20 Kasus Flu H1N1, Calhaj Indonesia Bebas Virus
Jakarta - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan ada sekitar 20 kasus suspect flu H1N1 (flu babi) pada calon jamaah haji (calhaj) di seluruh dunia. Namun Calhaj Indonesia tak termasuk di dalamnya.
"Calon jamaah haji Indonesia tidak terkena virus H1N1 tersebut," Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) dr Barita Sitompul, Sabtu (20/11/2009).
Namun menurut Barita, memang ada tiga calhaj Indonesia yang diduga terjangkit virus H1N1. Hal itu diketahui saat ketiganya tertangkap kamera pemindai panas tubuh di bandara debarkasi (Jeddah dan Madinah).
"Namun setelah diobservasi di Rumah Sakit King Saud Jeddah, ketiganya dinyatakan negatif," kata Barita.
Ketiga calhaj itu, lanjut Barita, hanya mengalami influensa karena kelelahan akibat panjangnya penerbangan dari tanah air menuju tanah suci.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr Abdullah Al-Rabeeah seperti yang dilansir Arabnews.com mengatakan, ada dua belas orang dari 20 susfect flu H1N1 yang masih dirawat.
"Selebihnya masih diobservasi," kata Dr Abdullah Al-Rabeeah, Jum'at (19/11/2009).
Abdullah menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi kemungkinan merebaknya wabah flu H1N1, dirnya telah menunjuk 80 konsultan.
Abdullah pun menjamin akan menyediakan 1,5 juta dosis vaksin H1N1 bagi calon jamaah haji. Abdullah pun kini tengah menyiapkan layanan kesehatan bagi calhaj.
"Kami akan lakukan tindakan antisipasi (precautionary action) untuk melindungi calhaj dari berbagai penyakit termasuk flu babi," katanya.
Saat ini Laboratorium Robotic, Kognitif dan Biometic (BCR) telah dioperasikan di Mina dan Mekkah untuk mendeteksi virus flu H1N1. Pihaknya juga telah membangun 14 Rumah Sakit di Mekkah dengan kapasitas 2.782 tempat tidur, termasuk 244 tempat tidur di ruang perawatan intensif dan 287 di ruang rawat darurat.
Tidak hanya itu, ada 35 pusat kesehatan permanen di Mekkah, sembilan pusat kesehatan selama musim haji di ruas jalan bebas hambatan Mekkah-Madinah, dan empat lagi di kawasan Masjidil Haram.
28 pusat kesehatan akan dioperasikan Mina, 46 di Padang Arafah dan 6 di Muzdalifah. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi melansir setidaknya ada 62 orang tewas di Arab Saudi akibat terinfeksi virus H1N1 dari sekitar 7.000 orang yang terduga terinfeksi, namun 95 persen diantara mereka dilaporkan sembuh total.
(zal/gus)
Sumber : M. Rizal Maslan - detikNews
"Calon jamaah haji Indonesia tidak terkena virus H1N1 tersebut," Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) dr Barita Sitompul, Sabtu (20/11/2009).
Namun menurut Barita, memang ada tiga calhaj Indonesia yang diduga terjangkit virus H1N1. Hal itu diketahui saat ketiganya tertangkap kamera pemindai panas tubuh di bandara debarkasi (Jeddah dan Madinah).
"Namun setelah diobservasi di Rumah Sakit King Saud Jeddah, ketiganya dinyatakan negatif," kata Barita.
Ketiga calhaj itu, lanjut Barita, hanya mengalami influensa karena kelelahan akibat panjangnya penerbangan dari tanah air menuju tanah suci.
Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr Abdullah Al-Rabeeah seperti yang dilansir Arabnews.com mengatakan, ada dua belas orang dari 20 susfect flu H1N1 yang masih dirawat.
"Selebihnya masih diobservasi," kata Dr Abdullah Al-Rabeeah, Jum'at (19/11/2009).
Abdullah menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi kemungkinan merebaknya wabah flu H1N1, dirnya telah menunjuk 80 konsultan.
Abdullah pun menjamin akan menyediakan 1,5 juta dosis vaksin H1N1 bagi calon jamaah haji. Abdullah pun kini tengah menyiapkan layanan kesehatan bagi calhaj.
"Kami akan lakukan tindakan antisipasi (precautionary action) untuk melindungi calhaj dari berbagai penyakit termasuk flu babi," katanya.
Saat ini Laboratorium Robotic, Kognitif dan Biometic (BCR) telah dioperasikan di Mina dan Mekkah untuk mendeteksi virus flu H1N1. Pihaknya juga telah membangun 14 Rumah Sakit di Mekkah dengan kapasitas 2.782 tempat tidur, termasuk 244 tempat tidur di ruang perawatan intensif dan 287 di ruang rawat darurat.
Tidak hanya itu, ada 35 pusat kesehatan permanen di Mekkah, sembilan pusat kesehatan selama musim haji di ruas jalan bebas hambatan Mekkah-Madinah, dan empat lagi di kawasan Masjidil Haram.
28 pusat kesehatan akan dioperasikan Mina, 46 di Padang Arafah dan 6 di Muzdalifah. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi melansir setidaknya ada 62 orang tewas di Arab Saudi akibat terinfeksi virus H1N1 dari sekitar 7.000 orang yang terduga terinfeksi, namun 95 persen diantara mereka dilaporkan sembuh total.
(zal/gus)
Sumber : M. Rizal Maslan - detikNews