Situs ASEAN+3 Emerging Infectious Diseases
Depkes Operasikan Situs ASEAN+3 Emerging Infectious Diseases
»» Rabu, 18 Juni 2008
Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) pagi ini di Gedung Depkes, meresmikan beroperasinya program tukar informasi tentang penyakit infeksi baru (emerging infectious disease) di negara-negara ASEAN ditambah Cina, Jepang dan Korea (ASEAN+3). Program berbasis jaringan internet ini akan dikelola oleh Depkes dengan dukungan Sekretariat ASEAN dan AUSAID.
Situs www.ASEANplus3-eid.info akan menjadi ajang tukar informasi dan diskusi tentang penyakit-penyakit infeksi yang bermunculan serta menjadi sumber informasi bagi pembuat kebijakan, pengelola program, dan pemangku kepentingan. Diharapkan kelengkapan informasi dan intensitas diskusi akan mendorong makin dalamnya pemahaman terhadap masalah-masalah kesehatan yang sedang terjadi, dan terciptanya intervensi untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut.
Departemen Kesehatan RI akan mengelola situs sebagai sumbangan bagi upaya regional untuk mencegah dan mengendalikan penyakit. Kesinambungan informasi di dalamnya terutama menjadi tanggungjawab ASEAN Experts Group (Kelompok Pakar ASEAN) dan ASEAN+3 Focal Points for Communication and Information Sharing (Narasumber Utama untuk Komunikasi dan Pertukaran Informasi ASEAN+3).
Menteri Kesehatan dalam sambutannya menyatakan bahwa meski berbagai penyakit menular, seperti cacar dan polio telah dapat dikendalikan, berbagai jenis penyakit lain yang baru bermunculan belum dapat sepenuhnya dikendalikan. Kini, dengan kemajuan transportasi dan tingginya lalu lintas manusia, maka penyakit menular lebih mudah menyebar antara negara. Karenanya, penting menjalin kerjasama antar negara demi efektivitas pengendalian penyakit menular. Kerjasama yang saling menguntungkan perlu dikembangkan dan terus menerus dipelihara dengan baik.
Menkes juga mengingatkan bahwa kemutakhiran informasi situs bergantung pada seluruh anggota. Data, berita, kebijakan dan diskusi baru perlu terus disumbangkan para ahli dari negara-negara anggota ke dalam wadah yang telah dibentuk ini.
ASEAN+3 beranggotakan Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Viet Nam, Cina, Jepang dan Korea.Para wakil negara tersebut menghadiri acara peresmian, selain wakil-wakil lembaga penelitian, instansi pemerintah, organisasi internasional, donor, organisasi masyarakat, dan pihak-pihak lain yang terlibat.
Berita ini disiarkan Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.
Klik : http://www.aseanplus3-eid.info/
Sumber :www.depkes.go.id
Situs www.ASEANplus3-eid.info akan menjadi ajang tukar informasi dan diskusi tentang penyakit-penyakit infeksi yang bermunculan serta menjadi sumber informasi bagi pembuat kebijakan, pengelola program, dan pemangku kepentingan. Diharapkan kelengkapan informasi dan intensitas diskusi akan mendorong makin dalamnya pemahaman terhadap masalah-masalah kesehatan yang sedang terjadi, dan terciptanya intervensi untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut.
Departemen Kesehatan RI akan mengelola situs sebagai sumbangan bagi upaya regional untuk mencegah dan mengendalikan penyakit. Kesinambungan informasi di dalamnya terutama menjadi tanggungjawab ASEAN Experts Group (Kelompok Pakar ASEAN) dan ASEAN+3 Focal Points for Communication and Information Sharing (Narasumber Utama untuk Komunikasi dan Pertukaran Informasi ASEAN+3).
Menteri Kesehatan dalam sambutannya menyatakan bahwa meski berbagai penyakit menular, seperti cacar dan polio telah dapat dikendalikan, berbagai jenis penyakit lain yang baru bermunculan belum dapat sepenuhnya dikendalikan. Kini, dengan kemajuan transportasi dan tingginya lalu lintas manusia, maka penyakit menular lebih mudah menyebar antara negara. Karenanya, penting menjalin kerjasama antar negara demi efektivitas pengendalian penyakit menular. Kerjasama yang saling menguntungkan perlu dikembangkan dan terus menerus dipelihara dengan baik.
Menkes juga mengingatkan bahwa kemutakhiran informasi situs bergantung pada seluruh anggota. Data, berita, kebijakan dan diskusi baru perlu terus disumbangkan para ahli dari negara-negara anggota ke dalam wadah yang telah dibentuk ini.
ASEAN+3 beranggotakan Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Viet Nam, Cina, Jepang dan Korea.
Berita ini disiarkan Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.
Klik : http://www.aseanplus3-eid.info/
Sumber :www.depkes.go.id