Indonesia Terima Bantuan 3,5 Juta Dosin Vaksin H1N1
Selasa, 09 Februari 2010 16:40 WIB
JAKARTA--MI: Bantuan vaksin influenza A H1N1 dari lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), dipastikan bakal tiba pada tahun ini di Tanah Air. Diperkirakan, Indonesia akan menerima 3,5 juta dosis vaksin.
JAKARTA--MI: Bantuan vaksin influenza A H1N1 dari lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), dipastikan bakal tiba pada tahun ini di Tanah Air. Diperkirakan, Indonesia akan menerima 3,5 juta dosis vaksin.
Jumlah itu dinilai terlalu sedikit jika dibandingkan dengan total populasi penduduk. "Bantuan sudah dalam proses berjalan. Mungkin bulan ini tiba. Saya kurang paham waktu pastinnya. Yang jelas, dalam waktu dekat di tahun ini," imbuh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama usai seminar bertajuk Preparing Indonesia for Influenza Pandemic Preparedness Selasa (9/2), di Jakarta.
Lantaran dosis yang diberikan sangat terbatas, Kemenkes memutuskan prioritas pemberian diberikan pada tenaga medis kesehatan serta petugas layanan umum. Sisanya baru diberikan pada penduduk yang hidup dengan risiko tinggi virus influenza A H1N1.
Terkait dengan besaran dosis bantuan, Tjandra mengaku tidak paham kriteria hitungan WHO. "Namanya saja bantuan, ya terserah yang memberi," komentarnya. Indonesia terus berupaya membuat vaksin influenza secara mandiri di perusahaan farmasi Biofarma.
Kampanye massal vaksinasi influenza A H1N1 sejatinya telah digencarkan terlebih dahulu di sejumlah negara seperti China, Australia, Amerika Serikat, dan sebagian negara Eropa. Idealnya, setiap penduduk mendapat vaksinasi agar kebal dari virus. Individu yang telah mendapat vaksin dipastikan secara medis lebih kuat dalam menghadapi fase pandemi gelombang kedua dan ketiga.
Tidak semua negara memiliki industri yang mampu membuat vaksin influenza A H1N1. Satu perusahaan farmasi, GlaxoSmithKline, produksi vaksinnya saja telah dipanjar oleh 22 negara lantaran terbatasnya jumlah vaksin dan sebaran penyakit ini yang makin meluas. Terakhir, total dosis yang dipesan mencapai 440 juta dosis dengan perkiraan nilai transaksi Rp35 triliun. Beberapa perusahaan lain yang mengklaim bisa membuat vaksin adalah Sanovi-Aventis, Baxter, AstraZeneka, dan Novartis.
Sumber : Media Indonesia Online