SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Saturday, November 28, 2009

Mutasi Virus Flu Babi Menyebar Luas

PARIS--MI: Pejabat Kementerian Kesehatan Prancis menyatakan mutasi virus flu babi menyebar di Eropa. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kenaikan kematian akibat penyakit itu lebih dari 1.000 dalam satu pekan.

Dua pasien yang terinfeksi virus yang bermutasi yang baru-baru ini juga dideteksi di Norwegia telah meninggal di Prancis, kata Lembaga Pengawasan Kesehatan pemerintah (InVS) dalam satu pernyataan.

"Mutasi ini dapat meningkatkan kemampuan virus tersebut guna mempengaruhi saluran pernafasan dan, terutama, jaringan paru-paru," demikian antara lain isi pernyataan itu. "... Salah seorang pasien ini, mutasi ini disertai oleh mutasi lain yang diketahui memberi perlawanan terhadap oseltamivir," katanya.

Pernyataan tersebut merujuk kepada obat utama yang kini digunakan untuk mengobati flu babi A/H1N1, dengan menggunakan nama Tamiflu.

Kasus tersebut adalah rangkaian pertama virus yang tahan obat yang ditemukan di Prancis di antara 1.200 rangkaian yang telah dianalisis para ahli di Paris, kata InVS, yang menambahkan, "Keefektifan vaksin yang tersedia saat ini tidak dipertanyakan."

Kedua pasien itu tak berkaitan dan telah dirawat di dua kota berbeda di Prancis, katanya.

WHO menyatakan korban tewas telah mencapai sedikitnya 7.836 di seluruh dunia sejak virus flu babi A/H1N1 pertama kali ditemukan pada April.

Jumlah kematian yang dilaporkan ke lembaga kesehatan PBB tersebut memperlihatkan kenaikan tajam di Amerika, tempat 5.360 kematian kini telah dicatat dibandingkan sebanyak 4.806 satu pekan sebelumnya.

Namun Eropa juga melaporkan peningkatan dengan sedikitnya 650 kematian, kenaikan 300 kematian atau 85 persen dari data yang dikirim satu pekan sebelumnya.

"Pertanyaannya ialah apakah mutasi ini kembali menunjukkan bahwa ada perubahan mendasar yang sedang berlangsung pada virus itu --apakah terjadi perubahan menuju kondisi yang lebih buruk dalam hal parahnya penyakit tersebut," kata Keiji Fukuda, penasihat khusus WHO mengenai wabah influenza.

"Jawabannya saat ini ialah kami tidak yakin," kata Fukuda, menyusul tersiarnya laporan dari China, Jepang, Norwegia, Ukraina dan Amerika Serikat.

Namun ia menyatakan mutasi biasa terjadi pada virus influenza. "Jika setiap mutasi dilaporkan, maka itu akan seperti melaporkan perubahan cuaca," katanya.

"Apa yang sedang kami upayakan ketika kami melihat laporan mengenai mutasi ialah mengidentifikasi apakah mutasi ini mengarah kepada beberapa jenis perubahan dalam gambaran klinik --apakah semua itu mengakibatkan penyakit yang lebih atau kurang parah?"

"Kami juga sedang berusaha melihat apakah virus ini meningkat di luar sana karena itu akan menunjukkan perubahan epidemiologi," katanya.

China, Kamis (26/11) menyatakan negara tersebut telah menemukan delapan orang yang terserang versi virus babi yang bermutasi, sementara Norwegia pekan sebelumnya, menyatakan negara itu telah mendeteksi satu kasus.

Fukuda juga mengatakan lembaga kesehatan PBB tersebut juga sedang meneliti kasus tahan terhadap Tamiflu yang dilaporkan di Inggris dan Amerika Serikat, tapi menyatakan semua itu berkaitan dengan orang yang sudah menjalani pengobatan karena penyakit lain atau yang memang memiliki
masalah kesehatan.

Oleh karena itu, badan kesehatan tersebut mempertahankan penilaiannya bahwa Tamiflu, yang dihasilkan oleh pembuat obat Swiss, Roche, tetap "efektif" sebagai obat bagi flu babi, tapi "kami memang harus berhati-hati pada orang yang sangat rentan ini".

Sumber : MediaIndonesia.com Online

Wednesday, November 25, 2009

25 Juta Meninggal akibat HIV, 60 Juta Terinfeksi

GENEVA, KOMPAS.com — Hingga saat ini, setidaknya 60 juta orang terinfeksi HIV dan 25 juta meninggal akibat kasus yang berkaitan dengan virus mematikan ini, demikian disampaikan UNAIDS dalam paparan data terbarunya, Selasa kemarin, (24/11).

Ketika program pencegahan telah membantu menekan tingkat infeksi sebesar 17 persen selama lebih dari delapan tahun, total penderita HIV terus bertambah pada 2008. Pada akhir 2008, sebanyak 33,4 juta jiwa atau lebih dari 20 persen orang menderita penyakit ini jika dibandingkan dengan tahun 2000.

"Penambahan populasi penderita HIV yang terus meningkat menggambarkan efek kombinasi dari tingginya infeksi HIV baru dan dampak dari terapi ARV," ujar UNAIDS dalam laporan tahunannya.

Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling terpengaruh karena menjadi rumah bagi 67 persen atau 22,4 juta dari yang saat ini hidup dengan virus HIV. Sementara itu, di Asia Selatan dan Tenggara, ada 3,8 juta orang sudah terinfeksi, tambah UNAIDS. Angka perbandingan Eropa Timur dan Asia Tengah adalah 1,5 juta.

UNAIDS mencermati, di wilayah-wilayah ini epidemi sedang mengalami "transisi yang signifikan". Walau epidemi di Asia masih terkonsentrasi di antara kelompok berisiko tinggi, seperti pekerja seks, pengguna narkoba, dan kaum homoseks, kini mulai berekspansi ke kelompok populasi risiko rendah.

Di Eropa Timur dan Asia Tengah, epidemi ditandai terutama oleh penularan melalui pengguna narkoba. Namun, kini mulai bergeser ke penularan lewat hubungan seksual yang signifikan.

Sumber : Kompas.com Online

Penyakit Tuberkolosis Masih Jadi Ancaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi ancaman di Indonesia. Sekitar 80.000 orang terancam meninggal setiap tahunnya karena penyakit tersebut.

Kepala Seksi Standarisasi dan Kemitraan Subdit Tuberkulosis Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, Nadia, mengatakan, Selasa (24/11), jumlah penderita baru tuberkulosis (Tb) dalam satu tahun berdasarkan survei tahun 2004 sekitar 538.000 orang.

Angkanya diperkirakan tidak jauh berbeda dari tahun ke tahun karena tuberkulosis (Tb) sangat mudah menular dan jumlah penduduk terus meningkat, ujarnya di sela acara Workshop Nasional tentang Hak dan Kewajiban Pasien Tb.

Terlebih lagi dengan terus bertambahnya jumlah kasus HIV/AIDS. Dalam kondisi tubuh rentan, tuberkulosis menjadi ancaman utama bagi orang dengan HIV/AIDS. Sebagian besar dari mereka kemudian juga menderita tuberkulosis.

Ketua Umum Perkumpulan Pasien dan Masyarakat Peduli Tuberkulosis Indonesia (PAMALI), Retnowati WD Tuti mengatakan, stigma merupakan kendala dalam advokasi pemberantasan tuberkulosis. Penderita tuberkulosis takut dan malu sehingga enggan berobat. Apalagi orang dengan HIV/AIDS yang kemudian menderita tuberkulosis. Beban penyakit maupun stigma yang mereka tanggung lebih berat.

Sumber : Kompas.com Online

Tuesday, November 24, 2009

WHO: 33,4 Juta Orang Terinfeksi Virus AIDS

Hong Kong (ANTARA News/Reuters) - Diperkirakan 33,4 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus AIDS, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Program Gabungan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang HIV/AIDS (UNAIDS).

Angka itu berarti meningkat dari 33 juta orang yang terinfeksi AIDS pada 2007.

Namun laporan tersebut menambahkan, bahwa penambahan itu berasal dari orang-orang yang hidupnya bertahan agak lama karena mendapatkan obat-obat HIV.

"Jumlah kematian berkaitan dengan AIDS juga menurun lebih dari 10 persen dibanding lima tahun lalu, pada saat banyak orang bisa memperpanjang hidupnya dengan pengobatan," katanya.

Sumber : Antara Online

Sunday, November 22, 2009

Empat Jamaah Haji Tewas Akibat Flu Babi

Jakarta - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyebutkan empat orang jemaah haji telah meninggal karena virus H1N1 (flu babi), hanya beberapa hari sebelum puncak haji yaitu wukuf di Arafah.

Empat jamaah haji itu adalah dua pria warga negara India dan Sudan, dua lainnya adalah wanita warga negara Maroko dan Nigeria. Tiga di antara mereka berusia di atas 75 tahun dan satu orang wanita berusia 17 tahun.

"Mereka tidak mendapatkan vaksin (flu babi)," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan Khaled al-Marghlani seperti dilansir AFP, Minggu (22/11/2009).

Diperkirakan 2,5 juta orang muslim melakukan ibadah haji tahun ini, menjadikan peristiwa ini sebagai kumpulan manusia paling besar pasca merebaknya flu babi April lalu. Kematian jemaah haji ini adalah yang pertama kalinya di Makkah dan Madinah sejak pecahnya isu flu babi.

Sebelumnya Pemerintah Saudi menyatakan ada sekitar 20 kasus suspect flu H1N1 (flu babi) pada calon jamaah haji (calhaj) dari seluruh dunia.

Sumber : Detikcom Online

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN