SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, August 20, 2010

Lima Negara Bagian Malaysia Terserang Wabah Flu Baru

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Sebanyak lima negara bagian di Malaysia terserang tujuh wabah flu baru atau influenza-like illness (ILI). Hal tersebut diketahui dari 13 kluster virus yang ditemukan pekan lalu.
Tujuh jenis wabah flu baru itu sangat erat hubungannya dengan jenis flu A atau H1N1. Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Mohd Ismail Merican sejak 8 hingga 14 Agustus 2010, terjadi kenaikan jumlah kasus akibat H1N1 dan variannya.
Dia mencatat, dari 51 kasus baru H1N1 yang ada pekan lalu, pada 14 Agustus kemarin naik menjadi 64 kasus, atau meningkat 25 persen. Sementara akumulasi jumlah penderita positif H1N1 di Malaysia hingga saat ini tercatat 15.584 orang, dengan 92 orang diantaranya tewas.
Sementara tentang wabah ILI, pihaknya juga mencatat jumlah penderita yang berhasil disembuhkan. "Mereka (penderita) datang beserta ciri-ciri yang serupa dengan keluhan penyakit ILI. Namun dari 563 orang pasien yang datang pada bulan ini, pekan lalu tercatat tinggal 513 orang, atau turun 8,9 persen," ungkap Merican.
Menurutnya, pekan ini sedikitnya 60 rumah sakit di lima negara bagian itu telah menerima 360 orang penderita wabah ILI. Dari jumlah itu, hanya 9,4 persen yang positif H1N1," ungkapnya.

Thursday, August 19, 2010

5 Jenis Kuman yang Kebal Antibiotik

Jakarta, Penggunaan antibiotik yang berlebihan telah menghasilkan kuman-kuman super yang sulit dibunuh dengan obat. Bukan hanya superbug yang ditemukan di India baru-baru ini saja, berbagai jenis kuman super sebenarnya sudah ada di sekitar kita. Yang terbaru adalah kuman bakteri super asal India, yang dinamakan New Delhi metallo-beta-lactamase atau NDM-1. Bakteri yang kebal terhadap antibiotik paling kuat carbapenem ini telah menyebar hingga Pakistan, bahkan telah menginfeksi 50 orang di Inggris.
Seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (19/8/2010), NDM-1 bukanlah satu-satunya kuman yang menjadi keprihatinan para pakar mikrobiologi saat ini. Beberapa jenis kuman yang sudah ada sebelumnya juga mulai kebal terhadap antibiotika, termasuk kuman-kuman sebagai berikut.
1. Klebsiella
Bakteri ini merupakan salah satu penyebab pneumonia yang bisa membunuh korbannya hanya dalam waktu 72 jam. Biasanya ditemukan pada luka terbuka maupun luka terbakar dan dapat memicu infeksi saluran kencing maupun pernapasan.
Saat ini, 11 persen infeksi Klebsiella telah kebal terhadap semua jenis antibiotika meski sisanya masih bisa diatasi dengan carbapenem.
2. Pseudomonas
Bakteri ini hidup di tanah dan menyerang individu yang kekebalan tubuhnya lemah. Sekitar 80 persen infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri ini terjadi pada penderita luka bakar dan cystic fibrosis. Yang menjadi kekhawatiran para ahli adalah jumlah infeksinya meningkat 24 persen selama kurun waktu 2004-2008. Selain jumlah, kekebalan terhadap obat-obat antibiotik juga terus meningkat.
3. Escherichia coli
Penyebab infeksi saluran kencing dan pencernaan ini termasuk salah satu bakteri yang sulit dimatikan. Bakteri ini menghasilkan enzim, yang membuatnya terus menyesuaikan diri terhadap antibiotika.
4. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Salah satu bakteri yang ditakuti para ahli ini pandai bermutasi. Selain jenis MRSA yang ditemukan di rumah sakit, ada juga jenis yang ditemukan di luar rumah sakit atau dikenal sebagai 'community MRSA' dan begitu ganas karena bisa memakan jaringan paru-paru.
5. Neisseria gonorrhoeae
Pekerja seks dan pria hidung belang pasti akrab dengan penyakit gonorrhoea, yang disebabkan oleh bakteri ini. Tidak bisa dianggap remeh sebab jumlah infeksi yang tidak sembuh dengan pemberian antibiotik ciprofloxacyn terus meningkat dari 2 persen pada tahun 2002 menjadi 30 persen pada tahun ini. Kekebalan bakteri penyebab kencing nanah ini sepertinya akan terus meningkat, mengingat pengobatannya di kalangan pekerja seks (yang biasanya mengandalkan tetracycline-HCl) sering tidak terkontrol oleh tenaga kesehatan.
Sumber : AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

WHO: Penyebaran Rokok di China Seperti Wabah SARS

Beijing, Rokok ternyata tak hanya menjadi masalah besar di Indonesia. Karena kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China mengungkapkan bahwa penyebaran rokok sama seriusnya dengan wabah penyakit SARS yang mematikan."Prevalensi kecanduan rokok di China tergolong tinggi dan layak menjadi perhatian serius seperti halnya wabah penyakit SARS atau flu H1N1, " ujar Michael O'Leary, seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/8/2010).
Lebih lanjut O'Leary menambahkan kondisi kronis yang saat ini terjadi di China merupakan bagian terbesar dari beban penyakit di China, dan penggunaan tembakau merupakan penyebab tunggal terbesar kematian dan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
Berdasarkan data WHO didapatkan lebih dari separuh laki-laki di China merokok, dan diperkirakan terdapat 301 juta orang dewasa yang merokok di China.Selain itu sebuah media pemerintah China pada awal tahun ini melaporkan sekitar 56,8 persen dari keseluruhan dokter laki-laki di China merokok dan beberapa rumah sakit di China juga diketahui tidak bebas tembakau. Padahal rumah sakit adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Hal yang lebih memprihatinkan lainnya adalah pada Oktober tahun lalu hingga Mei 2010 dilakukan survei terhadap 13.354 orang di seluruh China yang mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen orang dewasa yang tidak merokok ikut terpapar asap rokok dalam setiap minggunya.
China merupakan konsumen tembakau terbesar di dunia dan setiap tahunnya sekitar 1 juta orang di negeri tersebut meninggal dunia akibat kanker paru-paru atau penyakit jantung yang secara langsung berhubungan dengan rokok.
Karena itu mulai tahun depan beberapa pihak berwenang di China telah berjanji untuk mengeluarkan aturan mengenai larangan rokok di semua ruang dan juga tempat umum. Tapi aktivis dan para ahli justru meragukan aturan-aturan tersebut dapat diterapkan di negara dengan penegakan hukum yang lemah.
Rokok dan asap yang dihasilkan bisa memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan, seperti menyebabkan penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru dan impotensi pada laki-laki. Selain itu juga membuat penampilan seseorang tak sedap dipandang misalnya timbul kantung mata, gigi kuning, kerutan, penuaan dini serta perut yang lembek.
Sumber : Vera Farah Bararah - detikHealth

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN