris tak berdaya dengan kebijakan kedua institusi yang bersepakat melahirkan MOU tersebut.

Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI melakukan peninjauan UPT Depkes di Medan.

Medan, 01 May 2008

Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI Dr. Sjafii Ahmad, MPH melakukan peninjauan UPT Depkes di Medan.


Dalam rangka penataan kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depkes untuk mengoptimalkan kinerja organisasi, Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI Dr. Sjafii Ahmad, MPH melakukan peninjauan ke beberapa UPT Depkes di Medan.

Sekjen memulai peninjauannya di Kantor Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Kelas I Medan yang berlokasi di Jl. Wahid Hasyim, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan Kantor Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) yang lokasinya bersebelahan dengan Kantor BTKL Kelas I Medan. Mengahiri peninjauan ini, Sekjen Depkes RI yang didampingi para pejabat-pejabat kesehatan di Medan selanjutnya melakukan peninjauan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Medan yang berlokasi di Jl. Veteran 219 Belawan.

Thursday, May 1, 2008

Cumulative Number of Confirmed Human Cases of Avian Influenza A/(H5N1) Reported to WHO / 30 April 2008

30 April 2008 -- The Ministry of Health of Indonesia has announced a new case of human infection of H5N1 avian influenza. A 3-year-old male from Wonogiri District, Central Java Province developed symptoms on 14 April, was hospitalized on 21 April and died on 23 April. Investigations into the source of his infection indicate exposure to sick and dead poultry.

Of the 133 cases confirmed to date in Indonesia, 108 have been fatal.

Source : WHO

Hati-hati dengan Ayam Mati

30 Apr 2008

Sampai saat ini sumber penularan virus Flu Burung (H5N1) masih dari unggas ke manusia. Buktinya MS (L, 3 th) sebelum dinyatakan positif Flu Burung berdasarkan pemeriksaan laboratorium Badan Litbangkes dan Lembaga Eijkman, Jakarta, juga kontak dengan ayam mati. Diketahui 10 ekor ayam mati mendadak di sekitar tempat tinggalnya.

MS warga Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah mulai sakit dengan gejala sesak nafas sejak 17 April 2008. Tanggal 23 April 2008 yang bersangkutan dibawa ke RS Muwardi Solo, namun jiwanya tidak tertolong dan meninggal pada hari yang sama.

Berdasarkan laporan Posko Flu Burung Ditjen P2PL, Tim Depkes dan Deptan telah turun ke lokasi untuk melakukan investigasi lanjut terhadap riwayat kontak.

Oleh karena itu, masyarakat harus waspada terhadap unggas yang berkeliaran di sekitar rumah atau di lingkungan yang dikunjungi. Unggas perlu dikandangkan serta dijaga kebersihan kandangnya. Jika tampak unggas yang sakit atau mati, hindari kontak dan segera laporkan pada petugas peternakan atau kepala desa setempat. Jika ada warga yang menampakkan gejala seperti gejala influenza (demam, suhu tubuh tinggi, batuk) apalagi jika di lingkungan sekitar terdapat unggas, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Untuk menghindari tertular virus Flu Burung perlu diperhatikan:

o ·Jangan sentuh ayam, bebek, dan unggas yang sakit atau mati,

o ·Cuci pakai sabun, tangan dan peralatan masak anda,

o ·Pisahkan unggas dari manusia,

o ·Periksakan ke Puskesmas jika ada gejala flu & demam setelah berdekatan dengan unggas,

o ·Gunakan sarung tangan, penutup mulut dan hidung saat memegang unggas,

o ·Jangan memakan unggas yang sakit atau mati,

o ·Sembelih, bakar, kubur unggas yang sakit atau mati,

o ·Jangan biarkan anak-anak bermain dengan unggas.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52960661, 52907421 atau e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Launching pemeriksaan osteoporosis di KKP Kelas II Medan

Dalam rangka penanganan penyakit tidak menular ( PTM ), KKP kelas II Medan melakukan pemeriksaan Osteoporosis yang sasarannya Instansi terkait, pengguna jasa dan masyarakat Pelabuhan . Acara launching pemeriksaan osteoporosis ini diselenggarakan tanggal 28 – 30 April 2008 di Poliklinik KKP Kelas II Medan.

Acara dimulai dari pembacaan tertib acara yang di bacakan oleh staf UKP, Rakhmad Kurnia Putra Parinduri. Pada kesempatan pertama kata sambutan diberikan oleh Kepala Seksi UKP, Musa Tarigan, SKM, Kemudian disusul kata sambutan dan sekaligus pembukaan acara oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Medan, dr.H.Syahril Aritonang, MHA.

