SELAMAT DATANG Dr. JEFRI SITORUS, M.Kes semoga sukses memimpin KKP Kelas I Medan------------------------ Kami Mengabdikan diri Bagi Nusa dan Bangsa untuk memutus mata rantai penularan penyakit Antar Negara di Pintu Masuk Negara (Pelabuhan Laut, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat=PLBD) ------

Disease Outbreak News

Tuesday, November 3, 2009

2 Vaksin Belum Masuk Program Nasional

Selasa, 3 November 2009 07:53 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua vaksin bagi penderita radang paru-paru akut yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia agar diberikan kepada anak di negara berkembang belum dimasukkan dalam program nasional imunisasi di Indonesia. Kedua vaksin itu bisa mencegah kematian 1.075.000 anak per tahun akibat radang paru-paru akut.”Dua vaksin itu adalah Haemophilus Influenzae tipe b atau Hib dan Pneumococcus atau PCV,” kata Kepala Subbagian Respirologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Cissy Kartasasmita dalam Simposium Hari Pneumonia Sedunia bertema ”Fight Pneumonia-Save a Child” di Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, Senin (2/11).
Cissy mengatakan, baru dua vaksin masuk program vaksinasi nasional Indonesia, yaitu campak dan pertusis. Padahal, radang paru-paru akut menyebabkan kematian 2 juta anak di dunia.Dikatakan, vaksin campak efektif meminimalkan terjadinya radang paru-paru akut, demikian juga vaksin pertusis. Menurunkan jumlah penderita campak dan pertusis berarti bisa meminimalkan kematian akibat radang paru-paru akut. Namun, tahun 2004 dilaporkan 30 juta-40 juta anak terserang campak dan 295.000-390.000 anak per tahun meninggal karena pertusis. Saat ini harga kedua vaksin itu, menurut Cissy, masih mahal.
Di negara berkembang, Hib menyelamatkan 2 juta-3 juta anak per tahun. Di negara maju, penggunaannya 92 persen, negara berkembang 42 persen, dan negara belum berkembang 8 persen.Penelitian di Gambia menyebutkan, pemberian PCV 9 menurunkan radang paru-paru akut hingga 35 persen dan jumlah kematian turun 16 persen.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, radang paru-paru akut adalah salah satu penyakit yang kerap dilupakan karena tak menyebabkan banyak kematian seperti AIDS atau flu burung. Fenomena itu, menurut Yoga, sangat disayangkan karena akan menyebabkan radang paru-paru akut menjadi pembunuh utama bayi dan anak di dunia. (CHE)
Sumber : Kompas on line

Travel Notices - CDC Travelers' Health

MANTAN-MANTAN KEPALA KKP MEDAN