17 PasienTerduga Flu Burung di Makassar Dinyatakan Negatif
Jumat, 21 2008 22:54 WIB Penulis : Lina Herlina MAKASSAR--MI: 17 pasien terduga flu burung yang dirawat di Rumah Sakit Regional Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, dinyatakan tidak terjangkit virus H5N1. Itu berdasakan hasil pemeriksaan laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Departemen Kesehatan yang menyatakan sampel darah dan specimen lendir semua pasien dinyatakan negatif.
Menurut juru bicara tim penanggulangan flu burung RS Regional Dr Wahidin Sudirohusodo Khalid Saleh, Jumat (21/11), hasil pemeriksaan dari sampel darah dan lendir pasien suspect ini diterima pihak Rumah Sakit Wahidin dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Kamis (20/11). Setelah menerima hasil laboratorium tersebut, lima dari 17 pasien terduga flu burung tersebut dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. Mereka adalah Annisa, 6, Firdaus, 6, Hasnawati, 34, Rahmawati, 2 dan Fauzi Ibnu Hajar, 3 bulan.
Selebihnya belum dipulangkan karena masih menunggu keputusan pemulangan dari dokter yang menanganinya dari awal, karena menunggu kondisinysa lebih membaik. Mereka adalah Nur Awalia, 3,6, Nur Fadillah, 4 bulan, Salman, 6, Irwan, 6, Saleha, 2, Rohani, 60, Ilham, 2, Alif, 3, Desi, 5, Eki Reskiani, 5 bulan, Hartati, 26, Nuraeni, 31.
Pasien yang semuanya berasal dari Jalan Pate'ne, Kampung Tangki Jangang, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, Sulawesi Selatan. Sempat dirawat intensif selama 10 hari di ruang isolasi sejak dilarikan ke Rumah Sakit sejak 12 November lalu karena merasakan gejala awal flu burung yakni demam tinggi, sesak nafas dan flu yang didahului matinya secara tiba-tiba puluhan ekor unggas di kampung warga yang ternyata positif flu burung.
"Karena para pasien dinyatakan aman berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, mereka sudah bisa pulang," kata Khalid Saleh yang juga direktur umum dan operasional RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar saat ditemui di Rumah Sakit.
Khalid juga menambahkan, selama penanganan pasien flu burung belum ditemukan kendala. Baik dari sisi persediaan obat-obatan maupun peralatan. "Peralatan untuk penanganan pasien flu burung lengkap yang didrop langsung dari Departemen Kesehatan ke rumah sakit ini. Antara lain alat-alat pelindung diri, tempat tidur, alat monitor dan fentilator," jelasnya.
Sementara itu, dua warga Kelurahan Sudiang lainnya yakni Iqbal, 6, dan Karmila, 4 juga sempat dilarikan ke RS Wahidin Sudirohusodo, Selasa (18/11) karena menderita demam tinggi. "Setelah dirawat beberapa hari dokter memvonis Karmila terserang gejala demam berdarah dan Iqbal hanya terserang flu biasa karena perubahan cuaca. Kami langsung bawa ke rumah sakit karena petugas di Puskesmas langsung beri rujukan tanpa memeriksa terlebih dahulu setelah tahu ada ayam mati. Tapi hari ini sudah bisa pulang," tutur Nurtati, 27, ibu dari Iqbal. (LN/OL-03)