SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Friday, October 9, 2009

Penyakit Aneh Serang Perempuan Zambia

Jumat, 9 Oktober 2009 | 11:36 WIB

LUSAKA, KOMPAS.com - Penyakit aneh yang hanya menyerang persendian kaum perempuan dan membuat mereka tak bisa berdiri tanpa bantuan dijumpai di Provinsi Luapula, Zambia

Penyakit aneh, yang disebut "dwarf", itu telah menyebar di daerah Chembe di Provinsi Luapula dan hanya menyerang perempuan dan anak perempuan, sehingga mereka tak bisa berdiri tanpa bantuan. Teleshi Lewando, seorang pegawai di Pusat Kesehatan setempat, mengatakan kepada anggota parlemen dari daerah tersebut, Mwansa Mbulakulima, yang sedang berkunjung, bahwa penyakit itu "tidak serius" dan semua pasien dapat disembuhkan setelah tiga hari.

Ia mengatakan penyakit tersebut pertama kali menyebar di sekolah menegah Kabunda. Sejumlah siswi di sekolah itu telah menderita penyakit tersebut. Semua orang yang terserang hanya diberikan obat Panadol.

Tetapi anggota parlemen itu mengatakan meskipun penyakit tersebut tidak serius, para ahli kesehatan perlu menyelidiki mengapa penyakit itu hanya menyerang anak perempuan dan kaum perempuan. "Ya, kita telah diberitahu bahwa penyakit ini -dwarf- tidak serius, tapi kemudian kita tak boleh terlena karena jaminan itu, malah kami mesti bekerja keras untuk menemukan kebenaran mengenai penyakit tersebut," kata Mbulakulima kepada para pekerja kesehatan.

Sumber : ANT http://m.kompas.com

Wednesday, October 7, 2009

Vaksin Influenza A-H1N1 Dinyatakan Aman

Rabu, 7 Oktober 2009 09:33 WIB

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (6/10), mengulang pernyataannya bahwa vaksin influenza A-H1N1 merupakan alat yang terbaik untuk menghadapi pandemi. Efek samping, seperti otot yang kram atau sakit kepala, memang terjadi pada beberapa kasus, tetapi sebaiknya setiap orang memiliki akses pada vaksin tersebut.
Kampanye massal vaksinasi mencegah influenza A-H1N1 saat ini berlangsung di China dan Australia, dan akan segera dimulai di AS dan sebagian negara di Eropa. Hal ini diungkapkan juru bicara WHO, Gregory Hartl. Tentang keengganan sejumlah orang untuk divaksinasi, Hartl hanya menegaskan, ”Saya berharap setiap orang yang berkesempatan mendapatkan vaksin tersebut benar-benar bisa mendapatkannya.”
Pihak PBB menyatakan bulan Juni lalu bahwa virus A-H1N1 menyebabkan pandemi influenza dan sejumlah perusahaan telah berkolaborasi membuat vaksin. GlaxoSmithKline mendapat pesanan vaksin dari 22 negara lagi pada dua bulan terakhir sehingga total dosis yang dipesan telah mencapai 440 juta dan nilainya sekitar 3,5 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 35 triliun. Perusahaan lain adalah Sanofi-Aventis, Novartis, Baxter, AstraZeneca, dan CSL.

Tuesday, October 6, 2009

Militer Korsel : Korut Miliki 13 Jenis Senjata Biologi

Seoul, (ANTARA News).

Korea Utara (Korut) diperkirakan memiliki 13 jenis virus dan kuman yang dapat digunakan untuk 5.000 ton senjata kimia, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Senin (5/10/2009).

Dalam sebuah laporan kepada parlemen, kementerian itu mengatakan Korut, yang komunis, adalah salah satu negara yang memiliki cadangan terbesar senjata kimia dan biologi dunia, sebagaimana dikutip dari AFP.

Daftar penyakit yang dapat ditimbulkan senjata biologi itu meliputi kolera, sakit kuning, cacar, tipus, demam dan disentri.

Kementerian itu memperkirakan cadangan senjata kimia tetangganya itu berjumlah antara 2.500 dan 5.000 ton.

Pernyataan bahwa Korut memiliki senjata kimia dan biologi itu, selain senjata nuklir dan konvensionalnya, bukan hal baru. Tetapi laporan Senin itu memberikan lebih terperinci tentang apa yang disebut senjata biologi itu.

Kelompok Krisis Internasional dalam sebuah laporan Juni menyatakan kemampuan nuklir Pyongyang adalah ancaman paling besar, tetapi juga negara itu memiliki cadangan senjata kimia besar dan program senjata biologi.

Senjata kimia dapat disebarkan melalui bom meriam atau rudal yang dapat menimbulkan korban besar di Korsel, kata badan pemikir yang berpangkalan di Brussels.

Cadangan itu meliputi antara 2.500 dan 5.000 ton gas mostar, phosgene (gas beracun yang tidak berwarna), zat darah, sarin, tabun dan zat syaraf dan yang dapat disebarkan melalui artileri jarak jauh, rudal, pesawat terbang dan kapal angkatan laut, katanya.

Korut dan Korsel secara teknis masih dalam perang karena konflik mereka tahun 1953-1955 diakhiri hanya dengan gencatan senjata dan bukan dengan perjanjian perdamaian.

Militer Korsel, yang berkekuatan 655.000 personil dan didukung 28.500 tentara AS, menghadapi Angkatan Bersenjata Korut --yang memiliki 1,2 juta tentara.

Sumber : Antara OL

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN