Penumpang Kapal Laut Wajib Chek In
08/07/2008
Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan menerapkan sistem departure control atau check-in (mendaftar) kepada para penumpangnya. Dengan sistem yang memiliki investasi Rp 200 juta setiap pelabuhan ini, kapal yang akan berlayar diharapkan lebih steril.
Sistem ini telah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sejak Maret 2008 dan Tanjung Perak Mei 2008. Kepala Divisi Kapal Penumpang Daniel Bangonan di Jakarta, Senin (7/7) mengatakan, sistem ini segera diterapkan pada sepuluh pelabuhan lainnya di Indonesia.
"Setelah Semarang dan Surabaya, dalam waktu dekat ini departure control juga akan diterapkan di pelabuhan Makassar, Belawan. Targetnya, tahun ini sepuluh pelabuhan akan mengaplikasikan sistem ini," papar Daniel.
Dengan departure control ini, jelasnya, mampu mengeliminasi para penumpang tanpa tiket. Langkah ini menjadi sangat berarti untuk meningkatkan faktor keselamatan penumpang.
Daniel menambahkan, departure control ini diadaptasi dari sistem check-in bandara yang diterapkan moda transportasi penerbangan. Penumpang harus menunjukkan tiket dan tanda pengenal sebelum masuk, sehingga bisa dipastikan penumpang yang masuk adalah penumpang pemilik tiket.
Mengenai sterilisasi di dalam kapal, jelasnya, Pelni berusaha melakukannya. "Di kapal Pelni bukan hanya preman atau calo-calo yang menyewakan kasur, semua ABK akan kami screening," tambah Daniel.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PT Pelni Edi Heryadi menambahkan, departure control system ini selain berguna untuk screening, juga mencatat database pengguna jasa pelayaran untuk kepentingan asuransi. Departure control system berupa perangkat lunak, perangkat keras elektronik, dan pemindai (X-ray) dan sistem online dengan dua line telpon.
"Untuk fasilitas di pelabuhan, sebenarnya tanggung jawab pemerintah. Tetapi, terlalu lama bila harus menunggu tindakan dari pemerintah. Saat ini di semua pelabuhan selalu diminta KTP. Hal ini berguna sebagai data base untuk mengontrol masyarakat dari mana yang mengunakan kapal laut," jelas Daniel.
Menurut data pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 2 Juli 2008, jumlah pnumpang daftar "real scanning ticket" dari 17 call (pelayaran) sebanyak 11.452 orang. Sedangkan yang ter-scanning sebanyak 11.441 jiwa. yang tidak terscanning sebanyak 11 orang.
Sementara itu, Departure Control System masih belum diterapkan di pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini disebabkan lokasi pelabuhan yang luas "Kami selalu berkoordinasi dan semoga tahun ini bisa terealisasi," tandas Daniel.
Saat ini PT Pelni juga menerapkan kartu pintar yang diberlakukan bagi kru dan mitra PT Pelni untuk akses menuju kapal.[L6]