Berita TBC Indonesia
23/03/2008 13:05 WIB
88 Ribu Orang Tewas Akibat TB
Iin Yumiyanti - detikcom
Jakarta - Jumlah kematian akibat penyakit tuberkulosis (TB) masih tinggi. Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2008 menyebutkan jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai 88.113 orang. Sementara jumlah kasus TB adalah 534.439 orang.
"Angka kematian akibat TB adalah 88.113 orang atau sama dengan 38 per 100 ribu penduduk, " kata Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML), Departemen Kesehatan RI Dr. Tjandra Yoga Aditama dalam emailnya kepada detikcom, Minggu (23/3/2008).
Sementara data TB dunia, tahun 2008 ini tercatat 9,2 juta kasus Dari jumlah itu, 1,7 juta meninggal. Meski demikian jumlah tersebut memperlihatkan jumlah kasus TB menurun sejak 2003.
Senin (24/3/2008) besok merupakan hari TB. Tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari TB karena pada tanggal yang sama tahun 1882, Robert Koch mempresentasikan hasil penemuannya (berupa basil TBC) di depan Ikatan Dokter Jerman
( iy / asy )
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/23/time/130525/idnews/911745/idkanal/10
21/03/2007 13:53 WIB
89,7% Penderita TBC di Indonesia Berhasil Sembuh
Chazizah Gusnita - detikcom
Jakarta - Indonesia berhasil mencapai angka 89,7 persen dalam penyembuhan penyakit TBC. Angka ini melebihi target global minimal 85 persen yang ditentukan WHO.
Menkes Siti Fadilah Supari mengatakan, nyaris seluruh provinsi menyampaikan kemajuan dalam pengobatan penderita TBC dan peningkatan angka penemuan kasus baru.
"Walaupun sudah ada peningkatan, tapi kita juga harus punya terobosan baru. Karena penyakit TBC dekat dengan kemiskinan dan masih ada 300 orang meninggal dunia per hari karena TBC," ungkap Menkes dalam jumpa pers terkait Hari TBC Sedunia 24 Maret di Gedung Depkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (21/3/2007).
Selama ini pemerintah masih menggunakan penyembuhan dengan sistem pemeriksaan usap tenggorokan (basil tahan asap/BTA) untuk mengetahui adanya virus TBC atau tidak.
BTA selama ini menjadi standar pengobatan dalam penanganan kasus TBC yang ditentukan WHO. Tetapi Indonesia mempunyai terobodan baru berupa active case finding.
"Selama ini kita gunakan BTA, menunggu ada orang yang terkena TBC yang datang, kemudian didiagnosis. Itu terlalu lama. Tapi sekarang kita sendiri yang aktif mencari," kata Menkes.
Terobosan baru pemerintah, kata dia, akan dipertimbangkan oleh WHO karena program penyembuhan TBC dengan BTA masih berlanjut hingga 2010.
"Mereka akan pertimbangkan soal harga, memilih mana yang cocok. Tetapi akan tetap kita coba bandingkan dengan BTA," kata dia.
Terobosan ini dikeluarkan karena selama ini WHO dianggap tidak adil kepada negara-negara berkembang dalam aturan sharing virus.
"Ada gap antara negara maju dengan negara berkembang. WHO dengan bebas menjual vaksin dan mendapat keuntungan di sini. Bukan berarti karena kita tidak punya teknologi kita jadi korban," cetusnya.
( umi / nrl )
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/23/time/130525/idnews/911745/idkanal/10
88 Ribu Orang Tewas Akibat TB
Iin Yumiyanti - detikcom
Jakarta - Jumlah kematian akibat penyakit tuberkulosis (TB) masih tinggi. Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2008 menyebutkan jumlah kematian akibat penyakit ini mencapai 88.113 orang. Sementara jumlah kasus TB adalah 534.439 orang.
"Angka kematian akibat TB adalah 88.113 orang atau sama dengan 38 per 100 ribu penduduk, " kata Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML), Departemen Kesehatan RI Dr. Tjandra Yoga Aditama dalam emailnya kepada detikcom, Minggu (23/3/2008).
Sementara data TB dunia, tahun 2008 ini tercatat 9,2 juta kasus Dari jumlah itu, 1,7 juta meninggal. Meski demikian jumlah tersebut memperlihatkan jumlah kasus TB menurun sejak 2003.
Senin (24/3/2008) besok merupakan hari TB. Tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari TB karena pada tanggal yang sama tahun 1882, Robert Koch mempresentasikan hasil penemuannya (berupa basil TBC) di depan Ikatan Dokter Jerman
( iy / asy )
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/23/time/130525/idnews/911745/idkanal/10
21/03/2007 13:53 WIB
89,7% Penderita TBC di Indonesia Berhasil Sembuh
Chazizah Gusnita - detikcom
Jakarta - Indonesia berhasil mencapai angka 89,7 persen dalam penyembuhan penyakit TBC. Angka ini melebihi target global minimal 85 persen yang ditentukan WHO.
Menkes Siti Fadilah Supari mengatakan, nyaris seluruh provinsi menyampaikan kemajuan dalam pengobatan penderita TBC dan peningkatan angka penemuan kasus baru.
"Walaupun sudah ada peningkatan, tapi kita juga harus punya terobosan baru. Karena penyakit TBC dekat dengan kemiskinan dan masih ada 300 orang meninggal dunia per hari karena TBC," ungkap Menkes dalam jumpa pers terkait Hari TBC Sedunia 24 Maret di Gedung Depkes, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (21/3/2007).
Selama ini pemerintah masih menggunakan penyembuhan dengan sistem pemeriksaan usap tenggorokan (basil tahan asap/BTA) untuk mengetahui adanya virus TBC atau tidak.
BTA selama ini menjadi standar pengobatan dalam penanganan kasus TBC yang ditentukan WHO. Tetapi Indonesia mempunyai terobodan baru berupa active case finding.
"Selama ini kita gunakan BTA, menunggu ada orang yang terkena TBC yang datang, kemudian didiagnosis. Itu terlalu lama. Tapi sekarang kita sendiri yang aktif mencari," kata Menkes.
Terobosan baru pemerintah, kata dia, akan dipertimbangkan oleh WHO karena program penyembuhan TBC dengan BTA masih berlanjut hingga 2010.
"Mereka akan pertimbangkan soal harga, memilih mana yang cocok. Tetapi akan tetap kita coba bandingkan dengan BTA," kata dia.
Terobosan ini dikeluarkan karena selama ini WHO dianggap tidak adil kepada negara-negara berkembang dalam aturan sharing virus.
"Ada gap antara negara maju dengan negara berkembang. WHO dengan bebas menjual vaksin dan mendapat keuntungan di sini. Bukan berarti karena kita tidak punya teknologi kita jadi korban," cetusnya.
( umi / nrl )
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/03/tgl/23/time/130525/idnews/911745/idkanal/10