SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Wednesday, June 18, 2008

Data Perkuat Perlunya Program Imunisasi Nasional untuk Penyakit Gangguan Saluran Pernafasan di Asia

Data memastikan beban tinggi penyakit gangguan saluran pernafasan di kawasan Asia Pasifik

JAKARTA, 17 Juni (ANTARA/Medianet International-AsiaNet)

Data yang dipresentasikan kemarin dalam simposium internasional ke enam mengenai gangguan penyakit tenggorokan & saluran pernafasan (ISPPS) di Reykjavik, Islandia, telah membuktikan bahwa penggunaan vaksin konjugasi penyakit gangguan saluran pernafasan untuk mencegah infeksi merupakan pendekatan yang lebih efektif yang dapat mengurangi beban penyakit ini daripada opsi pengobatan mana pun. [1]

Ini merupakan temuan penting mengingat bahwa beban penyakit gangguan pernafasan (PD) tinggi di kawasan Asia.

Vaksin konjugasi penyakit gangguan pernafasan (PCV7) adalah satu-satunya vaksin konjugasi penyakit gangguan saluran pernafasan yang berlisensi dan juga bagian dari jadwal imunisasi nasional terhadap anak-anak di banyak negara di dunia[2].

Selain fakta bahwa di seluruh dunia, penyakit gangguan pernafasan juga merupakan penyebab utama kematian pada anak balita, di kawasan Asia Pasifik, baru Australia dan Selandia Baru yang memasukkan vaksin PCV7 sebagai bagian dari program imunisasi nasionalnya.

"Sementara adanya lembaga yang mencoba mencari pembuktian dampak ekonomi dan kesehatan publik atas pemakaian vaksin PCV7 terhadap anak-anak di sejumlah negara, kami sekarang sudah memiliki data dari Asia bahwa dukungan untuk memakai vaksin ini ternyata sudah memberikan kemaslahatan terhadap kesehatan masyarakat secara regional," ujar Kenneth K.C. Lee, Ph.D., Profesor dan juga direktur Urusan Internal Sekolah Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong, China.

"Dengan memberikan vaksin secara rutin kepada anak-anak untuk penyakit gangguan saluran pernafasan ini, kami mampu membantu memproteksi masyarakat dalam skala besar" terutama anak-anak, orang tua dan kakek-nenek yang belum pernah diberi vaksinasi -- dengan bukti bahwa melakukan vaksinasi secara rutin merupakan investasi ekonomi yang baik dan karena itu tidak ada alasan untuk menunda-nunda melakukan cara ini agar dapat menyelamatakan nyawa," ujarnya.

Dengan adanya keampuhan vaksin terhadap penyakit gangguan saluran pernafasan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan agar diberikan proritas terhadap pemakaian vaksin PCV7 dalam program immunisasi nasional terhadap anak-anak di dunia ini.[3]

Secara spesifik, data dari Proyek Hong Kong dan Singapura menunjukkan bahwa dalam masa 10 tahun ada sekitar 524 kasus dan 290 kasus lainnya dari penyakit gangguan saluran pernafasan dapat dicegah dari kematian dengan memakai vaksin PCV7 ini. Di Hong Kong sendiri, kasus yang berkaitan dengan penyakit ini yang dapat diatasi ada sekitar 2.500 dan sekaligus juga menghemat pengeluaran untuk biaya pengobatan sekitar 53 juta dollar Hong Kong atau sama dengan 4,5 juta dolar Amerika.[4]

Selain itu, data lain juga menyarankan perlunya dilakukan pemakaian vaksin secara rutin terhadap anak muda yang sekaligus dapat membantu mencegah kemungkinan terjangkitnya kembali penyakit ini untuk kedua kalinya sebagaimana ada kasus yang berkaitan IPD terhadap orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksin ini (di Hong Kong tercatat sekitar 919 kasus dan 653 kasus lainnya di Singapura), suatu gejala dikenal sebagai efek tidak langsung dari kekebalan "herd" [4],[5].

Yang penting kedua studi ini menyimpulkan bahwa pemakaian vaksin PCV7 secara rutin dapat membantu mengurangi beban ekonomi pada sistem perawatan kesehatan [4],[5].

Data lainnya yang disampaikan pada symposium ISPPD tersebut juga menjelaskan bahwa beban penyakit gangguan saluran pencernaan sangat tinggi di negara-negara yang ada di kawasan Asia, dengan kejadian kebanyakan menyerang anak-anak yang berumur di bawah lima tahun dengan 30,9 kasus per 100.000 anak di Jepang sampai 276 kasus per 100,000 anak di Bangladesh [4]. Yang terpenting, data ini menyoroti bahwa intervensi yang dilakukan dengan menggunakan vaksin ini bisa membantu mencegah 57 persen sampai 91 persen kasus IPD pada anak anak kecil yang masih muda di Asia [1].

[1] Garcia C, Center K dan Herrera G. Beban Penyakit Gangguan Saluran Pernafasan (PD) di kawasan Asia-Pasifik: Pentingan dimasukan vaksin konjugasi untuk penyakit gangguan saluran pernafasan (PCV) menjadi program immunisasi nasional (NIP). Hasilnya dipresentasi dalam Simposium Internasional mengenai Penyakit Gangguan Tenggorokan & Saluran Pernafasan ke enam (ISPPD).

[2] Data di arsip, Perusahaan Wyeth Pharmaceuticals Inc.

[3] Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin Konjugasi untuk Penyakit Gangguan Saluran Pernafasan untuk immunisasi anak-anak, Maret 2007- Buletin WHO. Wkly Epidemiol Record 2007;12: 93-104.

[4] Lee K, Rinaldi F, Lee V, dsb. Evaluasi ekonomi terhadap vaksinasi pada anak kecil dengan vaksin 7vPCV di Hong Kong. Kesimpulan yang disampaikan pada symposium internasional ke enam mengenai penyakit ganggunan tenggorokan & saluran pernafasan (ISPPD).

[5] Rinaldi F dan Chong C. Dampak yang sudah dapat diprediksi dari program vaksinasi 7vPCV terhadap bayi di Singapura. Kesimpulan ini juga disampaikan pada simposium internasional ke enam mengenai penyakit gangguan tenggorokan dan saluran pernafasan (ISPPD).

Kontak Media:
Wendy Qin
+62 2 8424 8522
+62 404 101 742

SUMBER: Wyeth dalam Antara OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN