WHO: H7N9 Virus Flu Burung Paling Mematikan
Penumpang melewati detektor temperatur tubuh di Bandara Internasional
Taoyuan, Selatan Taiwan. Ini sebagai salah satu langkah untuk mendeteksi
gejala flu burung
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi keesehatan dunia PBB, World
Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan virus flu burung
jenis baru H7N9 tipe paling mematikan. Virus ini telah menyerang lebih
dari 131 orang di Cina dan 32 di antaranya tewas. (update WHO tanggal 8 Mei 2013).
Sejak pertama kali terdeteksi pada Maret lalu, WHO yang bermarkas di
Jenewa ini melakukan penelitian intensif bersama pemerintah Cina selama
lima hari.
"Situasinya kini menjadi kompleks. Awalnya, kami melihat virus baru
ini adalah virus biasa.Namun ke depannya kami melihat virus ini
menyebabkan infeksi yang paling serius dibandingkan virus terdahulu
(H5N1)," kata Asisten Direktur Keamanan Kesehatan WHO, Keiji Fukada
dilansir dari the Guardian, Kamis (25/4).
Tim ahli menemukan satu hal paling membingungkan tentang virus
terbaru ini. Yaitu ciri penyakitnya tidak hanya terlihat pada unggas
jenis ayam saja. Sehingga, tim sulit melacak dan mengendalikannya.
Profesor Ho Pak Leung, dari Departemen Mikrobiologi Universitas Hong
Kong mencatat, dalam dua bulan sejak pertama kali terdeteksi, H7N9 sudah
menginfeksi lebih dari dua kali lipat dari yang dilaporkan media Cina.
selain kasus di Shanghai, juga terdeteksi di Beijing dan lima provinsi
lainnya.
Sampel dari ayam, bebek, dan burung merpati dari pasar unggas telah
diuji dan hasilnya positif mengandung virus H7N9. WHO Cina mengeluarkan
data pekan lalu bahwa setengah dari pasien yang terinfeksi H7N9 justru
tidak memiliki kontak dengan unggas.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/04/25/mlsgpw-who-h7n9-virus-flu-burung-paling-mematikan