SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Monday, May 4, 2009

Depkes dalam berita Waspada Online

Menkes kecam WHO yang mencla-mencle

Monday, 04 May 2009 14:08 WIB

WASPADA ONLINE

JAKARTA - Menteri Kesehatan mengecam WHO yang tidak transparan dalam memberikan informasi tentang mewabahnya flu babi. Sampai saat ini badan kesehatan dunia itu belum juga mengumumkan berapa banyak korban jiwa. Namun WHO meminta seluruh negara bersiaga lantaran flu babi diperkirakan akan menjadi pandemi. "Pagi ini saja, WHO menakut-nakuti akan ada pandemi yang lebih ganas," katanya di kantor Depkes, siang tadi.

Menkes mengatakan masyarakat tidak perlu resah. Ia menguraikan, dalam situs WHO disebutkan bahwa sebuah virus atau penyakit didefinisikan sebagai pandemi jika tingkat mobilitas atau penyebaran serta mortalitasnya tinggi. Sementara angka kematian virus flu babi hari ini baru sebesar 2,2 persen. Masih sangat jauh dibanding virus flu burung yang mencapai 90 %.

Namun, lanjut Menkes, WHO justru menakut-nakuti seluruh negara bahwa flu babi akan menjadi pandemi. "Jadi WHO justru mengingkari definisi yang mereka buat," ucapnya. Menkes juga menyatakan keheranannya dengan WHO yang selalu mengganti-ganti nama flu babi. "Pertama flu babi, lalu diganti flu Mexico, lalu sekarang influenza H1N1 baru. Nama-nama ini membingungkan kita semua," katanya.

(sit/mi) http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85107&Itemid=30

Depkes bantah pinjam US$30 juta

Monday, 04 May 2009 18:05 WIB

WASPADA ONLINE

JAKARTA - Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari membantah bahwa Departemen Kesehatan menerima bantuan pinjaman sebesar US$30 juta, untuk penanganan penyakit flu babi.

"Saya tidak pernah menganggarkan untuk itu," kata Menkes di kantornya, siang tadi.

Menurutnya, untuk membiayai upaya penanggulangan flu babi, Depkes menggunakan dana dari pos penanganan flu burung. "Kita memaksimalkan anggaran yang sudah ada," ujarnya. Selain itu, untuk penanganannya pun, pemerintah menggunakan Osaltamivir atau Tamiflu yang digunakan untuk mengantisipasi flu burung.

Lebih lanjut, sebagai langkah antisipasi flu babi ini, Departemen Kesehatan juga sudah mensosialisasikan beberapa enam langkah pencegahan flu babi, melalui surat edaran bernomor PM.01.01/D/I.4/1221/2009.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah meningkatkan epidemi flu babi di dunia menjadi fase lima. Hal ini diduga karena penularan flu babi sudah berkembang antar manusia. Bahkan rencananya, WHO akan meningkatkan fase ini menjadi fase 6. Berdasarkan definisi pada situs WHO, fase pandemik 6 diberikan setelah penyakit terbukti menjangkiti dua benua. Saat ini, flu babi telah menular dari Eropa ke Asia, seperti Hongkong dan Korea Selatan.

Walau begitu, Menkes berharap masyarakat tidak panik dengan hal ini. "Hingga saat ini belum ada pasien yang mengidap flu babi di Indonesia," tegasnya.

Hanya saja, pada konferensi Asian Development Bank sempat ditemukan satu pasien yang dicurigai mengidap penyakit ini. "Satu orang wartawan dari Cina," kata dia. Namun, akhirnya wartawan itu dinyatakan bebas dari flu babi setelah diperiksa dan ditelusuri rekam jejak kontaknya. "Dia hanya kena flu biasa dan tidak pernah ke Meksiko,"ujar Menkes.

Kasus flu babi pertama kali ditemukan di London, Inggris. Seorang perawat diduga mengidap penyakit ini setelah merawat dua pasien yang baru kembali dari Meksiko.

(sit/vvn) http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85118&Itemid=30

Cegah flu babi, pemerintah keluarkan protap tangani ADB dan WOC

Monday, 04 May 2009 16:00 WIB

WASPADA ONLINE

JAKARTA - Pemerintah terus bergerak mencegah masuknya Flu Meksiko / Virus flu A H1N1 ke Indonesia. Departemen Kesehatan telah mengeluarkan prosedur tetap pengendalian dan penanggulangan flu babi dalam pengamanan ADB Meeting dan WOC di Manado.

Pertama, dilakukan proses screening di hall kedatangan bagi delegasi atau penumpang yang dicurigai menderita flu babi. Kedua, apabila ada penumpang yang dicurigai maka langsung diperiksa di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kemudian dibawa ke rumah sakit rujukan. "Setiap pasien yang dicurigai, wajib mengikuti ketentuan yang berlaku di Indonesia, demi pencegahan perluasan penyakit atau virus H1N1. Pembiayaan yang timbul akibat ketentuan di atas menjadi tanggungan pemerintah," papar Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari di kantor Depkes, siang tadi.

Menkes menegaskan, dalam dua acara bertaraf internasional tersebut banyak sekali delegasi dan kepala negara yang datang. Namun Menkes menegaskan, bahwa flu babi hingga detik ini belum masuk ke Indonesia. Kendati demikian, Menkes meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh serta menjalankan pola hidup sehat dan bersih.

(sit/tan) http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85109&Itemid=30

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN