SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, September 25, 2009

Pandemic (H1N1) 2009 - update 66

Weekly update

In the temperate regions* of the northern hemisphere, influenza activity remains widely variable. In North America, the United States is reporting increases in influenza-like-illness activity above the seasonal baseline, most notably in the southern, southeastern, and parts of the northeastern United States.

In Canada, influenza activity remains low. In Europe and Central Asia influenza activity remains low overall, except in France, which is reporting increases in influenza-like-illness activity (for week 37) above the seasonal epidemic threshold. Geographically localized influenza activity is being reported in several countries (Austria, Georgia, Ireland, Luxembourg, Norway, Portugal, the Czech Republic, Cyprus, and Israel). In Japan, influenza activity remains stably increased above the seasonal epidemic threshold with the most notable increases being reported on the southern island of Okinawa.

In the tropical regions of the Americas and Asia, influenza transmission remains active. Geographically regional to widespread influenza activity continues to be reported throughout much of South and Southeast Asia, with increasing trends in respiratory diseases being reported in India and Bangladesh. Geographically regional to widespread influenza activity continues to be reported for the tropical regions of Central and South America without a consistent pattern in the trend of respiratory diseases (continued increases are being reported in Bolivia and Venezuela).

In the temperate regions* of the southern hemisphere, influenza activity continues to decrease or has returned to the seasonal baseline in most countries. In Australia, later affected areas are also now reporting declining levels of influenza-like-illness. In South Africa, influenza activity appears to have recently passed over the second peak (the first peak was due to seasonal influenza A (H3N2) and second peak was due to pandemic (H1N1) 2009).

WHO Collaborating Centres and other laboratories continue to report sporadic isolates of oseltamivir resistant influenza virus. Twenty six such virus isolates have now been described from around the world, all of which carry the same H275Y mutation that confers resistance to the antiviral oseltamivir but not to the antiviral zanamivir. Of these, 12 have been associated with post-exposure prophylaxis, five with long term oseltamivir treatment in patients with immunosuppression. Worldwide, over 10,000 clinical samples and isolates of the pandemic (H1N1) 2009 virus have been tested and found to be sensitive to oseltamivir. WHO will continue to monitor the situation closely in collaboration with its partners.

Pandemic (H1N1) influenza virus continues to be the predominant circulating influenza virus, both in the northern and southern hemisphere. See below for detailed laboratory surveillance update.

*Countries in temperate regions are defined as those north of the Tropic of Cancer or south of the Tropic of Capricorn, while countries in tropical regions are defined as those between these two latitudes.

Source : http://www.who.int/csr/don/2009_09_18/en/index.html



Thursday, September 24, 2009

Kematian Pertama di AS Akibat Virus West Nile

Kamis, 24 September 2009 12:08 WIB


San Francisco (ANTARA News) - Seorang perempuan yang berusia 71 tahun diduga menjadi orang pertama di negara bagian Washington, AS, yang meninggal akibat virus West Nile tahun ini, demikian laporan media lokal, Rabu, seperti dilaporkan Xinhua.
Perempuan itu, yang berasal dari kota Sunnyside, meninggal Sabtu lalu, dan suaminya mengatakan beberapa dokter memberi tahu dia bahwa istrinya adalah korban virus West Nile, kata Yakima Herald-Republic, surat kabar negara bagian Washington, dalam satu laporan.
Pemeriksaan awal memperlihatkan perempuan tersebut mungkin telah terinfeksi virus West Nile, tapi beberapa pejabat kesehatan mengatakan banyak contoh telah dikirim ke laboratorium U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan hasil akhir masih ditunggu.
Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi kematian pertama pada manusia akibat virus West Nile di negara bagian Washington dan kesembilan di Amerika Serikat tahun ini.
Keterangan yang disiarkan di laman CDC menyatakan sebanyak delapan orang di engara bagian Idaho, Indiana, Mississippi, New Mexico, Teksas, dan Wyoming, AS, meninggal akibat virus West Nile sepanjang tahun ini.
Virus West Nile biasanya disebarkan ke manusia oleh nyamuk yang menghisap darah burung yang terinfeksi, dan menimbulkan gejala seperti sakit kepala, demam tinggi, tengkuk kaku, pingsan, pelupa, gemetar, sawan, otot lemah, lumpuh dan koma.
Meskipun virus tersebut takkan membuat sakit sebagian besar orang yang terinfeksi, virus itu dapat mengakibatkan kematian dalam kasus langka, kata beberapa ahli kesehatan.

Sumber : Antara OL

Semprot Hidung untuk Flu A-H1N1

ATLANTA, KOMPAS.com
Dosis-dosis pertama vaksin penangkal flu A-H1N1 kemungkinan besar tersedia dalam bentuk semprotan hidung. Demikian disampaikan pejabat kesehatan setempat di Atlanta. Pemerintah Atlanta mernyebutkan, vaksin ini akan tersedia awal Oktober, dengan perkiraan dosis mencapai 3,4 juta.
Saat ini, semprotan ini disetujui untuk dipakai mereka yang yang sehat usia 2 hingga 49 tahun, jelas Dr. Jay Butler, salah satu pejabat Centers for Disease Control and Prevention.
Semprotan hidung yang disebut FluMist, tidak direkomendasikan untuk mereka yang menderita flu A-H1N1 parah dengan komplikasi, termasuk wanita hamil, anak-anak di bawah 2 tahun, penderita asma dan penyakit pernapasan kronis lain.
Semprotan hidung ini memang baru digunakan di Amerika Serikat dan bermanfaat untuk melemahkan strain virus bakal dibagikan ke 90.000 tempat, termasuk sekolah dan klinik se-AS.
Pemerintah sendiri telah memesan sekitar 195 juta dosis dan akan memesan lagi bila tidak mencukupi kebutuhannya. Tentu, ini merupakan kabar bagus kalau vaksin ini segera disebar luaskan, jelas Butler.
FluMist didesain memang untuk anak-anak, tetapi juga efektif untuk orang dewasa. Wakil Direktur CDC Divis Influenza Dr. Daniel Jernigan mengatakan bahwa tidak ada perbedaan berarti soal efek kerjanya untuk usia-usia tersebut. "Lebih baik ada vaksi daripada tidak, bukan?" tambahnya.Kurang dari 100 juta warga Amerika menderita flu tiap tahun dan kemungkinan dengan adanya wabah A-H1N1 situasi ini akan makin merepotkan.
Sekitar 21 negara bagian sekarang dilaporkan sudah terserang flu ini.Meski tidak seganas flu biasa, tapi mudah menyerang terutama pada anak-anak muda. Karena, kasus flu musiman biasa sudah mencapai 200.000 yang masuk rumah sakit dan menyebabkan kematian sampai 36.000.
Sumber : Kompas OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN