Saudi Temukan 20 Kasus Flu Babi pada Jemaah Haji
Jakarta (ANTARA News) - Duapuluh kasus flu babi (H1N1) dilaporkan telah ditemukan di kalangan jemaah calon haji dari seluruh penjuru dunia yang berdatangan di tanah suci untuk menunaikan rukun Islam kelima sejak Oktober lalu, kata Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Abdullah Al-Rabeeah seperti dikutip Arabnews.com, Jumat.
"Dua belas orang diantara mereka masih dirawat, selebihnya masih diobservasi," terangnya.
Menkes Arab itu tak menyebutkan asal kebangsaan pasien, namun ketika dikonfirmasi Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) dr. Barita Sitompul, dia memastikan tidak ada seorang pun calon haji Indonesia yang terbukti mengidap virus H1N1.
Dia mengaku, memang ada tiga calon haji Indonesia yang tertangkap kamera pemindai panas tubuh yang dipasang di bandara debarkasi (Jeddah dan Madinah), namun setelah diobservasi di Rumah Sakit King Saud Jeddah yang dirujuk untuk menangani kasus-kasus H1N1, ketiganya dinyatakan negatif dari infeksi penyakit pandemi itu.
Ketiganya, lanjut dr. Barita, hanya terkena influenza karena kelelahan akibat panjangnya penerbangan dari Tanah Air menuju Tanah Suci.
Menkes Arab itu selanjutnya mengatakan, untuk mengantisipasi kemugkinan merebaknya wabah flu babi khususnya pada saat musim haji, dia telah menunjuk 80 konsultan untuk menangani pusat kesehatan intensif yang dikelola pakar-pakar pengawasan penyakit menular Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Ia juga menjamin tersedianya l,5 juta dosis vaksin H1N1 diperuntukkan bagi jemaah calon haji, dan sehari sebelumnya pihaknya melakukan koordinasi guna membahas persiapan layanan kesehatan yang akan diberikan pada calon haji.
"Kami akan melakukan tindakan antisipasi (precautionary action) untuk melindungi calon haji dari berbagai penyakit termasuk flu babi," tandasnya seraya menambahkan, sebuah laboratorium Robotic, Cognitif dan Biometic (BCR) telah dioperasikan di Mina dan Mekah untuk mendeteksi virus flu babi.
Kementerian Kesehatan Arab, lanjutnya, juga telah membangun 14 Rumah Sakit di Mekah berkapasitas 2.782 tempat tidur, termasuk 244 tempat tidur di ruang perawatan intensif dan 287 di ruang rawat darurat.
Selain itu masih ada 35 pusat kesehatan permanen di Mekah, sembilan pusat kesehatan selama musim haji di ruas jalan bebas hambatan Mekah - Madinah dan empat lagi di kawasan Masjidl Haram.
Dua puluh delapan pusat kesehatan akan dioperasikan di Mina, 46 di Padang Arafah dan enam di Muzdalifah. Lebih 2,5 juta ummat Islam sedunia diperkirakan akan "tumplek" pada acara rangkaian puncak ritual ibadah haji (Wukuf di Padang Arafah dan melontar jumrah di Mina mulai 9 - 12 Zulhijah (26-30 November).
Kementerian Arab Saudi merekrut 10.000 tenaga kesehatan termasuk 100 dokter, 60 di antaranya dokter ahli penyakit menular dari manca negara dan 147 perawat untuk menangani unit layanan darurat dan intensif di pusat-pusat kesehatan selama musim haji 1430H.
Sebanyak 62 orang tewas di Arab Saudi akibat terinfeksi virus H1N1 dari sekitar 7.000 orang yang terduga terinfeksi, namun 95 persen diantara mereka dilaporkan sembuh total.
Sumber : Antara Online
"Dua belas orang diantara mereka masih dirawat, selebihnya masih diobservasi," terangnya.
Menkes Arab itu tak menyebutkan asal kebangsaan pasien, namun ketika dikonfirmasi Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) dr. Barita Sitompul, dia memastikan tidak ada seorang pun calon haji Indonesia yang terbukti mengidap virus H1N1.
Dia mengaku, memang ada tiga calon haji Indonesia yang tertangkap kamera pemindai panas tubuh yang dipasang di bandara debarkasi (Jeddah dan Madinah), namun setelah diobservasi di Rumah Sakit King Saud Jeddah yang dirujuk untuk menangani kasus-kasus H1N1, ketiganya dinyatakan negatif dari infeksi penyakit pandemi itu.
Ketiganya, lanjut dr. Barita, hanya terkena influenza karena kelelahan akibat panjangnya penerbangan dari Tanah Air menuju Tanah Suci.
Menkes Arab itu selanjutnya mengatakan, untuk mengantisipasi kemugkinan merebaknya wabah flu babi khususnya pada saat musim haji, dia telah menunjuk 80 konsultan untuk menangani pusat kesehatan intensif yang dikelola pakar-pakar pengawasan penyakit menular Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Ia juga menjamin tersedianya l,5 juta dosis vaksin H1N1 diperuntukkan bagi jemaah calon haji, dan sehari sebelumnya pihaknya melakukan koordinasi guna membahas persiapan layanan kesehatan yang akan diberikan pada calon haji.
"Kami akan melakukan tindakan antisipasi (precautionary action) untuk melindungi calon haji dari berbagai penyakit termasuk flu babi," tandasnya seraya menambahkan, sebuah laboratorium Robotic, Cognitif dan Biometic (BCR) telah dioperasikan di Mina dan Mekah untuk mendeteksi virus flu babi.
Kementerian Kesehatan Arab, lanjutnya, juga telah membangun 14 Rumah Sakit di Mekah berkapasitas 2.782 tempat tidur, termasuk 244 tempat tidur di ruang perawatan intensif dan 287 di ruang rawat darurat.
Selain itu masih ada 35 pusat kesehatan permanen di Mekah, sembilan pusat kesehatan selama musim haji di ruas jalan bebas hambatan Mekah - Madinah dan empat lagi di kawasan Masjidl Haram.
Dua puluh delapan pusat kesehatan akan dioperasikan di Mina, 46 di Padang Arafah dan enam di Muzdalifah. Lebih 2,5 juta ummat Islam sedunia diperkirakan akan "tumplek" pada acara rangkaian puncak ritual ibadah haji (Wukuf di Padang Arafah dan melontar jumrah di Mina mulai 9 - 12 Zulhijah (26-30 November).
Kementerian Arab Saudi merekrut 10.000 tenaga kesehatan termasuk 100 dokter, 60 di antaranya dokter ahli penyakit menular dari manca negara dan 147 perawat untuk menangani unit layanan darurat dan intensif di pusat-pusat kesehatan selama musim haji 1430H.
Sebanyak 62 orang tewas di Arab Saudi akibat terinfeksi virus H1N1 dari sekitar 7.000 orang yang terduga terinfeksi, namun 95 persen diantara mereka dilaporkan sembuh total.
Sumber : Antara Online