Ringkasan sambutan yang di sampaikan kepala KKP antara lain pada saat ini KKP kelas II Medan sedang berbenah diri, yang mana KKP tidak hanya sekedar melakukan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit menular potensial wabah saja, tetapi juga berperan aktif dalam penanggulangan penyakit tidak menular (PTM).

Pada Hari Pemeriksaan, antusiasme pasien bukan hanya dari masyarakat pelabuhan saja, tetapi dari berbagai instansi terkait dan pengguna jasa di wilayah Pelabuhan Belawan. Pada kesempatan itu, Dokter KKP juga memberikan penjelasan kepada pasien bagaimana pencegahan dan pengobatan yang harus mereka lakukan apabila belum ataupun sudah terkena Osteoperosis.

Data kunjungan pasien Mulai tanggal 28 s/d 30 April 2008 adalah sebagai berikut :

  • Kunjungan tanggal 28 April 2008 : 28 orang
  • Kunjungan tanggal 29 April 2008 : 41 orang
  • Kunjungan tanggal 30 April 2008 : 24 orang

Spanduk Acara



Acara dibuka oleh pembawa acara, Sdr.Rahmad Kurnia P, Staff Seksi UKP



Kata sambutan dari Ka.KKP Kelas II Medan, dr.H.Syahril Aritonang, MHA



Antrian Pasien yang akan diperiksa


Petugas KKP, Sdri. Hj. Ns. Sri Wahyuni, S.Kep, tampak sedang memeriksa pasien

Ka.KKP Kelas II Medan, dr.H.Syahril Aritonang, MHA ikut memeriksakan diri

Grafik hasil pemeriksaan yang ditunjukkan
pada layar monitor alat pemeriksaan osteoporosis

Wednesday, April 30, 2008

Mali: 6 million vaccinated against yellow fever

Almost 6 million people in Mali were vaccinated against yellow fever in a large vaccination campaign this week. About 6 000 health-care providers and 2 000 volunteers were engaged to reach and vaccinate people at risk of contracting yellow fever across southern Mali.

This is the largest mass vaccination campaign ever undertaken. And, thanks to the support of the GAVI Alliance, it is the first to be conducted at such a scale in one of Africa’s largest and most under-developed countries.

Several partners worked together to make the campaign a success. It was organized by the Malian Ministry of Health with technical support from WHO and other organizations. While UNICEF provided logistics support, the Malian Red Cross and many local organizations took care of social outreach efforts. The vaccines and equipment were funded with part of the US$ 63 million donated by GAVI Alliance for yellow fever vaccination across west and central Africa.

Source : WHO Online

Beijing : 20 Anak Meninggal Akibat Virus EV71 di China

Serangan virus kian ganas saja. Di China, sedikitnya 20 anak telah meninggal akibat virus enterovirus 71 atau EV71. Virus itu mulai menyebar di Fuyang, Provinsi Anhui pada awal Maret lalu. Namun pemerintah China baru mempublikasikannya pada Minggu, 27 April lalu.

Masyarakat China pun dilanda keresahan. Namun pejabat-pejabat kesehatan China mengatak tak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai virus tersebut. Menurut mereka, situasi ini tidak sama dengan wabah SARS pada tahun 2003.

"Anda tidak bisa menyamakan EV71 dan SARS. SARS merupakan penyakit menular baru dan setiap orang bisa terinfeksi. SARS juga sangat mematikan," kata Yang Weizhong, wakil kepala lembaga Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China.

Korban tewas akibat EV71 kebanyakan anak-anak di bawah usia 2 tahun. EV71 menyebar melalui kontak dengan kotoran yang terinfeksi virus. Virus ini bisa menyebabkan demam tinggi, kelumpuhan dan pembengkakan otak.

Yang mengimbau masyarakat untuk sering-sering mencuci tangan dan memakan makanan yang dimasak dengan benar. "Ini penyakit musiman, tapi juga bisa dicegah," tuturnya seperti diberitakan Telegraph, Rabu (30/4/2008).

Yang juga membantah tudingan bahwa pemerintah menutup-nutupi kasus ini. Menurutnya, alasan penundaan publikasi kasus ini adalah karena tim medis sedang berupaya memastikan jenis penyakit.

Menurut WHO, tak ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengatasi virus EV71 ini. Pengobatan hanya difokuskan untuk menangani komplikasi yang ditimbulkan virus, yang bisa meliputi meningitis dan gagal jantung. ( ita / nrl )

Sumber : Rita Uli Hutapea - detikcom

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN