SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, July 24, 2009

Indonesia : Pasien H1N1 Tambah 83 Kasus

Tambahan Kasus Positif Influenza A H1N1 Print E-mail
23 Jul 2009

Hari ini (23/07/09) tambahan kasus positif influenza A H1N1 83 kasus (44 laki-laki dan 39 perempuan). Mereka berasal dari 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (17 kasus), Jabar (14 kasus), Banten (45 kasus), Jatim, (4 kasus), dan masing-masing 1 kasus dari Kepri, DIY, dan Bali. Dari jumlah itu 4 diantaranya adalah WNA dan 79 WNI. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 9 orang yaitu Thailand, Australia, Qatar, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Hongkong.


Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 23 Juli 2009.

Dengan demikian, sampai tanggal 23 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 322 orang terdiri dari 176 laki-laki dan 146 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), tanggal 16 Juli (15 kasus), 20 Juli (15 kasus), dan tanggal 22 Juli (67 kasus).

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya di seluruh dunia sangat rendah yakni 0,4%. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi Influenza A H1N1. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id, kontak@puskom.depkes.go.id.

Sumber : Depkes OL


Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN