Para Ahli Dunia Kumpul di Meksiko Bahas Flu Babi
Kamis, 02/07/2009
Novi Christiastuti Adiputri
Meksiko - Pembuat kebijakan dari 50 negara, baik ahli maupun kementerian terkait, akan berkumpul di Mexico guna membahas flu babi yang makin mengganas. Pertemuan itu juga untuk memastikan negara berkembang memiliki akses terhadap vaksin flu babi.
"Pertemuan ini harus dapat menjamin bahwa negara-negara berkembang dapat memiliki akses yang sama dalam mendapatkan vaksin, dan tentu saja mereka juga mendapatkan jaminan terhadap perawatan yang memadai untuk melawan penyakit ini," ujar presiden Meksiko dan Chili, minggu lalu, seperti dikutip AFP, Rabu (1/7/2009).
Pertemuan akan digelar selama dua hari, 2-3 Juli, bertempat di Resort Karibia, Cancun. Pertemuan ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan banyak pihak atas terproduksinya vaksin yang manjur dan efektif seiring dengan semakin menyebar dan berkembangnya flu babi di wilayah selatan bumi.
Selain itu, dalam pertemuan ini juga negara-negara maju diharapkan dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap negara berkembang. Di luar kawasan Amerika Utara, Chili dan Argentina merupakan negara yang paling buruk terkena dampak virus ini. Puluhan warga dilaporkan tewas, dan jumlah tersebut masih akan terus meningkat.
Menurut data dari WHO (World Health Organization), hingga saat ini pandemi virus inluenza A(H1N1) telah menewaskan 332 orang dan menginfeksi 77.201 orang di seluruh dunia.
"Pertemuan ini harus dapat menjamin bahwa negara-negara berkembang dapat memiliki akses yang sama dalam mendapatkan vaksin, dan tentu saja mereka juga mendapatkan jaminan terhadap perawatan yang memadai untuk melawan penyakit ini," ujar presiden Meksiko dan Chili, minggu lalu, seperti dikutip AFP, Rabu (1/7/2009).
Pertemuan akan digelar selama dua hari, 2-3 Juli, bertempat di Resort Karibia, Cancun. Pertemuan ini diharapkan dapat memenuhi tuntutan banyak pihak atas terproduksinya vaksin yang manjur dan efektif seiring dengan semakin menyebar dan berkembangnya flu babi di wilayah selatan bumi.
Selain itu, dalam pertemuan ini juga negara-negara maju diharapkan dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap negara berkembang. Di luar kawasan Amerika Utara, Chili dan Argentina merupakan negara yang paling buruk terkena dampak virus ini. Puluhan warga dilaporkan tewas, dan jumlah tersebut masih akan terus meningkat.
Menurut data dari WHO (World Health Organization), hingga saat ini pandemi virus inluenza A(H1N1) telah menewaskan 332 orang dan menginfeksi 77.201 orang di seluruh dunia.
