Sudah 43 Anak Tewas Akibat Virus EV71 di China
16/05/2008 15:49 WIB
Beijing - Korban jiwa akibat virus enterovirus 71 alias EV71 di China terus melonjak. Sejauh ini total korban tewas telah mencapai 43 anak.
Korban terakhir adalah seorang bayi berempuan berusia 22 bulan dari Provinsi Jiangxi. Bayi malang itu meninggal pada Kamis, 15 Mei waktu setempat di rumah sakit.
Demikian disampaikan pejabat-pejabat kesehatan kepada kantor berita resmi China, Xinhua, Jumat (16/5/2008).
Virus EV71 bisa menyebabkan penyakit mulut, kaki dan tangan. Sejauh ini penyakit itu telah menjangkiti lebih dari 24.934 anak di 7 provinsi China plus ibukota Beijing.
Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah setelah Kementerian Kesehatan China pekan lalu memerintahkan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk melaporkan setiap kasus baru.
Virus EV71 menyebar melalui kontak dengan air liur atau kotoran pasien yang terinfeksi. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih lemah.
Serangan virus ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli mendatang. ( ita / nrl )
Sumber : Detikcom
Beijing - Korban jiwa akibat virus enterovirus 71 alias EV71 di China terus melonjak. Sejauh ini total korban tewas telah mencapai 43 anak.
Korban terakhir adalah seorang bayi berempuan berusia 22 bulan dari Provinsi Jiangxi. Bayi malang itu meninggal pada Kamis, 15 Mei waktu setempat di rumah sakit.
Demikian disampaikan pejabat-pejabat kesehatan kepada kantor berita resmi China, Xinhua, Jumat (16/5/2008).
Virus EV71 bisa menyebabkan penyakit mulut, kaki dan tangan. Sejauh ini penyakit itu telah menjangkiti lebih dari 24.934 anak di 7 provinsi China plus ibukota Beijing.
Angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah setelah Kementerian Kesehatan China pekan lalu memerintahkan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk melaporkan setiap kasus baru.
Virus EV71 menyebar melalui kontak dengan air liur atau kotoran pasien yang terinfeksi. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih lemah.
Serangan virus ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli mendatang. ( ita / nrl )
Sumber : Detikcom