SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Sunday, June 15, 2008

Informasi Penanggulangan Flu Burung Januari-Mei 2008

Depkes OL, 12 Jun 2008

Berdasarkan pemeriksaan virologis dengan metode penguraian genetik (genetic sequencing) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Depkes dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, hingga saat ini virus Flu Burung yang menyerang manusia masih tetap H5N1. Dengan demikian, penularan virus Flu Burung di Indonesia masih dari unggas ke manusia.

Karana itu, masyarakat diimbau untuk menghindari kontak dengan unggas yang sakit atau mati mendadak dan lingkungan yang tercemar kotoran unggas. Tidak memelihara unggas di lingkungan pemukiman. Jika ada unggas yang sakit atau mati di lingkungan sekitar, segera dilaporkan kepada Ketua RT/RW setempat.

Masyarakat juga diminta selalu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan serta mewaspadai gejala Flu, karena sering kali terlambatnya pasien mencari pelayanan medis memperbesar risiko kematian. Hal itu disampaikan dr. I Nyoman Kandun, MPH, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes berkaitan dengan perkembangan penanggulangan Flu Burung.

Menurut dr. Nyoman Kandun, dalam penanggulangan Flu Burung pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian. Diantaranya menyiapkan rumah sakit rujukan Flu Burung dari semula 44 RS menjadi 100 RS di seluruh Indonesia berikut perawatan secara gratis bagi pasien yang diduga (suspek) Flu Burung hingga hasil pemeriksaan selesai dilakukan Badan Litbang dan Eijkman.

Sedangkan untuk mempercepat pemeriksaan sampel dilakukan penguatan laboratorium rujukan nasional dan 8 laboratorium regional. Pemeriksaan sampel yang semula dilakukan di laboratorium rujukan WHO di Hongkong dan CDC Atlanta Amerika (sejak 2005 sampai awal Agustus 2006) maka mulai 8 Agustus 2006 penentuan konfirmasi kasus Flu burung dapat dilakukan di dalam negeri yaitu laboratorium Badan Litbangkes dan Lembaga Eijkman. Pada saat bersamaan, Menkes RI juga menetapkan bahwa data virus Flu Burung dimasukkan dalam Genebank sehingga dapat diakses oleh para ilmuan internasional.

Selain itu, pemerintah juga menyediakan obat Oseltamivir di sarana pelayanan kesehatan pemerintah seperti Puskesmas dan RS rujukan. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan petugas, telah dilakukan berbagai pelatihan penanggulangan Flu Burung bagi petugas medis dan paramedis serta Tim Gerak Cepat Flu Burung, kata dr. Nyoman Kandun.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengantisipasi kemungkinan pandemi influenza, telah diselenggarakan simulasi penanggulangan pandemi influenza di Jembrana, Bali tanggal 25-27 April 2008 yang melibatkan Puskesmas, RS, desa wilayah penanggulangan, Bandara dan jejaring kesehatan lainnya. Ini adalah simulasi penanggulangan komprehensif pertama di dunia, dihadiri pengamat dari dalam dan luar negeri, tambah dr. Nyoman Kandun.

Dalam periode Januari - Mei tahun 2008 Depkes telah melakukan pemeriksaan suspek Flu Burung berturut-turut terhadap 198 kasus dan 483 spesimen. Pada periode yang sama tahun 2007, telah dilakukan pemeriksaan suspek terhadap 479 kasus dan 1.025 spesimen. Sementara pada periode yang sama tahun 2006, telah dilakukan pemeriksaan suspek flu burung berturut-turut 302 kasus dan 714 spesimen. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan lab kontak, penyelidikan kasus konfirm Flu Burung, pengamatan kontak kasus konfirm, dan penyuluhan pada masyarakat melalui berbagai saluran informasi yang tersedia.

Pada bulan Mei 2008, kasus positif Flu Burung menunjukkan penurunan 50% dibanding kasus Flu Burung pada bulan Mei 2007 serta penurunan yang tajam yaitu 88,8% dibanding kasus Flu Burung pada bulan Mei 2006. Puncak tertinggi kasus Flu Burung terdapat pada bulan Mei 2007 karena adanya klaster Flu Burung terbesar di Kabupaten Karo.

Dari 12 provinsi yang terinfeksi Flu Burung, terdapat 5 provinsi yang tidak ditemukan lagi kasus Flu Burung yaitu :

  1. Provinsi Lampung : Infeksi tahun 2005, 2 tahun 5 bulan lebih tidak ditemukan kasus
  2. Provinsi Sulsel : Infeksi tahun 2006, 17 bulan lebih tidak ditemukan kasus
  3. Provinsi Sumsel : infeksi tahun 2007, 5 bulan lebih tak ada lagi kasus
  4. Provinsi Riau : Infekksi tahun -2007, 5 bulan tak ada kasus
  5. Provinsi Bali : Infeksi bln November 2007, 6 bulan tak ada kasus.

Informasi perkembangan penanggulangan dan kasus Flu Burung, akan disampaikan secara berkala sebulan sekali. Dengan demikian masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui upaya-upaya menyeluruh yang telah dilakukan dalam periode tersebut. Informasi akan disampaikan melalui situs www.depkes.go.id.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks:021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id.

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN