SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Tuesday, August 11, 2009

Tambahan 80 Kasus Positif Influenza A H1N1


Print E-mail
10 Aug 2009

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Depkes pada tanggal 9 Agustus 2009 melaporkan hasil konfirmasi laboratorium positif influenza A H1N1 sebanyak 80 orang terdiri dari 32 laki-laki dan 48 perempuan, semuanya berkewarganegaraan Indonesia, kata Prof. dr. Agus Purwadianto, SH. Sp. FK, Kepala Badan Litbangkes Depkes.

Dijelaskan, tambahan kasus baru berasal dari 7 provinsi yaitu : Jawa Tengah (22 orang), Jawa Timur (43 orang), Kalimantan Barat (2 orang), Lampung (2 orang), NADI (2 orang), dan Riau (1 orang).

Sementara itu Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes menambahkan, sampai saat ini sudah 22 provinsi yang mempunyai kasus positif influenza A H1N1.

Secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 sampai 9 Agustus berjumlah 771 orang terdiri dari 425 laki-laki dan 346 perempuan serta 3 orang diantaranya meninggal dunia. Rinciannya, DKI Jakarta: 245 orang, Bali: 40 orang, Banten: 115 orang, Jawa Barat: 65 orang, Jawa Timur: 109 orang, Jawa Tengah: 35 orang, Sumatera Utara: 18 orang, Sumatera Selatan: 2 orang, Kepulauan Riau: 5 orang, Yogyakarta: 14 orang, Kalimantan Timur: 10 orang, Sulawesi Utara: 8 orang, Kalimantan Selatan: 36 orang, Sulawesi Selatan: 4 orang, Jambi: 1 orang, Riau: 24 orang, Kalimantan Tengah: 3 orang, Lampung: 28 orang, Kalimantan Barat: 3 orang, NTB: 1 orang, NTT: 1 orang dan NAD 2 orang.

Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 4 Agustus 2009 dari 168 negara yang melaporkan kasus influenza A H1N1 tercatat 162.380 kasus orang positif, 1.154 diantaranya meninggal dunia (CFR = 0.71). Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat, kata Prof. Tjandra.

Masyarakat mempunyai andil besar dalam mencegah penularannya yaitu dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Diantaranya, mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, bila batuk dan bersin tutup hidung dengan sapu tangan atau tisu. Jika ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor/sekolah/tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter, ujar Prof. Tjandra.

Upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan pemerintah yaitu: penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).

Disamping itu juga dilakukan community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.

Sumber : Depkes OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN