SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Wednesday, September 2, 2009

Penularan A-H1N1 pada Unggas

Selasa, 1 September 2009 13:44 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Penularan virus flu A-H1N1 dilaporkan terjadi pada unggas serta babi di beberapa negara di dunia. Penyebaran virus pada hewan ini dikhawatirkan akan menimbulkan koalisi virus sehingga menjadi lebih ganas dan tingkat penyebaran sangat cepat.
Menurut CA Nidom, peneliti senior Laboratorium Flu Burung Universitas Airlangga, di Surabaya, Jawa Timur, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (31/8), apabila hewan yang terjangkit H1N1 ternyata juga terinfeksi virus lain, bisa terjadi koalisi virus.Meski belum dilaporkan adanya penyebaran virus H1N1 pada unggas dan babi, di Indonesia berpotensi terjadi penularan virus itu pada hewan karena banyak peternakan berada di permukiman penduduk dan sanitasi buruk. Atas dasar itu, pemerintah perlu segera menerapkan surveillance total untuk semua jenis virus, baik H5N1 maupun H1N1, terhadap manusia ataupun unggas. ”Meski sudah sembuh, virus flu A-H1N1 masih berada di dalam tubuh pasien,” katanya.
Seperti diberitakan AFP, virus H1N1 baru-baru ini ditemukan pada kalkun di dua peternakan di dekat Pelabuhan Valparaiso, Cile. Penularan terjadi dari pekerja peternakan ke unggas. Atas dasar itu, PBB menyatakan, peternakan unggas di mana pun di seluruh penjuru dunia juga bisa terinfeksi virus itu. Sejauh ini belum ada kasus H5N1 pada unggas di Cile.Pejabat Cile menetapkan karantina dan membolehkan unggas terinfeksi disembuhkan. ”Unggas sakit telah pulih, aman diproduksi, proses bisa berlanjut,” kata Juan Lubroth, petugas veteriner dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).Kanada, Argentina, dan Australia juga melaporkan penyebaran virus influenza A-H1N1 dari pekerja peternakan ke babi.
”Di Asia Tenggara banyak virus H5N1 bersirkulasi di peternakan. Masuknya virus H1N1 pada populasi ini menjadi perhatian serius,” kata Dr Lubroth.Adapun produsen obat Sinovac akan menjual vaksin flu A-H1N1, yang bekerja hanya dengan satu dosis, 30 persen lebih sedikit dosisnya daripada vaksin produksi sejumlah perusahaan farmasi dari Barat. Hasil uji coba oleh Sinovac menunjukkan, dosis tunggal vaksin ini efektif melawan virus A-H1N1. ”Vaksin produksi perusahaan farmasi Barat akan dijual seharga 30 dollar AS, kami bisa menjual 30 persen lebih murah,” kata Direktur Sinovac Weidong Yin kepada harian bisnis elEconomista.
Sumber : Kompas OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN