SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Saturday, August 1, 2009

Kasus Positif Baru Influenza A H1N1 Tambah 16 Kasus


Print E-mail
31 Jul 2009
Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat.

Kendati demikian penyakit ini dapat dicegah, yaitu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.

Hal itu disampaikan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes tentang tambahan 16 kasus baru positif influenza A H1N1 di Indonesia tanggal 30 Juli 2009. Tambahan kasus baru positif influenza A H1N1 tanggal 30 Juli sebanyak 16 orang terdiri dari 10 laki-laki dan 6 perempuan. Mereka berasal dari provinsi yaitu Bali (1 orang), Banten (2 orang), DKI Jakarta (5 orang), Jawa Barat (2 orang), Jawa Timur (1 orang), Kalimantan Selatan (2 orang), dan Riau (3 orang). Semua kasus baru adalah WNI dan riwayat perjalanan sebelum sakit adalah 2 orang ke Malaysia, 2 orang tidak jelas riwayatnya, dan 12 orang tidak memiliki riwayat ke luar negeri. Dengan demikian sampai tanggal 31 Juli 2009, berjumlah 495 orang terdiri dari 276 laki-laki dan 219 perempuan, ujar Prof Tjandra. Kasus positif influenza A H1N1 sampai (31/7/2009) ditemukan di 16 provinsi yaitu : Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jambi, dan Riau. Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.
Sumber : Depkes OL

Thursday, July 30, 2009

Pertambahan Kasus-Kasus Positif Influenza H1N1 Indonesia

30 Jul 2009 : Tambahan Kasus Positif Influenza H1N1 Sebanyak 35 Kasus

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1.
selengkapnya...

29 Jul 2009 : Dua Puluh Delapan Kasus Baru Influenza A H1N1

Hari ini (29/07/09) kasus baru positif influenza A H1N1 tambah 28 orang (15 laki-laki dan 13 perempuan). Tambahan kasus berasal dari 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (13 kasus), Jawa Timur (5 Kasus), Jogjakarta (3 kasus), Jawa Barat (3 Kasus), Banten (2 Kasus), Bali (1 Kasus) dan Sulawesi Utara (1 Kasus). Semua kasus adalah warga Negara Indonesia. 4 Kasus memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (3 Kasus ke Singapura dan 1 Kasus ke Thailand).
selengkapnya...

27 Jul 2009 : Tambahan 16 Kasus Baru Influenza A H1N1

Hari ini (27/07/09) pukul 19.00 WIB terdapat tambahan kasus baru influenza A H1N1 sebanyak 16 kasus (8 laki-laki dan 8 perempuan). Mereka berasal dari DKI Jakarta (13 kasus) dan Banten (3 kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. 1 Kasus diantaranya memiliki riwayat perjalanan ke Hongkong.
selengkapnya...

27 Jul 2009 : Tambahan 38 Kasus Influenza A H1N1

Hari ini (27/07/09) kasus positif influenza A H1N1 tambah 38 kasus (25 laki-laki dan 13 perempuan). Mereka berasal dari 9 provinsi yaitu Bali (2 kasus), Banten (9 Kasus), DKI Jakarta (5 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim (6 kasus), Kalimantan Selatan (6 Kasus), Kalimantan Timur (2 Kasus), Kepulauan Riau (1 Kasus), Jambi (1 Kasus) dan 4 Kasus WNA dilaporkan dari Sulawesi Utara, Bali dan Surabaya. Kasus terdiri dari 34 WNI dan 4 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu China, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura dan Taiwan.
selengkapnya...

27 Jul 2009 : Meningkatkan Kesiagaan Puskesmas Dalam Penanganan Virus Influenza Baru A-H1N1

Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Indonesia melalui surat Nomor YM.03.02/BI.4/2371/09 tanggal 22 Juli 2009, mengharapkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dan Kepala UPT Kesmas di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan terkait dengan Penanganan Virus Influenza Baru A-H1N1.
selengkapnya...

26 Jul 2009 : Kasus Positif Influenza A H1N1 Tambah 19 Kasus

Hari Sabtu (25/07/09) kasus positif influenza A H1N1 tambah 19 kasus (11 laki-laki dan 8 perempuan). Mereka berasal dari 6 provinsi yaitu DKI Jakarta (3 kasus), Jabar (6 kasus), Jateng (3 kasus) Jatim (3 kasus), Sulawesi Selatan (2 kasus) dan 2 kasus WNA dilaporkan dari Bali. Dari total kasus tersebut terdiri dari 17 WNI dan 2 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu ke Arab Saudi, Australia, Belanda, Jepang, Maroko dan Singapura.
selengkapnya...

24 Jul 2009 : Kasus Baru Positif Influenza A H1N1 Tambah 21 Orang, Satu Meninggal

Hari ini (24/07/09) kasus positif influenza A H1N1 21 kasus (17 laki-laki dan 4 perempuan). Mereka berasal dari 4 provinsi yaitu DKI Jakarta (8 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim, (6 kasus) dan Kalimantan Selatan (5 Kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 3 orang yaitu Malaysia dan Singapura.
selengkapnya...

23 Jul 2009 : Tambahan Kasus Positif Influenza A H1N1

Hari ini (23/07/09) tambahan kasus positif influenza A H1N1 83 kasus (44 laki-laki dan 39 perempuan). Mereka berasal dari 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (17 kasus), Jabar (14 kasus), Banten (45 kasus), Jatim, (4 kasus), dan masing-masing 1 kasus dari Kepri, DIY, dan Bali. Dari jumlah itu 4 diantaranya adalah WNA dan 79 WNI. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 9 orang yaitu Thailand, Australia, Qatar, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Hongkong.
selengkapnya...

22 Jul 2009 : Masyarakat Diminta Tetap Waspada Hadapi Pandemi Influenza A H1N1

Masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi Influenza A H1N1. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.
selengkapnya...

Pengawasan di Bandara Tetap Dilakukan

Rabu, 29 Juli 2009 22:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menegaskan, pengawasan di pintu-pintu masuk, terutama di bandara internasional, akan terus dilakukan. Hal itu dilaksanakan untuk menghadapi pandemi influenza A-H1N1 dan mencegah penyebaran virus itu ke berbagai daerah di Tanah Air.

"Setiap penumpang pesawat yang baru menempuh penerbangan dari luar negeri dipastikan melewati alat pemindai suhu badan. Oleh karena itu, alat pemindai itu ditempatkan di jalur masuk bandara, tepatnya sebelum bagian imigrasi. Jadi, setiap penumpang akan melewati alat itu," kata Tjandra Yoga, Rabu (29/7) di Jakarta.

Menurut Tjandra Yoga, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak melarang ataupun menganjurkan pemakaian alat pemindai suhu badan di bandara internasional dan pelabuhan. Jadi, kebijakan untuk menggunakan alat pemindai suhu badan itu tergantung dari masing-masing negara sebagai salah satu cara menghadapi pandemi influenza A-H1N1.

Saat ini banyak negara telah menghentikan screening penumpang dengan alat pemindai suhu badan itu di antaranya Singapura, Australia, India, dan beberapa negara di Eropa. "Beberapa negara di dunia sudah lama tidak lagi menggunakan alat itu karena menganggap virus flu A-H1N1 sudah menular di mana-mana," ujarnya.

Meski demikian, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk tetap menggunakan alat pemindai suhu badan dan kartu kewaspadaan kesehatan untuk melacak para pasien yang diduga terinfeksi virus itu. "Hal ini dilakukan karena penularan virus flu A-H1N1 pada penderita terjadi di luar negeri dan di dalam negeri," kata Tjandra Yoga menambahkan.

Terkait dengan penyebaran virus flu A-H1N1 di sejumlah pesantren, ia berharap tidak ada pihak pesantren dan santri yang menolak untuk diperiksa apakah tertular virus itu atau tidak. Oleh karena pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mencegah agar penularan virus itu tidak meluas. "Seharusnya tidak boleh ada yang menolak diperiksa," ujarnya.

Wednesday, July 29, 2009

continues to spread worldwide, more deaths reported

BEIJING, July 29 (Xinhua) -- The A/H1N1 flu pandemic is continuing to spread, with more confirmed cases and an increasing number of deaths reported worldwide.
The European Center for Disease Prevention and Control (ECDC) said on Tuesday in its daily situation report that 632 new A/H1N1 flu cases were reported in European countries within the previous 24 hours.
The total number of confirmed cases of A/H1N1 flu in the European Union and European Free Trade Association countries rose to 21,288, with 1,538 cases in Spain and 11,159 in Britain, 628 in France and 3,349 in Germany, the ECDC said.
Latin America has been one of the worst hit regions by the pandemic, with a high death toll.
The Colombian government confirmed four new deaths from A/H1N1 flu on Tuesday, raising the death toll to 13 in that country.
The Social Protection Ministry said three men in the capital Bogota and a woman in Cundinamarca province died of A/H1N1 flu.
The ministry said there had been 259 confirmed cases of A/H1N1 flu in the country so far, as well as 7,838 suspected cases.
Also on Tuesday, Brazil's health authorities announced 10 more deaths from A/H1N1 flu, raising the death toll in the country to 56.
Seven of the victims were from Sao Paulo state in southeastern Brazil, while the other three were from Rio Grande do Sul state in the south of the country.
The Brazilian Health Ministry said there were 1,566 confirmed cases of A/H1N1 flu in the country, as well as 8,328 suspected cases.
The Ecuadorian health authorities reported on Tuesday three new deaths from A/H1N1 influenza, raising the death toll to 17.
The country's Vice Health Minister Marcelo Aguilar said the number of infected patients in the country had risen to 783.
In the Asia-Pacific region, Malaysia reported on Tuesday its third A/H1N1death, which was also the first death resulting from a local transmission of the virus.
The victim, a 42-year-old man, died on Monday at a private hospital, according to the Malaysian Health Ministry.
As of July 28, the number of confirmed cases in the country had risen to 1,219.
Also on Tuesday, Sri Lankan health authorities said nine more A/H1N1 flu cases were confirmed, bringing the total number of A/H1N1 flu cases in the country to 53.
In Vietnam, the Ministry of Health confirmed 60 more A/H1N1 influenza cases, bringing the total number of confirmed cases in the country to 672, local newspaper The People reported on Tuesday.
South Korea's health authorities on Wednesday confirmed 48 new cases of A/H1N1 flu, raising the total number of flu infections to 1,327, Yonhap News Agency reported.
Confirmed A/H1N1 flu cases have risen to seven in Myanmar with a 25-year-old man being found to have been infected with the virus, the official newspaper New Light of Myanmar reported on Tuesday.
In New Zealand, the number of deaths related to A/H1N1 flu rose to 13 while the number of confirmed cases in the country reached 2,704 on Tuesday, the Ministry of Health said.
The death toll is up from 12 on Monday, with the latest death involving a woman in her 30s in Wellington.
The disease is also spreading in Iran, with the country's Health and Medical Education Ministry saying on Tuesday that the number of A/H1N1 flu cases in the country had reached 42, the Fars news agency reported.
The World Health Organization (WHO) said the A/H1N1 influenza had caused a total of 816 deaths worldwide as of Monday.
The WHO said the tally of accumulated cases worldwide stood at 134,503 on Monday, adding that this tally is actually much lower than the real number of cases, as countries are no longer required to test and report individual cases.
However, it said the world should keep monitoring the virus and be prepared for any possible mutations of it, especially when winter comes in the northern hemisphere.
Sumber : http://news.xinhuanet.com/english/2009-07/29/content_ 11791826.htm

Tambah 28, Penderita Flu Babi di Indonesia Jadi 444

Jakarta - Jumlah penderita virus influenza A H1N1 (flu babi) di Indonesia bertambah 28 pasien. Sehingga secara kumulatif ada 444 kasus flu babi yang menyebar di sejumlah provinsi.

"Hari ini kasus baru positif influenza A H1N1 tambah 28 orang. Terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama, dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (29/7/2009).

Dikatakan dia, tambahan kasus baru itu berasal dari 7 provinsi, yaitu DKI Jakarta (13), Jawa Timur (5), Yogyakarta (3), Jawa Barat (3), Banten (2), Bali (1) dan Sulawesi Utara (1).

Pasien yang terjangkit seluruhnya merupakan warga negara Indonesia (WNI). 4 Orang di antaranya diketahui memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (3 kasus ke Singapura dan 1 Kasus ke Thailand).

"Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita. Karena itu, penyebarannya sangat cepat. Namun, angka kematiannya rendah, sekitar 0,4 persen," jelasnya.

Tidak lupa Tjandra mengingatkan, masyarakat dapat mencegah penularan flu babi dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Antara lain mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik dan menutup hidung dengan sapu tangan atau tisu bila bersin.

"Jika ada gejala influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter," pungkasnya.

(irw/irw) Irwan Nugroho - detikNews

Tuesday, July 28, 2009

Pandemic (H1N1) 2009 - update 59

Laboratory-confirmed cases of pandemic (H1N1) 2009 as officially reported to WHO by States Parties to the IHR (2005)

27 July 2009 09:00 GMT

The countries and overseas territories/communities that reported their first pandemic (H1N1) 2009 confirmed case(s) since the last web update (6 July 2009) as of 22 July 2009:

Afghanistan, Andorra, Belize, Bhutan, Botswana, La Réunion (French Overseas Community) , Haiti, the Marshall Islands, the Federated States of Micronesia, Namibia, Sint Eustatius (Netherlands Antilles) , Saint Kitts and Nevis, Saint Vincent and the Grenadines, Seychelles, Solomon Islands, the Sudan, Tonga, Turks and Caicos Islands (UK Overseas Territory), the United Republic of Tanzania, American Samoa (US), Guam (US)

Regions Cumulative total
Cases* Deaths
WHO Regional Office for Africa (AFRO) 157 0
WHO Regional Office for the Americas (AMRO) 87965 707
WHO Regional Office for the Eastern Mediterranean (EMRO) 890 1
WHO Regional Office for Europe (EURO) 16556 34
WHO Regional OFfice for South-East Asia (SEARO) 7358 44
WHO Regional Office for the Western Pacific (WPRO) 21577 30
Grand Total 134503 816

*Given that countries are no longer required to test and report individual cases, the number of cases reported actually understates the real number of cases.

Source : WHO

Tambahan Kasus Influenza A H1N1 Indonesia


Print E-mail
Depkes OL, 27 Jul 2009
Tambahan 16 Kasus Baru Influenza A H1N1 Print E-mail
27 Jul 2009
Hari ini (27/07/09) pukul 19.00 WIB terdapat tambahan kasus baru influenza A H1N1 sebanyak 16 kasus (8 laki-laki dan 8 perempuan). Mereka berasal dari DKI Jakarta (13 kasus) dan Banten (3 kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. 1 Kasus diantaranya memiliki riwayat perjalanan ke Hongkong.

Dengan demikian, sampai tanggal 27 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 416 kasus terdiri dari 237 laki-laki dan 179 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus), 23 Juli 2009 (83 Kasus), 24 Juli 2009 (21 Kasus), 25 Juli 2009 (19 Kasus), 27 Juli 2009 pukul 07.00 WIB (38 Kasus).

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia sampai tanggal 27 Juli 2009 jam 19.00. Ditambahkan, sudah 15 provinsi ditemukan kasus positif influenza A H1N1 yaitu Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesai Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Jambi. Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya rendah yakni 0,4%. Masyarakat dapat mencegah penularannya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/ sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, imbuh Prof. Tjandra. Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.


Hari ini (27/07/09) kasus positif influenza A H1N1 tambah 38 kasus (25 laki-laki dan 13 perempuan). Mereka berasal dari 9 provinsi yaitu Bali (2 kasus), Banten (9 Kasus), DKI Jakarta (5 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim (6 kasus), Kalimantan Selatan (6 Kasus), Kalimantan Timur (2 Kasus), Kepulauan Riau (1 Kasus), Jambi (1 Kasus) dan 4 Kasus WNA dilaporkan dari Sulawesi Utara, Bali dan Surabaya. Kasus terdiri dari 34 WNI dan 4 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu China, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura dan Taiwan.

Dengan demikian, sampai tanggal 27 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 400 kasus terdiri dari 229 laki-laki dan 171 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus), 23 Juli 2009 (83 Kasus), 24 Juli 2009 (21 Kasus) dan 25 Juli 2009 (19 Kasus).

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia sampai tanggal 27 Juli 2009.

Menurut Prof. Tjandra, sampai hari ini sudah 15 provinsi ditemukan kasus positif influenza A H1N1 yaitu Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesai Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Jambi.

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya rendah yakni 0,4%.

Masyarakat dapat mencegah penularannya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/ sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, imbuh Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Tambahan 16 Kasus Baru Influenza A H1N1


Print E-mail
Depkes OL, 27 Jul 2009
Hari ini (27/07/09) pukul 19.00 WIB terdapat tambahan kasus baru influenza A H1N1 sebanyak 16 kasus (8 laki-laki dan 8 perempuan). Mereka berasal dari DKI Jakarta (13 kasus) dan Banten (3 kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. 1 Kasus diantaranya memiliki riwayat perjalanan ke Hongkong.

Dengan demikian, sampai tanggal 27 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 416 kasus terdiri dari 237 laki-laki dan 179 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus), 23 Juli 2009 (83 Kasus), 24 Juli 2009 (21 Kasus), 25 Juli 2009 (19 Kasus), 27 Juli 2009 pukul 07.00 WIB (38 Kasus).

Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia sampai tanggal 27 Juli 2009 jam 19.00. Ditambahkan, sudah 15 provinsi ditemukan kasus positif influenza A H1N1 yaitu Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Sulawesai Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Jambi. Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya rendah yakni 0,4%. Masyarakat dapat mencegah penularannya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/ sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, imbuh Prof. Tjandra. Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR). Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sunday, July 26, 2009

Kasus Positif Flu A H1N1 di Indonesia Tambah 19 Jadi 362 Orang

Jakarta - Kasus positif influenza A H1N1 tambah 19 kasus (11 laki-laki dan 8 perempuan) per Minggu (25/7/2009). Mereka berasal dari 6 provinsi yaitu DKI Jakarta (3 kasus), Jabar (6 kasus), Jateng (3 kasus) Jatim (3 kasus), Sulawesi Selatan (2 kasus) dan 2 kasus WNA dilaporkan dari Bali.

Dari total kasus tersebut terdiri dari 17 WNI dan 2 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu ke Arab Saudi, Australia, Belanda, Jepang, Maroko dan Singapura.

Dengan demikian, sampai tanggal 25 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 362 orang terdiri dari 204 laki-laki dan 158 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), tanggal 22 Juli (67 kasus), 23 Juli 2009 (83 Kasus) dan 24 Juli 2009 (21 Kasus).

Adapun jumlah provinsi yang sudah ditemukan kasus positif sampai hari ini ada 14 provinsi yaitu di Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepri, Sulawesai Utara, Sumatera selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Hal itu disampaikan Prof Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 25 Juli 2009 dalam rilis Depkes yang diterima detikcom.

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya di seluruh dunia rendah yakni 0,4%. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi influenza A H1N1.

Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut di antaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. "Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter," ujar Prof Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat.

"Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit," tambah Prof Tjandra.

Nurul Hidayati - detikNews (nrl/nwk)

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN