Laporan Flu Burung di Indonesia Hingga Awal Desember 2008
Sampai saat ini penularan flu burung masih dari unggas ke manusia. Berdasarkan pemeriksaan spesimen terhadap semua kontak kasus, menunjukkan negatif yang berarti belum ada penularan antar manusia. Perkembangan dari bulan Januari – awal Desember 2008 menunjukkan kecenderungan penurunan jumlah kasus. Puncak tertinggi kasus Flu Burung tercatat pada bulan Mei 2007 yaitu ditemukannya 18 kasus positif klaster Flu Burung di Kabupaten Karo dengan 7 kasus. Demikian laporan Posko Flu Burung Departemen Kesehatan sampai dengan awal Desember 2008 yang diterima Pusat Komunikasi Publik Depkes. Posko Flu Burung mencatat, dari 12 provinsi yang terinfeksi Flu Burung pada manusia, sampai dengan 9 Desember 2008 terdapat 6 provinsi tidak ditemukan lagi kasus flu burung yaitu Provinsi Lampung (infeksi 22 September 2005), Provinsi Sulsel (infeksi 18 Juni 2006), Provinsi Sumsel (infeksi 10 Maret 2007), Provinsi Jawa Timur (infeksi 19 Maret), Provinsi Sumatra Utara (infeksi 3 Mei 2007 ), dan Provinsi Bali (infeksi 14 Agustus 2007). Pada bulan November 2008, terdapat tambahan dua kasus positif flu burung, yakni N (P, 9 th) asal Kab. Pelalawan, Prov. Riau dan PVZ (P, 2,9 th) asal Jakarta Timur, Prov. DKI Jakarta. N, mulai sakit 7 November 2008, dengan gejala demam, batuk, muntah, sesak nafas. Sebelum sakit (tanggal 2/11) 7 ekor ayam miliknya mati dan dikubur oleh ayahnya. Tanggal 7 – 10 November berobat ke bidan. Karena sakitnya tidak kunjung sembuh, tanggal 11 November diperiksakan ke RS Santa Maria dan tanggal 12 November dirawat inap. Tanggal 14 November dirujuk ke Arifin Achmad. Kondisi sekarang dirawat di RS Arifin Achmad Pekanbaru. Berdasarkan hasil pemeriksaan Lab. Badan Litbangkes tanggal 18 November 2008 dan Lab. Eijkman positif flu burung. PVZ, mulai sakit 19 November 2008 dengan gejala panas, sesak nafas. Sebelum sakit PVZ diajak pergi ke pasar membeli ikan yang didekatnya terdapat banyak penjual ayam. Tanggal 26 November berobat ke RS Omni Medical Center dan tanggal 28 November dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso. Pada tanggal 30 November 2008 meninggal di RSPI-SS. Hasil pemeriksaan lab RT-PCR positif H5N1. Kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam menangani kasus Flu Burung adalah pemeriksaan spesimen, penyelesaian laboratorium BSL3 Badan Litbangkes, penyelidikan kasus konfirmasi, pengamatan kontak kasus konfirmasi, melakukan penyuluhan, perawatan gratis di RS pada kasus suspek dan positif Flu Burung termasuk pemulasaraan jenazah. Penyediaan obat oseltamivir di Puskesmas, RS Rujukan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi. Pelatihan juru bicara Flu Burung 12 regional, terakhir, Regional Bali pada Bulan Agustus 2008. Komunikasi dan Informasi penanggulangan Flu Burung melalui media massa. Simulasi Table top penanggulangan episenter pandemi influenza pada bulan Agustus di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Melaksanakan survei pengetahuan, sikap dan perilaku/KAP flu burung di Desa Jurug, Kec. Mojosongo, Kab. Boyolali, komunikasi dan informasi penanggulangan flu burung melalui berbagai media dan lain-lain. Selain itu, pemerintah juga telah menyusun Modul Rencana Kontinjensi Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza bagi Kabupaten/Kota dan Provinsi. Pelatihan Penyelidikan Epidemiologi bagi Tim Gerak Cepat/TGC provinsi dan Kabupaten. Asesment kinerja TGC dan Petugas Surveillans Kabupaten/Kota (DSO/District Surveillance Officer). Perekrutan calon mahasiswa S2 Epidemiologi Lapangan/Field Epidemiology Training Programme/FETP Indonesia di Universitas Indonesia Jakarta dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Tidak hanya upaya di dalam negeri, pemerintah juga melakukan kerja sama internasional dengan negara sedang berkembang dan Gerakan Non Blok yang menghasilkan resolusi World Health Assembly (WHA 60.28) pada bulan Mei 2007 tentang tindakan untuk peningkatan transparansi, keadilan dan kesetaraan dalam pemanfaatan informasi, diagnosa, obat-obatan, vaksin dan teknologi lainnya. Wakil tetap gerakan Non Blok pada tanggal 27 Juni 2008 telah mensahkan Deklarasi Gerakan Non Blok tentang "Responsible Practices for sharing of Avian Influenza Viruses and Benefits Sharing" dengan garis besar pertukaran informasi, virus sharing yang berkeadilan, setara dan terbuka dalam mengakses vaksin bagi negara berkembang, serta mengikuti the sixth Ministerial Conference on Avian Influenza and Pandemic Influenza di Mesir Oktober 2008. Sumber : http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3242