Kasus Flu Burung di Indonesia Sampai Dengan 3 Februari 2008
Masyarakat Perlu Waspada Flu Burung.
Depkes OL, 04 Feb 2008
Sumber penularan Flu Burung masih berasal dari unggas. Oleh karenanya, masyarakat sebaiknya tetap waspada dan tanggap terhadap unggas yang sakit dan mati mendadak. Masyarakat harus membiasakan hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus Flu Burung.
Langkah-langkah antisipasi menghindari terjangkit virus Flu Burung dapat dilakukan dengan tidak menyentuh ayam, bebek, dan unggas lain yang sakit atau mati. Biasakan mencuci pakai sabun tangan dan peralatan masak, pisahkan unggas dari manusia. Bila ada gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas, segera periksakan ke Puskesmas. Gunakan sarung tangan, penutup mulut dan hidung saat memegang unggas, jangan memakan unggas yang sakit atau mati, sembelih, bakar, kubur unggas yang sakit atau mati, dan jangan biarkan anak-anak bermain dengan unggas. Jika demam tampak atau dirasa setelah berhubungan dengan unggas segera periksa ke dokter atau RS.
Dua kasus terakhir adalah Su dari Kota Tangerang, Propinsi Banten dan Sa dari Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta. Keduanya dinyatakan positif terinfeksi H5N1 berdasarkan pemeriksaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Depkes dan Laboratorium Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Su (P, 29 th) ibu rumah tangga warga Kel. Gondrong, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang mulai sakit tanggal 22 Januari dengan gejala batuk, demam dan sesak napas. Tanggal 28 Januari 2008 masuk RS Usada Insani dan sehari kemudian (29/1) dirujuk ke RS Persahabatan Jakarta Timur. Pasien meninggal dunia tanggal 2 Februari 2008 pukul 19.30 WIB. Tetangga di sekitar tempat tinggal Su ditemukan memelihara ayam namun belum diketahui apakah ayam tersebut terinfeksi H5N1.
Kasus berikutnya, Sa (P, 38 th), asal Kampung Gondang, Kel. Kali Deres, Jakarta Barat, mulai sakit tanggal 24 Januari 2008 dengan gejala batuk, demam, pilek dan sakit tenggorokan. Tanggl 26 Januari, masuk RS MH. Thamrin Tangerang dan tanggal 29 Januari mulai dirawat di RS Usada Insani. Tanggal 1 Februari 2008 Sa dirujuk ke RS Persahabatan Jakarta dan masih dirawat dengan menggunakan ventilator. Satu 1 minggu sebelumnya, ia berkunjung ke rumah orang tuanya di Kampung Cagak yang bertetangga dengan pengumpul entog. Sampai dengan tanggal 3 Februari 2008, jumlah kasus Flu Burung di Indonesia mencapai 126 kasus, 103 diantaranya meninggal. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) kasus Flu Burung mencapai 81,7%.
Langkah-langkah antisipasi menghindari terjangkit virus Flu Burung dapat dilakukan dengan tidak menyentuh ayam, bebek, dan unggas lain yang sakit atau mati. Biasakan mencuci pakai sabun tangan dan peralatan masak, pisahkan unggas dari manusia. Bila ada gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas, segera periksakan ke Puskesmas. Gunakan sarung tangan, penutup mulut dan hidung saat memegang unggas, jangan memakan unggas yang sakit atau mati, sembelih, bakar, kubur unggas yang sakit atau mati, dan jangan biarkan anak-anak bermain dengan unggas. Jika demam tampak atau dirasa setelah berhubungan dengan unggas segera periksa ke dokter atau RS.
Dua kasus terakhir adalah Su dari Kota Tangerang, Propinsi Banten dan Sa dari Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta. Keduanya dinyatakan positif terinfeksi H5N1 berdasarkan pemeriksaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Depkes dan Laboratorium Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Su (P, 29 th) ibu rumah tangga warga Kel. Gondrong, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang mulai sakit tanggal 22 Januari dengan gejala batuk, demam dan sesak napas. Tanggal 28 Januari 2008 masuk RS Usada Insani dan sehari kemudian (29/1) dirujuk ke RS Persahabatan Jakarta Timur. Pasien meninggal dunia tanggal 2 Februari 2008 pukul 19.30 WIB. Tetangga di sekitar tempat tinggal Su ditemukan memelihara ayam namun belum diketahui apakah ayam tersebut terinfeksi H5N1.
Kasus berikutnya, Sa (P, 38 th), asal Kampung Gondang, Kel. Kali Deres, Jakarta Barat, mulai sakit tanggal 24 Januari 2008 dengan gejala batuk, demam, pilek dan sakit tenggorokan. Tanggl 26 Januari, masuk RS MH. Thamrin Tangerang dan tanggal 29 Januari mulai dirawat di RS Usada Insani. Tanggal 1 Februari 2008 Sa dirujuk ke RS Persahabatan Jakarta dan masih dirawat dengan menggunakan ventilator. Satu 1 minggu sebelumnya, ia berkunjung ke rumah orang tuanya di Kampung Cagak yang bertetangga dengan pengumpul entog. Sampai dengan tanggal 3 Februari 2008, jumlah kasus Flu Burung di Indonesia mencapai 126 kasus, 103 diantaranya meninggal. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) kasus Flu Burung mencapai 81,7%.
Demikian laporan yang diterima Pusat Komunikasi Publik dari Posko Flu Burung, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, 4 Februari 2008. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.