SIMULASI PENANGGULANGAN KEGAWAT DARURATAN DI BANDARA POLONIA MEDAN.
Pukul 09.05 Kapten Pilot melaporkan kepada petugas Air Traffic Controler (ATC) di Approach
Control Unit Bandara-Polonia Medan bahwa pesawatnya mengalami gangguan berupa landing gear problem (left gear unlocked). Supervisor ATC kemudian melaporkan keadaan ini. Security bandara segera mengamankan akses di dan ke bandara Polonia Medan, menyiagakan personil dilokasi TKP, Rendezvous point, staging area dan menghubungi pospol Bandara.
Setelah mengetahui keadaan ini Airport Duty Manager mengadakan koordinasi dengan instansi terkait untuk menurunkan tim meminimalisasi jatuhnya korban dan kerugian lainnya. Mengetahui adanya pesawat yang memerlukan bantuan maka petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP Kelas I Medan)/Wilker Polonia melakukan stand by position dengan mengirimkan Tim dokter dan paramedis.
Beberapa saat kemudian pilot melaporkan 5 menit lagi pesawat akan landing dan meminta kepada petugas ATC untuk melakukan fly pass di atas runway untuk check landing gear dan membutuhkan bantuan (PKP-PK) pada saat mendarat.
Pukul 09.21 Pesawat mendarat di bandara Polonia Medan dengan menggunakan landasan pacu 05. Saat roda pendaratan menyentuh landasan tiba-tiba ban pada main wheel sebelah kiri pecah, pesawat kehilangan kendali dan keluar dari landasan pacu masuk ke shoulder sekitar 25 m, terdengar suara ledakan yang sangat keras, mesin pesawat sebelah kiri lepas, sayap patah serta pesawat terbakar.
Tim dariseluruh instansi terkait segera melakukan tindakan cepat menuju TKP, diawali oleh Tim Pemadam kebakaran, keamanan, Basarnas, PMI, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan/Wilker Polonia , Imigrasi dan Bea Cukai.
Dalam waktu kurang 15 menit api berhasil dipadamkan selanjutnya korban dievakuasi Tim Basarnas, PMI Medan dan AURI ke collecting Area untuk diberi label sesuai keadaan korban. Korban yang membutuhkan stabilisasi medis segera diberi label merah, korban yang memerlukan pengawasan ketat (perawatan dapat ditunda sementara) diberi label Kuning, penumpang yang tidak memerlukan pengobatan (pengobatan dapat ditunda) diberi label Hijau sedangkan korban meninggal diberi label Hitam.
Selanjutnya korban diangkut ke Triage Area. Di Triage area petugas medis lapangan sudah stand by dengan petugas yaitu : Adam, Laura, Mesdiana Dr. Ramlan Sitompul (KKP Kelas I Medan/Wilker Polonia) serta dibantu petugas medis lainnya. Dilakukan pertolongan medis secukupnya untuk memperbaiki keadaan umum pasien. Diutamakan pertolongan pasien dengan label Merah dan Kuning.
Dr. Ramlan Sitompul (KKP Kelas I Medan/Wilker polonia) yang bertugas sebagai Koordinator Triage Area memerintahkan kepada seluruh ambulance dan Tim bantuan medis dari Rumah Sakit se-kota Medan untuk mengevakusi korban berdasarkan skala prioritas sambil melakukan monitoring dan pendataan. Selanjutnya seluruh korban label merah dan kuning dievakusi ke rumah sakit, kemudian korban dengan label hijau diangkut dengan menggunakan bus yang disediakan bandara Polonia Medan. Sedangkan yang meninggal diangkut dengan menggunakan mobil jenazah.
Akhirnya diperoleh data korban yaitu : luka bakar sebanyak 7 orang (Merah 4, Hijau 3), korban patah tuang 8 orang (Merah 5, Hijau 3), luka ringan 35 orang, pingsan/shock 15 orang, tidak ada luka 70 orang, meninggal dunia 5 orang.
Demikianlah simulasi penanggulangan Gawat Darurat penerbangan di Bandara Udara Internasional Polonia Medan pada hari : Rabu, tanggal : 29 september 2008. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Dr. Syahril Aritonang, MHA yang memberi dukungan moril bagi Tim KKP. Suatu kehormatan bagi KKP Kelas I Medan/Wilker Polonia yang dipercaya sebagai koordinator Tim Medis di Triage Area.
Di kursi undangan terlihat hadir pejabat Sipil dan Militer Tingkat Sumatera Utara didampingi para kepala instansi yang bertugas di Bandara Polonia Medan.