INDONESIA USULKAN REVISI PARAMETER PANDEMI
Sunday, 10 May 2009 06:58 WIB
WASPADA ONLINE
JAKARTA - Indonesia mengusulkan agar Badan Kesehatan Dunia (WHO) merevisi parameter dalam menentukan status pandemi.
"Status pandemi yang ditetapkan WHO dapat membawa konsekuensi yang cukup berat bagi suatu negara," kata Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari di kantornya di Jakarta, Sabtu (9/5).
Ia mencontohkan Mexico yang setelah ditetapkan sebagai affected country, perekonomian negara itu kemudian melemah. Beberapa hari yang lalu, Duta Besar Mexico meminta bantuan kepada Indonesia untuk menanggulangi masalah ini.
Hal itu disampaikan Indonesia dalam pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN dan tiga negara Asia (Cina, Jepang dan Korea Selatan) di Bangkok, Thailand.
WHO, kata Siti, menetapkan status pandemi hendaknya bukan hanya berdasarkan penularan antar manusia saja. "Tapi harus juga memasukkan pertimbangan klinis," jelas dia.
Siti menambahkan virus H1N1 pembawa wabah flu Babi hanya memiliki tingkat mematikan yang rendah dibandingkan virus H5N1. "Pathogennya masih rendah," jelas dia.
Pertimbangan itu seperti morbiditas dan mortalitas serta determinan virusnya sendiri. Menurut Siti, usul Indonesia itu disepakati dalam salah satu klausul joint Ministerial Statement.
Saat ini, kata dia, tingkat mortalitas akibat virus H1N1 strain Mexico hanya mencapai 1,8 persen. Virus ini, sudah menjangkit 3.000 pasien di 30 negara.
Sedangkan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga menuturkan, Indonesia juga mengusulkan penamaan negara yang tertular sebaiknya disebut dengan affected area. "Kalau affected country akibatnya akan lebih besar," kata dia.
Hal ini, Sti mengatakan akan disampaikan ke WHO pada pertemuan World Health Assembly yang akan dilangsungkan pada 19-24 Mei 2009 depan di Jenewa, Swiss. Walau begitu, masyarakat harus tetap waspada dan melakukan upaya kesiapsiagaan yang baik. (irw/vvn)
Sumber : http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=86440&Itemid=30