Wabah Bakteri E.Coli, Sudah 16 Orang Tewas di Jerman
Jerman dilanda krisis timun beracun yang sejauh ini telah menewaskan 16 orang. Timun-timun impor asal Spanyol awalnya diduga sebagai penyebab wabah bakteri mematikan enterohamorrhagic E. coli (EHEC) yang telah merenggut nyawa tersebut.
Namun kini otoritas Jerman meragukan bahwa timun Spanyol merupakan biang keladi penyebaran bakteri E. coli tersebut.Menurut otoritas di Kota Hamburg, Jerman utara, hasil tes terbaru menunjukkan bahwa timun-timun yang diimpor dari Spanyol itu kemungkinan bukan penyebab krisis yang juga telah membuat ratusan orang jatuh sakit.
Hasil tes pada dua timun membuktikan bahwa timun-timun itu memang mengandung bakteri berbahaya E. coli, namun bukan dari strain E. coli yang telah menyebabkan kematian 15 orang di Jerman dan 1 orang di Swedia.
"Sumbernya masih tetap belum teridentifikasi," kata pejabat kesehatan Hamburg, Cornelia Pruefer-Storcks pada konferensi pers."Dari empat timun yang telah bisa kami pastikan keberadaan patogen EHEC, kami telah menemukan -- dua di antaranya -- bahwa timun-timun itu mengandung patogen EHEC, namun bukan strain yang bertanggung jawab atas perkembangan sulit saat ini," ujarnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/6/2011). Diimbuhkannya, dua jenis timun lainnya saat ini masih dianalisa.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Jerman Daniel Bahr mengindikasikan sumber infeksi masih aktif. Kepada media, Bahr mengatakan sedang mengupayakan cara mengatasi kasus ini. Pusat pengendalian penyakit Nasional Jerman, Robert Koch Institute menyarankan tidak mengkonsumsi timun mentah, tomat dan selada. "Terutama jika sayuran ini dibeli dari Jerman bagian utara," ujarnya.
Sumber :detik.com