SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, December 11, 2009

Flu Babi Tewaskan Puluhan Ribu Orang di AS

CHICAGO--MI: Wabah flu babi telah menewaskan 10 ribu orang Amerika, termasuk 1.100 anak kecil dan 7.500 orang dewasa. Penyakit ini menyerang dari dari enam orang di Amerika Serikat sejak muncul April lalu.

"Apa yang telah kami saksikan selama berbulan-bulan ialah ini adalah flu yang jauh lebih berat bagi orang yang lebih muda," kata Dr. Thosmas Frieden, Direktur Pusat Pencegahan dan Pemantauan Penyakit AS (CDC), Kamis (10/12).

Ia memperkirakan antara April dan November, terdapat hampir 50 juta kasus influenza H1N1 di Amerika Serikat, kebanyakan pada orang dewasa muda dan anak-anak. Ada lebih dari dua kali lipat perkiraan CDC pada November mengenai 22 juta orang Amerika.

Frieden mengatakan lebih dari 200 ribu orang Amerika telah dirawat di rumah sakit. "15 persen dari seluruh orang di negeri ini telah tertular influenza H1N1, atau sekitar satu dalam enam orang. Itu masih membuat kebanyakan orang masih tak tertular dan tetap rentan terhadap influenza H1N1," katanya.

Ia mengatakan pasokan vaksin H1N1 terus bertambah. 85 juta dosis vaksin telah tersedia untuk dibagikan sejauh ini, sementara 12 juta dosis lagi ditambahkan pekan ini. Jumlah itu naik dari 73 juta dolsis satu pekan lalu, tapi masih kurang jauh daripada yang telah diharapkan sampai pekan ini.

Meskipun begitu, Frieden mengatakan pasokan vaksin telah cukup tersedia sehingga negara bagian mulai dapat membagikan vaksin tersebut kepada masyarakat umum. Ia mendesak masyarakat agar tidak merasa puas dan tetap meminta vaksin, meskipun ada laporan bahwa gelombang influenza H1N1 saat mulai reda.

"Ini tetap menjadi jendela kesempatan yang baik untuk diberi vaksin," katanya. "Vaksinasi tetap menjadi tindakan yang paling penting yang dapat anda lakukan untuk melindungi diri anda dan keluarga anda dari influenza H1N1," jelasnya. (Ant/OL-06)

Sumber : Media Indonesia OL

Thursday, December 10, 2009

Kematian Jemaah Haji Turun 35,77 %

Sampai hari ke – 46 (7/12/09) penyelenggaraan ibadah haji, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat (meninggal dunia ) sebanyak 210 orang. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun tahun 2008 atau musim haji 1429 hijriah, angkanya menurun 35,77 % , yaitu dari 327 orang. Menurunnya angka kematian jemaah haji merupakan indikator semakin baiknya pelayanan kesehatan.

Demikian laporan yang diterima Pusat Komunikasi Publik dari laporan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah, Senin (7/12/2009) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi.

Dari data itu, tercatat 163 orang jamaah haji Indonesia meninggal dunia di Makkah, 23 orang di Madinah, 12 orang di Mina, 7 orang di Jeddah, 3 orang di Arafah dan 2 orang di perjalanan. Dari jumlah itu, 119 orang jamaah yang meninggal adalah pria dan 91 orang wanita. Berdasarkan umur, kurang 40 tahun 1 orang, usia 40-49 tahun 21 orang, usia 50-59 tahun 43 orang dan usia diatas usia 60 tahun 145 orang.

Para jamaah haji yang wafat ini, 68 orang di sejumlah Rumah Sakit Arab Saudi, 53 orang di pemondokan, 48 orang meninggal dunia di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), 17 orang di perjalanan, 9 orang di sektor BPHI, 8 orang di mesjid, 6 orang di bandara dan satu orang di pesawat.

Penyebab kematian terbanyak adalah penyakit Infeksi dan parasit, disusul penyakit neoplasma, penyakit darah dan organ pembuluh darah, penyakit endokrin nutrisi dan penyakit gangguan mental dan perilaku.

Tahun ini jumlah jemaah haji Indonesia mencapai 209.819 orang. Dari jumlah itu, sudah 31.295 jemaah haji Indonesia pulang ke tanah air.

Sumber : http://www.depkes.go.id


WHO: Rokok Membunuh 5 Juta Orang Tiap Tahun

KOMPAS.com — Sudah jelas tembakau bukan sahabat kita. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pernyataannya, Rabu(09/12/2009), menyatakan, setiap tahunnya 5 juta orang meninggal akibat rokok. Angka ini akan terus bertambah bila pemimpin negara belum punya kemauan melindungi rakyatnya dari bahaya rokok.

Dalam laporan terbaru mengenai penggunaan dan pengendalian tembakau, PBB mengatakan, hampir 95 persen dari populasi global tidak terlindungi oleh Undang-Undang Pelarangan Rokok. WHO juga menyebutkan, lebih dari 600.000 perokok pasif meninggal tiap tahunnya.

Laporan tersebut menyebutkan berbagai strategi yang bisa diambil oleh pembuat kebijakan di tiap negara untuk menekan jumlah perokok, misalnya meregulasi produksi, promosi, dan pemasaran rokok serta meningkatkan pajak produk rokok. Langkah-langkah itu termasuk dalam enam paket strategi yang dikeluarkan WHO tahun lalu, tetapi kurang dari 10 persen dari populasi dunia yang terlindungi dari bahaya rokok.

"Masyarakat butuh tindakan lebih, bukan hanya diberi tahu bahwa rokok berbahaya untuk kesehatan. Mereka butuh implentasi nyata dari WHO Framework Convention yang dilakukan oleh pemerintahnya masing-masing," kata Douglas Bettcher, Direktur WHO Tobacco-Free Initiative.

Saat ini tembakau adalah penyebab utama kematian yang dapat dicegah di dunia. WHO memperkirakan bila masih banyak negara yang tidak mengambil tindakan drastis, 8 miliar orang akan mati karena penyakit-penyakit yang berkaitan dengan tembakau pada 2030, terutama penduduk dari negara berkembang.

Sumber : http://kesehatan.kompas.com/

Logam Berat Picu Gangguan Mental

KOMPAS.com - Akumulasi logam berat dalam tubuh manusia akan menimbulkan berbagai dampak yang membahayakan kesehatan, salah satunya adalah depresi dan serangan panik (panic disorder).

Para ahli menganalisa informasi dari hasil survei National Health and Nutrition Examination, Amerika Serikat tahun 1997-2004, yang melibatkan 1.987 orang dewasa berusia 20-39 tahun. Dari seluruh responden, 6,7 persen menderita depresi mayor, sebanyak 2,2 persen memiliki gejala serangan panik, dan 2,4 persen mengalami gejala kecemasan. Setelah diteliti, jumlah logam berat dalam darah mereka mencapai 1,61 mikrogram per desiliter.

Sebanyak 20 persen dari responden yang memiliki kadar timbal atau logam berat cukup tinggi (2,11 mikrogram per desiliter) risikonya mengalami depresi dua kali lebih tinggi. Mereka juga lima kali berisiko menderita serangan panik dibanding dengan responden yang kadar timbalnya lebih rendah (0,7 mikrogram per desiliter).

"Pencemaran logam berat mungkin berkontribusi pada terjadinya gangguan mental, bahkan meski kadar pencemarannya masih tergolong rendah atau tidak berisiko," kata Maryse F.Bouchard peneliti dari Universitas Monteral dan Harvard School of Public Health. Para ahli menduga, logam berat mungkin menimbulkan gangguan pada otak yang menimbulkan gangguan mental.

Sebelumnya berbagai penelitian telah mengingatkan bahaya logam berat bagi kesehatan, di antaranya adalah kerapuhan tulang, rusaknya kelenjar reproduksi, kanker, kerusakan otak, serta keracunan akut pada sistem saraf pusat.

Udara yang tercemar juga akan menyebabkan penyakit saluran pernapasan akut, hipertensi, terganggunya fungsi ginjal, menurunnya kecerdasan anak, serta risiko keguguran pada ibu hamil.

  • Sumber : http://kesehatan.kompas.com/healthconcerns

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN