SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Sunday, March 2, 2008

Tim RS Persahabatan Kembali Berhasil Mengobati 2 Pasien Flu Burung Hingga Sembuh

Jakarta, 01 Mar 2008.

Tim dokter RS Persahabatan kembali berhasil merawat dan mengobati hingga sembuh Sania dan anaknya (Dewi Nurmiati) dari penyakit Flu Burung. Kedua pasien ibu dan anak tersebut dirawat selama kurang lebih satu bulan. Kemarin, tanggal 28 Februari 2008, dinyatakan telah sembuh total dan mereka diijinkan pulang setelah hasil pemeriksaan laboratorium 3 hari berturut-turut negatif H5N1. Selama dalam perawatan di ruang isolasi flu burung, kedua pasien dirawat dan dimonitor dengan ketat. Semua biaya pengobatan pasien Flu Burung, ditanggung pemerintah (Depkes).
Ini merupakan keberhasilan kali ke empat dan kelima pasien positif Flu Burung yang dirawat dan diobati sampai sembuh di RS itu, setelah sebelumnya M. Arif warga Tangerang dan Indah warga Menteng Jakarta, juga dinyatakan sembuh.
Kepulangan Sania dan anaknya diantar langsung oleh Ketua Tim Penanggulangan Flu Burung RS Persahabatan dr. Mukhtar Ikhsan, MARS ke rumahnya Jl. Peta Barat No. 3 Kampung Godang, Kalideres, Jakarta Barat menggunakan mobil dinas RS Persahabatan, kendati pihak keluarga dan rombongan pengajiannya sudah berada di RS itu untuk menjemputnya.
Maksud Tim RS Persahabatan mengantarkan pasien positif Flu Burung yang telah sembuh ke rumahnya adalah untuk memberikan penjelasan sekaligus penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat sekitar bahwa virus Fu Burung ini tidak menular dari manusia ke menusia. Sampai saat ini penularannya masih dari unggas ke manusia. Selain itu penyakit Flu Burung dapat dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
dr. Mukhtar Ikhsan, MARS, menyatakan pencegahan penyakit Flu burung yang paling murah dan efektif adalah menjaga pola hidup sehat seperti sering mencuci tangan dengan sabun/deterjen setelah melakukan aktifitas, memasak makanan yang berasal dari ayam/unggas sampai matang. Hal ini penting karena virus flu burung akan mati dengan air sabun/deterjen dan/atau dipanasi sampai mendidih (dengan suhu 100° C). Selain itu masyarakat diminta tidak memelihara unggas/ayam di pemukiman. Masyarakat juga dminta menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi dan menjaga kebersihan rumah.
Sementara di rumah Sania, telah berkumpul sanak saudara, tetangga dengan perasaan suka cita. Bahkan pada malam harinya diadakan acara syukuran. Juga hadir di rumah Sania, staf Dinas Kesehatan Jakarta Barat, dokter Puskesmas dan Lurah Kalideres.
Kepada staf Pusat Komunikasi Publik Depkes, Lurah Kalideres, Dadang Sugiarto, SE, menyatakan bahwa pihak Kelurahan Kalideres telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar unggas tidak boleh ada di pemukiman. Unggas yang masih ada diminta untuk dijual. Selain itu setiap hari Jumat dilakukan sweeping unggas di pemukiman penduduk di wilayah kerjanya.
Rumah Sania merupakan pemukiman yang sangat padat penduduk dengan kondisi lingkungan yang buruk, cahaya matahari kurang, serta sirkulasi udara yang buruk. Di samping padat, di perumahan itu juga banyak warga yang memelihara ayam terlihat dari banyaknya kandang ayam yang kosong karena telah dimusnahkan. Begitu juga rumah orangtua Sania di Kampung Cagak, Tangerang, bertetangga dengan pengepul entog dan banyak kandang ayam yang sudah dimusnahkan. Sebelum sakit, Sania (ibu rumah tangga, 38 th) diketahui berkunjung ke rumah orangtuanya di Kampung Cagak, Semanan, Tangerang. Ia mulai sakit tanggal 24 Januari dengan gejala batuk, demam, pilek dan sakit tenggorokan. Keluhan yang juga dirasakan adalah nyeri saat menelan dan nyeri sendi. Sania tanggal 26 Januari berobat ke RS HM Husni Thamrin Tangerang dan tanggal 29 Januari dirujuk ke RS Usada Insani. Tanggal 1 Februari dirujuk ke RS Persahabatan, Jakarta karena sakitnya makin berat. Kemudian langsung dirawat di ruang isolasi flu burung dengan pemberian oksigen sungkup. Kondisi semakin memburuk dan pada tanggal 2 Februari jam 06.00 WIB diputuskan dipasang ventilator (alat bantu pernapasan). Hasil pemeriksaan PCR H5N1 positif. Tanggal 7 Februari jam 13.45 WIB keadaannya membaik dan ventilator dilepas, diganti dengan oksigen sungkup. Tanggal 15 Februari kondisinya semakin membaik dengan hasil PCR H5N1 negatif selama 3 hari berturut-turut dan kemudian pasien dipindah ke ruang rawat biasa. Tanggal 28 Februari 2008, pasien diantarkan pulang.
Sedangkan anaknya (Dewi Nurmiati, 14th) mulai mengeluh sakit dan batuk tanggal 2 Februari 2008. Pada tanggal 8 Februari jam 12.00 WIB tiba di RS Persahabatan. Pada pemeriksaan fisis saat masuk rumah sakit, Dewi berada dalam keadaan sakit berat. Pasien langsung dirawat di ruang isolasi flu burung dengan pemberian oksigen sungkup, kondisi semakin memburuk pada tanggal 10 Februari jam 10.30 WIB diputuskan untuk dipasang ventilator. Hasil PCR H5N1 positif. Tanggal 18 Februari jam 14.30 WIB keadaanya membaik dan ventilator dilepas, diganti dengan oksigen sungkup. Hasil PCR H5N1 negatif selama 3 hari berturut-turut, dan kemudian pasien dipindah ke ruang rawat biasa. Tanggal 28 Februari 2008, pasien diantar pulang.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-522 3002, 5296 0661 atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.

Sumber : http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3004

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN