Permasalahan Kesehatan Akibat KLB Diare di Papua
Jakarta, 01 Aug 2008
Pada periode bulan April hingga Juli 2008 terjadi KLB Diare di 2 kabupaten, yaitu di Lembah Kammu Kab. Nabire Distrik Kammu dan Distrik Ikrar serta di Kab. Paniai Distrik Obano. Tipe KLB adalah diduga propagated source yang ditularkan melalui feco-oral, yaitu budaya duka di daerah pegunungan tengah, yaitu memeluk dan mencium orang yang meninggal, termasuk korban yang meninggal akibat diare. Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan rectal swab menunjukkan positif Vibrio Cholera.
Demikian informasi yang diperoleh dari Dinkes Prov. Papua sampai dengan tanggal 29 Juli 2008 pukul 20.00 WIB.
Selama periode Bulan April hingga Juli 2008, KLB tersebut menyebabkan korban meninggal dunia sebanyak 87 orang dengan rincian :
1. Sebanyak 81 orang meninggal dari 552 kasus di Lembah Kammu Kab. Nabire Distrik Kammu dan Distrik Ikrar.
2. Sementara di Kabupaten Paniai Distrik Obano dan sekitarnya 6 orang meninggal dari 23 kasus .
Beberapa upaya yang telah dilakukan :
- Melakukan inverstigasi epidemiologi dan surveilans ketat untuk memastikan jumlah kasus dan kematian hingga KLB benar-benar selesai.
- Memberikan pelayan kesehatan di Puskesmas
- Melakukan pengambilan sampel dari penderita untuk kepentingan pemeriksaan laboraturium.
- Melakukan kegiatan pengobatan massal yang dipusatkan di Desa Ekamadina.
- Menempatkan tenaga dokter di Desa Bomomani dan Modio
- Melakukan koordinasi dengan para kepala distrik, kepolisisan , dan LSM yang turut membantu penanganan KLB tersebut.
- Melakukan kordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk mengupayakan pembatasan sementara waktu bagi warga setempat yang akan mengunjungi wilayah Nabire terutama ke Distrik Moanemani.
- Melakukan penyuluhan kepada seluruh masyarakat.
Permasalahan kesehatan saat ini dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat. Pemantauan dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Nabire, Dinkes Prov. Papua dan Pusat Penanggulangan Krisis Depkes.
Sumber : Depkes OL